Tak Hanya Dialami Orang Tua, Ini Penyebab Anak Muda Juga Rentan Mengalami Hipertensi
Kondisi kehidupan pada saat ini membuat hipertensi tak hanya penyakit orangtua semata namun juga rentan dialami anak muda.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali dianggap sebagai penyakit yang hanya dialami oleh orang tua. Namun, kini anggapan tersebut tidak lagi sepenuhnya benar. Menurut dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar Primadia Nariswari, hipertensi tidak mengenal usia.
"Jadi jangan dikira hipertensi itu hanya penyakit orang tua, sekarang dengan berubahnya gaya hidup dan perubahan zaman, penyakit-penyakit yang dulu dikatakan sebagai penyakit orang tua itu saat ini pada anak-anak pun sudah bisa terjadi," ujar dokter yang akrab disapa Ning ini.
Ning menjelaskan bahwa hipertensi, terutama hipertensi primer, 90 persen penyebabnya adalah karena gaya hidup. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol adalah beberapa faktor risiko utama yang dapat menyebabkan hipertensi pada usia muda.
"Jadi kalau melihat life style, siapa pun bisa terkena hipertensi, tidak hanya usia lanjut tapi mulai dari remaja, dewasa muda, hingga lansia bisa mengalami hipertensi," jelasnya.
Hipertensi primer bahkan juga dapat terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang mengalami obesitas dan diabetes. Ning menambahkan, "Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak yang mengalami obesitas dan diabetes sekarang juga meningkat, nah ini biasanya diikuti juga dengan hipertensi."
Sementara itu, hipertensi sekunder lebih sering terjadi pada usia muda dan biasanya disebabkan oleh kelainan hormon atau penyakit lain seperti gangguan ginjal. "Hipertensi sekunder biasanya disebabkan oleh penyakit, seperti gangguan ginjal atau masalah hormonal tertentu. Apabila penyakit dasarnya diobati, hipertensi biasanya juga akan ikut sembuh," jelas Ning.
Faktor risiko hipertensi terbagi menjadi dua kategori, yaitu yang bisa diubah dan yang tidak bisa diubah. Faktor risiko yang tidak bisa diubah termasuk genetik atau keturunan dari orang tua yang memiliki hipertensi. Usia juga merupakan faktor risiko yang tidak bisa diubah karena semakin bertambahnya usia, pembuluh darah akan menjadi semakin kaku, yang bisa menjadi penyebab hipertensi.
"Faktor risiko yang tidak bisa diubah termasuk genetik, yaitu keturunan dari orang tua yang memiliki hipertensi," ujar Ning.
Lebih lanjut, faktor risiko yang bisa diubah sebagian besar berkaitan dengan gaya hidup. Ini termasuk pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, dan tidak mampu mengelola stres dengan baik.
"Jika penyebab hipertensi karena faktor risiko yang tidak bisa diubah lebih dominan, itu memang lebih sulit. Namun, jika faktor risiko gaya hidup yang lebih besar, maka dengan memperbaiki gaya hidup, risiko hipertensi bisa berkurang," jelasnya.
Salah satu tantangan terbesar dalam menangani hipertensi adalah sering kali penyakit ini tidak menunjukkan gejala, sehingga sering disebut sebagai silent killer.
"Kebanyakan orang dengan hipertensi tidak menyadarinya karena tidak bergejala. Kita tidak akan tahu apakah kita hipertensi atau tidak tanpa memeriksa tekanan darah," ungkap Ning.
Namun, pada beberapa orang dengan ambang nyeri yang rendah, gejala seperti sakit kepala, nyeri di tengkuk, atau pusing dapat muncul ketika tekanan darah naik. "Memang ada sedikit orang yang memiliki ambang nyeri yang rendah, misalnya tensi agak naik sedikit dia mengalami sakit kepala, atau tengkuknya biasanya nyeri, pusing dan berputar," jelasnya.
Untuk mengatasi hipertensi, penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan menjaga gaya hidup sehat. Faktor paling dominan untuk hipertensi primer adalah gaya hidup dan genetik. Meskipun seseorang memiliki kecenderungan genetik untuk hipertensi, menjalani pola hidup sehat dapat membantu mencegah penyakit ini.
"Faktor paling dominan untuk hipertensi primer adalah gaya hidup dan genetik," ujar Ning.
- Manusia Purba Gunakan Anak Panah Beracun Saat Berburu 54.000 Tahun Lalu, Mangsa Lebih Mudah Dilumpuhkan
- Mengenal Janis Rosalita Suprianto, Atlet Selam Kebanggaan Jawa Timur yang Dijuluki The Golden Mermaid
- Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024