Spastisitas Tangan Pascastroke dan Penanganannya
Bisa mengganggu kehidupan sehari-hari, cari tahu penanganan cacat tangan spastisitas yang tepat!
Stroke bisa menyerang siapa saja. Bukan hanya orang tua saja, pasien usia muda dan produktif juga rentan terhadap serangan stroke. Setelah serangan stroke, pemulihan harus dioptimalkan pada pasien untuk mencegah atau meminimalisasi cacat fungsi.
Spastisitas (spastik : kaku, mengejang – KBBI daring) adalah gejala sisa pascastroke yang dapat dialami sebagian penyintas stroke. Bagaimana cara mengatasinya? dr. Margareta Arianni, Sp.OT (K) Hand Surgery, konsultan bedah tangan dari RS EMC Alam Sutera memberikan penjelasannya.
Apa Penyebab Stroke?
Bagaimana Kondisi Spastisitas Bisa Terjadi
Akibat kerusakan area-area otak tertentu pascastroke, terjadi ketidakseimbangan sinyal-sinyal otak yang diteruskan ke otot. Sinyal yang merangsang kontraksi otot melebihi sinyal yang menghambat kontraksi, sehingga terjadi spastisitas otot.
-
Kapan CAT mengalami gangguan kesehatan? Dalam sidang pemeriksaan, Pengadu menyatakan, setelah kejadian tersebut seminggu kemudian Pengadu mengalami gangguan kesehatan fisik. Pada tanggal 18 Oktober 2023, Pengadu melakukan pemeriksaan ke dokter umum atas gejala yang dialami sebelumnya," tulis dalam salinan tersebut pada halaman 62 seperti dikutip, Kamis (4/7).
-
Kapan kejadian perampokan tersebut? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Apa penyebab utama penyakit rematik? Rematik adalah kondisi medis yang kompleks dan disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetika, infeksi, dan gangguan autoimun.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa penyebab utama kaki kapalan? Kaki kapalan merupakan masalah umum yang sering dialami oleh banyak orang. Kapalan terbentuk ketika kulit pada area tertentu pada kaki menjadi lebih tebal dan keras sebagai respons terhadap tekanan atau gesekan berulang.
-
Mengapa CAT mengalami gangguan kesehatan? Dalam sidang pemeriksaan, Pengadu menyatakan, setelah kejadian tersebut seminggu kemudian Pengadu mengalami gangguan kesehatan fisik. Pada tanggal 18 Oktober 2023, Pengadu melakukan pemeriksaan ke dokter umum atas gejala yang dialami sebelumnya," tulis dalam salinan tersebut pada halaman 62 seperti dikutip, Kamis (4/7).
Otot yang spastik kontraksi berlebihan, dan di kemudian hari menjadi kaku, tegang, sulit meregang, dan tidak fleksibel.
Contohnya, spastisitas pada otot biseps membuat siku cenderung menekuk (fleksi), sehingga pasien sulit meluruskan (ekstensi) siku untuk mengambil barang atau bersalaman.
Spastisitas pada otot-otot bahu menyebabkan pasien sulit mengangkat tangan dan membuka ketiaknya, sehingga ia sulit mengenakan pakaian, keramas dan aktivitas-aktivitas lain yang memerlukan gerakan bahu. Otot yang spastik sering terasa nyeri dan pegal. Emosi, stress, konstipasi, suara keras, konstipasi, rasa nyeri adalah faktor-faktor yang dapat memperberat spastisitas.
Apakah Semua Pasien Stroke Mengalami Spastisitas?
Menurut American Stroke Association, sekitar 25-43% penyintas stroke mengalami spastisitas di tahun pertama pascastroke. Spastisitas cenderung terjadi pada penderita stroke usia muda yang disebabkan oleh perdarahan.
Ada beberapa tahap cara penanganan spastisitas yang bisa dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing pasien, antara lain:
Bagaimana Penanganan Spastisitas yang Tepat?
1. Rehabilitasi (fisioterapi, terapi bicara, terapi okupasi, pemasangan orthosis atau bidai)
Rehabilitasi adalah tatalaksana pertama dan utama untuk penyintas stroke. Rehabilitasi yang baik dan rutin tentunya akan meningkatkan (atau bahkan memulihkan) fungsi tangan yang terdampak oleh serangan stroke. Fisioterapi juga dapat meregangkan otot yang kaku, mencegah kekakuan sendi dan menguatkan otot yang lemah.
2. Suntikan Toksin Botulinum
Toksin botulinum pada dasarnya adalah pelumpuh otot yang dapat melemaskan otot yang spastik. Suntikan toksin botulinum cukup efektif, namun harus diulang dalam 4-6 bulan karena efektivitasnya akan berkurang setelah beberapa bulan.
- Cara Mengembalikan Ingatan Pasca Stroke, Ketahui Metode Terapinya
- Cemas dan Stres Berkepanjangan Bisa Memicu Terjadinya Penyakit Jantung
- Pancaroba Adalah Peralihan Musim yang Tidak Menentu, Ketahui Ciri-ciri dan Penyakit yang Sering Muncul
- Penyebab Tangan Kanan Kebas yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
3. Operasi
Operasi untuk tangan yang spastik bertujuan untuk mengurangi spastisitas, meregangkan sendi yang sudah kontraktur, dan koreksi deformitas sendi akibat spastisitas jangka panjang. Operasi diindikasikan untuk pasien dengan spastisitas berat, kekakuan sendi, deformitas sendi, yang tidak responsif terhadap fisioterapi. Dengan operasi, diharapkan spastisitas berkurang, sehingga otot lebih mudah meregang dan sendi yang berkaitan lebih mudah digerakkan.
Contohnya, spastisitas otot-otot jari tangan menyebabkan tangan selalu mengepal, sehingga telapak tangan selalu berkeringat, bau dan terinfeksi jamur atau bakteri. Dengan dilakukan pemanjangan muscle-tendon junction, jari-jari bisa lebih terbuka sehingga pasien bisa lebih mudah membersihkan tangan dan menggenggam benda-benda seperti gelas.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang tatalaksana spastisitas pascastroke, silakan berkonsultasi dengan dr. Margareta Arianni, Sp.OT (K) Hand Surgery, Spesialis Ortopedi & Traumatologi, Konsultan Bedah Tangan RS EMC Alam Sutera.