Studi Terbaru Menunjukkan Punya Teman Sedikit Bikin Seseorang Lebih Sehat? Ini Faktanya
Sebuah studi menunjukkan ternyata punya teman sedikit bisa membuat seseorang lebih sehat? Benarkah begitu? Kita simak bersama ya.
Apakah mungkin bahwa lingkaran sosial atau pertemanan yang lebih kecil dapat menjadi faktor kunci dalam mencapai umur panjang? Penelitian menunjukkan bahwa baik hewan maupun manusia cenderung menarik diri seiring bertambahnya usia, sebuah pola perilaku yang dikenal sebagai penuaan sosial.
Isolasi sosial tampaknya memiliki keuntungan evolusioner. Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Perilaku Hewan Universitas Exeter menemukan bahwa primata, terutama kerabat terdekat kita, cenderung tidak mengalami sakit ketika mereka membatasi interaksi sosial.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa definisi dari lingkungan sehat menurut sumber yang Anda kutip? Lingkungan sehat adalah lingkungan yang udara, air, dan tanahnya bersih dan terbebas dari pencemaran dan polusi.
-
Apa tindakan sederhana yang bisa membuat pasangan bahagia? Tersenyum saat pasangan melihat Anda adalah cara paling sederhana namun sangat efektif untuk memberikan dorongan semangat sepanjang hari.
-
Bagaimana petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien? Petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan beberapa praktik aman dalam memberikan pelayanan.
-
Kenapa menjaga berat badan yang sehat penting untuk kesehatan sendi? Penelitian menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor risiko utama untuk osteoarthritis atau peradangan kronis di sendi akibat kerusakan pada tulang rawan. Kelebihan berat badan dapat menekan sendi yang menahan beban, termasuk punggung, lutut, pinggul, dan pergelangan kaki. Studi yang termuat dalam BMJ Journal menemukan bahwa risiko osteoartritis lutut meningkat sebesar 35% dengan kenaikan indeks massa tubuh (BMI) sebesar 5 kg/m2.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
Tim peneliti melakukan analisis terhadap sekelompok kera rhesus betina dewasa untuk memahami lebih dalam hubungan antara penuaan, kemampuan bersosialisasi, dan penyakit. Mereka menggunakan model jaringan sosial untuk mengukur "sentralitas sosial," yaitu total mitra sosial dan waktu yang dihabiskan untuk bersosialisasi.
Dengan menggabungkan data sentralitas sosial dan model simulasi penyakit menular, para peneliti berusaha menentukan apakah berkurangnya konektivitas dapat menurunkan risiko infeksi, terutama dalam kondisi yang meniru penurunan imunitas yang terkait dengan usia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kera yang lebih tua dan memiliki interaksi sosial yang terbatas memiliki risiko lebih rendah untuk tertular penyakit menular dari kelompoknya, serta menunjukkan adanya "efek perlindungan" terhadap penuaan.
Erin Siracusa, rekan penulis studi dan peneliti di Pusat Penelitian Perilaku Hewan Universitas Exeter, menjelaskan, "Temuan kami menunjukkan alasan kuat mengapa banyak hewan, termasuk manusia, mungkin mengurangi hubungan sosial mereka seiring bertambahnya usia."
Menurunnya Sistem Imun Seiring Bertambahnya Usia
Kekebalan tubuh pada orang dewasa yang lebih tua cenderung menurun, yang berpotensi meningkatkan risiko mereka terpapar penyakit menular. Namun, hasil penelitian pada kera menunjukkan bahwa kera yang lebih tua justru memiliki tingkat infeksi yang lebih rendah dibandingkan dengan kera yang lebih muda. Hal ini menunjukkan bahwa rasio biaya-manfaat dapat berubah seiring bertambahnya usia seseorang, yang pada gilirannya dapat memengaruhi perilaku sosial mereka.
"Orang yang lebih tua mungkin lebih rentan terhadap penyakit -- namun setelah kami memperhitungkan hal tersebut dalam data kami, kami menemukan bahwa kera yang lebih tua menderita biaya infeksi yang lebih rendah dibandingkan kera yang lebih muda," kata Siracusa.
Penulis penelitian juga menekankan bahwa temuan mereka didasarkan pada asumsi bahwa risiko infeksi meningkat seiring waktu interaksi, meskipun ada beberapa infeksi yang hanya memerlukan interaksi singkat untuk dapat menyebar.
Cenderung Menarik Diri
Kecenderungan untuk menarik diri terlihat jelas dalam masyarakat. Menurut survei yang dilakukan pada tahun 2022 terhadap 2.000 orang Amerika berusia 55 tahun ke atas, sebanyak 75% dari populasi lansia mengakui bahwa lingkaran sosial mereka semakin menyusut seiring bertambahnya usia.
Selain itu, hampir setengah dari responden, yaitu 48%, mengungkapkan bahwa mereka telah berhenti berteman dengan setidaknya tiga orang dalam dua tahun terakhir. Meskipun memiliki lingkaran sosial yang lebih kecil dapat mengurangi risiko penyakit, isolasi justru dihubungkan dengan berbagai masalah kesehatan.
Organisasi Kesehatan Dunia bahkan menyebut kesepian sebagai "ancaman kesehatan yang mendesak," dengan risiko yang setara dengan merokok hingga 15 batang sehari. Penelitian menunjukkan bahwa terus-menerus merasa sendirian dapat meningkatkan risiko kecemasan, depresi, serta mengganggu fungsi kekebalan tubuh, dan berpotensi menyebabkan masalah kardiovaskular serta penyusutan otak.
Oleh karena itu, tampaknya membatasi interaksi sosial tanpa menghilangkannya sepenuhnya adalah pendekatan terbaik untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan.