Sering Menendang dan Memukul Ketika Tidur, Ini Penyebabnya
Dilansir dari Medical Daily, diperkirakan sekitar 1,7 hingga 2 persen orang tidur dengan melakukan tindakan kekerasan. Bisa jadi hal ini disebabkan karena mimpi mereka yang membuat akhirnya muncul pukulan, tendangan, bahkan teriakan ketika tidur.
Ketika tidur, seseorang memiliki tingkah polah yang berbeda-beda. Beberapa orang dapat tidur dalam kondisi diam, sedangkan beberapa lainnya cenderung bergerak banyak sangat tidur bahkan pergerakannya bisa liar dan tak terkendali.
Dilansir dari Medical Daily, diperkirakan sekitar 1,7 hingga 2 persen orang tidur dengan melakukan tindakan kekerasan. Bisa jadi hal ini disebabkan karena mimpi mereka yang membuat akhirnya muncul pukulan, tendangan, bahkan teriakan ketika tidur.
-
Apa yang dimaksud dengan insomnia? Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan tidur, sulit mempertahankan tidur atau tidur yang tidak memadai dalam jangka waktu yang cukup.
-
Apa saja jenis kata-kata bijak tentang insomnia? Kata-kata insomnia yang bijak bisa menjadi salah satu nasihat berguna. Ini akan membantu Anda terbebas dari masalah insomnia.
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa muncul jika insomnia terjadi dalam jangka panjang? Ketika masalah ini terjadi dalam jangka panjang, bakal muncul masalah pada kesehatanmu. Masalah yang mungkin muncul dalam jangka panjang berupa kecemasan, depresi, sakit kepala, radang sendi, serangan jantung, dan osteoporosis.
-
Apa saja penyebab utama gangguan tidur insomnia? Sejumlah hal bisa menjadi penyebab masalah ini. Stres, kecemasan, depresi, gangguan kesehatan mental, gangguan kesehatan fisik, perubahan lingkungan, gangguan tidur yang tidak teratur, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, efek samping obat-obatan bisa menjadi penyebabnya.
-
Bagaimana cara mengatasi insomnia dengan menerima keadaan? Menerima semua hal apa adanya dengan lapang dada adalah kunci untuk mendapatkan ketenangan dan tidur lebih cepat. Tujuannya sederhana, yakni untuk menyadarkan diri sendiri tentang kejadian atau rencana yang terkadang tak bisa berjalan sepenuhnya sesuai rencana. Namun, itu semua hal yang wajar terjadi. Semua orang pun pasti mengalaminya. Jadi, tidak perlu terlalu dipikirkan atau justru membuat diri sendiri semakin sulit untuk tertidur. Sikap menerima dengan ikhlas akan membuat pikiran kamu lebih tenang dan damai, sehingga proses tidur pun akan terasa lebih mudah dan menyenangkan.
-
Bagaimana cara menghilangkan insomnia? Bagi Anda yang mengidap insomnia, maka perlu melakukan pola hidup sehat untuk menghilangkannya. Salah satu cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan membaca kata-kata insomia yang bijak, berikut adalah ulasan selengkapnya yang berhasil dirangkum dari beragam sumber, Rabu (19/7).
Mimpi ini sendiri berada pada fase tidur rapid eye movement (REM), dan menjadi sebuah masalah perilaku tersendiri. Bahkan terdapat beberapa kasus kriminal yang dihubungkan dengan fenomena ini.
Sebuah penelitian terbaru di Kanada mencoba mencari tahu hal apa yang membuat seseorang berisiko mengalami masalah ini. Setelah menganalisis data dari 30.000 partisipan, terdapat beberapa faktor yang bisa diidentifikasi.
"Walau masih banyak yang tak diketahu mengenai masalah perilaku tidur REM ini, hal ini dapat disebabkan oleh obat tertentu atau tanda awal dari masalah saraf lain seperti parkinson, demensia, atau multiple system atrophy," jelas Ronald Postuma, peneliti dari McGill University.
Penelitian sebelumnya menyebut bahwa 38 persen orang yang mengalami masalah ini pada kemudian hari mengalami parkinson. Rata-rata, parkinson muncul 12 atau 13 tahun setelah seseorang menampakkan gejala perilaku kekerasan saat tidur ini.
Rentan Dialami Orang Dewasa dan Lansia
Pada penelitian ini,diketahui bahwa orang-orang dengan masalah perilaku tidur REM cenderung mengalami stres pasca trauma, tekanan psikologis, serta masalah kesehatan mental lainnya. Penggunaan obat-obatan serta konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko perilaku kekerasan ketika tidur ini.
"Mengidentifikasi gaya hidup serta faktor risiko pribadi seseorang dari gangguan tidur ini dapat berujung pada berkurangnya risiko seseorang mengidapnya," jelas Dr. Postuma.
Masalah ini sendiri lebih rentan dialami orang usia dewasa pertengahan serta lansia. Tercatat, masalah ini juga lebih banyak dialami oleh pria dibanding dengan wanita.
(mdk/RWP)