Rentan Terjadi Tanpa Disadari, Kenali Ciri dan Penanganan Hipertensi Tersembunyi Menurut Dokter Penyakit Dalam
Pada saat seseorang mengalami masalah hipertensi tersembunyi, penting untuk segera menyadari dan mengatasinya.
Pada saat seseorang mengalami masalah hipertensi tersembunyi, penting untuk segera menyadari dan mengatasinya.
- Tekanan Darah Tetap Tinggi Meski Pasien Hipertensi Rutin Mengonsumsi Obat, Ini Solusinya
- Tak Hanya Dialami Orang Tua, Ini Penyebab Anak Muda Juga Rentan Mengalami Hipertensi
- Dokter Sarankan untuk Konsumsi Obat Hipertensi Hingga Tekanan Darah Normal
- Ini Catatan Ahli untuk Penderita Penyakit Jantung Hingga Hipertensi Sebelum Nikmati Daging Kurban
Rentan Terjadi Tanpa Disadari, Kenali Ciri dan Penanganan Hipertensi Tersembunyi Menurut Dokter Penyakit Dalam
Salah satu penyakit yang kerap tidak menunjukkan gejala saat awal kemunculannya adalah hipertensi. Masalah kesehatan ini kerap tidak tampak di masa-masa awal dan baru terasa ketika sudah cukup parah.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali merupakan kondisi yang sulit dikenali karena sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Hipertensi sendiri dapat memicu berbagai masalah kesehatan lain yang juga berbahaya.
"Hipertensi tak bergejala adalah kondisi di mana seseorang memiliki tekanan darah tinggi namun tidak mengalami gejala yang khas atau jelas terkait dengan kondisi tersebut," tulis dr. Natalia Budisantoso, Sp.PD, FINASIM dari RS EMC Tangerang.
Meskipun seseorang mungkin merasa sehat dan tidak mengalami keluhan, tekanan darah tinggi yang tidak terdeteksi dapat merusak organ tubuh dan memicu berbagai komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi, antara lain:
Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan hipertensi.
Gaya Hidup Tidak Sehat: Konsumsi makanan rendah serat dan nutrisi, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok adalah beberapa gaya hidup yang dapat memicu hipertensi.
Obesitas: Berat badan berlebih memerlukan lebih banyak darah untuk menyuplai nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan dan organ, sehingga tekanan darah meningkat.
Usia: Proses penuaan alami menyebabkan arteri menjadi kaku, yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Kondisi Medis Lainnya: Penyakit ginjal, diabetes, gangguan tiroid, dan obstruksi saluran napas (sleep apnea) juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan hipertensi.
Stres Kronis: Tingkat stres yang tinggi secara terus-menerus dapat mempengaruhi tekanan darah.
Konsumsi Alkohol: Terutama konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.
Kurang Istirahat Cukup: Gangguan hormonal dan neurologis akibat kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Obat-obatan Tertentu: Obat kontrasepsi hormonal, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan lain-lain dapat mempengaruhi tekanan darah.
Cara Mendeteksi Hipertensi yang Tak Bergejala
Deteksi dini hipertensi sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. "Tekanan darah sistolik normal adalah
Prehipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan diastolik 80-89 mmHg. Hipertensi sendiri terbagi dalam dua tahapan: tahap pertama dengan kisaran tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan diastolik 90-99 mmHg, serta tahap kedua dengan tekanan darah sistolik ≥160 mmHg dan diastolik ≥100 mmHg.
Mendeteksi hipertensi tanpa gejala bisa dilakukan melalui pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Pemeriksaan ini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan hipertensi, kebiasaan merokok, atau kelebihan berat badan. Pengukuran tekanan darah mandiri di rumah juga dapat membantu mendeteksi hipertensi secara dini.
Penanganan Hipertensi yang Tak Bergejala
Konsultasi dengan Dokter: Mendapatkan diagnosis yang akurat melalui pemeriksaan tekanan darah rutin.
Penerapan Gaya Hidup Sehat: Diet seimbang dan olahraga teratur adalah kunci dalam mengontrol tekanan darah.
Menghindari Faktor Risiko: Menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
Pemantauan Tekanan Darah Rutin: Mengawasi tekanan darah secara berkala untuk mendeteksi perubahan.
Penggunaan Obat-obatan Antihipertensi: Jika diperlukan, obat-obatan dapat diresepkan oleh dokter untuk membantu mengontrol tekanan darah.
Kunjungan Berkala ke Dokter: Evaluasi rutin untuk memantau respons terhadap pengobatan atau perubahan gaya hidup.
"Pemahaman tentang pentingnya deteksi dini dan pengelolaan hipertensi sangatlah penting untuk mencegah komplikasi serius," ungkap dr. Natalia.
Menerapkan gaya hidup sehat, melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin, dan berkonsultasi dengan dokter, bisa membuat risiko komplikasi akibat hipertensi dapat diminimalisir.