Spons cuci ternyata lebih jorok dari dudukan toilet!
Dalam spons dapur bahkan terdapat bakteri yang tak ada pada dudukan toilet!
Jika Anda berpikir bahwa toilet adalah benda yang paling jorok dan berkuman di dalam rumah, pikirkan lagi. Anda akan sangat terkejut ketika mengetahui bahwa ada benda lain yang lebih jorok dibandingkan dudukan toilet, yaitu spons cuci piring.
Penelitian mengungkap bahwa spons cuci piring ternyata lebih jorok, terutama ketika spons masih basah dan lembap. Spons yang lembap adalah lingkungan yang sangat ideal bagi bakteri untuk tumbuh berlipat ganda, seperti dilansir oleh Pop Sugar (11/03).
Sebuah penelitian di University of Arizona menemukan bahwa sekitar 10 persen spons cuci piring mengandung bakteri salmonella, E.coli, dan bakteri yang berasal dari kotoran manusia. Bahkan peneliti juga menemukan bakteri kotoran yang bahkan tak ada pada dudukan toilet.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati 1.000 spons cuci di dapur dan kain yang digunakan untuk membersihkan dapur. Spons cuci sering digunakan, namun kebersihannya seringkali jangan diperhatikan oleh banyak orang.
Untuk menjaga kebersihan dapur dan spons cuci, sebaiknya bersihkan konter dan tempat cuci dengan disinfektan atau cairan anti kuman lebih sering. Selain itu, ganti spons cuci piring paling tidak dua bulan sekali. Bersihkan spons cuci secara teratur dengan mencucinya menggunakan air hangat atau merendamnya dalam air panas untuk menghilangkan kuman di dalamnya.
Baca juga:
4 Cara jitu jaga kehamilan setelah keguguran
Pijat aromaterapi, menenangkan sekaligus menyehatkan
Saat teknologi menginvasi kehidupan manusia
Berhenti merokok tidak akan membuat tubuh gemuk
Polisi beri pengobatan gratis ke 1.500 warga Rusun Marunda
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.