Tak Hanya Pola Makan, Stres Juga Bisa Sebabkan Lonjakan Berat Badan Secara Luar Biasa
Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Sophia Hage SpKO mengatakan, ada beberapa penyebab yang membuat Titi Wati bisa mengalami obesitas. Misalnya terlalu banyak ngemil serta kurangnya aktivitas fisik atau olahraga.
Kasus obesitas yang dialami Titi Wati asal obesitas dapat menjadi acuan bagi banyak orang dalam beraktivitas sehari-hari. Naiknya berat badan secara drastis hingga berkali lipat ini ditengarai karena berbagai hal seperti pola makan dan stres yang mungkin terjadi.
Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Sophia Hage SpKO mengatakan, ada beberapa penyebab yang membuat Titi Wati bisa mengalami obesitas. Misalnya terlalu banyak ngemil serta kurangnya aktivitas fisik atau olahraga.
-
Dimana kasus obesitas meningkat drastis? "Ada peningkatan yang begitu drastis di masyarakat tentang obesitas,” kata dia, dilansir dari ANTARA
-
Apa saja masalah pencernaan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Obesitas juga dapat memicu berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah refluks asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Tekanan berlebih pada perut akibat lemak yang menumpuk dapat mendorong asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada dan tenggorokan.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
"Selain kedua hal ini, tanpa memeriksa atau menemui pasien sulit mengetahui penyebabnya langsung," ujar Sophia ketika dihubungi Health Liputan6.com .
Namun, selain nutrisi dan aktivitas fisik, yang perlu diketahui lebih lanjut adalah apakah ada penyakit maupun gangguan medis yang menyebabkan kenaikan berat badannya. Baik gangguan metabolisme atau hormon. Selain itu, setiap orang mungkin berbeda-beda apabila bicara tentang gangguan medis semacam itu.
"Selain itu, apakah ada masalah emosional yang menyebabkan pola makan berubah sehingga setiap kali stres atau cemas, lari ke makanan atau nyemil," tambah Sophia.
"Masalah emosional dapat menjadi penyebab dan juga dapat menjadi akibat dari kelebihan berat badan. Kenaikan berat badan yang tidak dapat dikontrol akan menyebabkan stres berlebih dan bahkan menyebabkan depresi," kata Sophia yang juga pendiri Lentera Indonesia ini.
Sophia menambahkan, tidak ada angka atau rumusan yang menentukan berapa maksimal berat badan seseorang. Yang pasti, semakin tinggi angkanya, semakin tinggi juga konsekuensi kesehatan yang diterima.
Melihat kasus Titi Wati, Sophia mengatakan bahwa mungkin saja seseorang bisa mencapai berat 350 kilogram dalam waktu 6 tahun.
"Bayangkan untuk naik 300 kg dalam 6 tahun berarti 1 tahun naik 50 kg. Berarti 1 bulan naik 50/12= 4 kg. Berarti 1 minggu naik 1 kg. Tidak terlihat terlalu mustahil kan angkanya," kata Sophia.
Sehingga, misalnya naik satu kilogram dalam satu minggu dan berlangsung hingga enam tahun, berat badan dengan angka yang tinggi bisa terjadi.
Reporter: Giovani Dio Prasasti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ditangani 16 Dokter, Wanita 350 Kg di Palangka Raya akan Dioperasi
Evakuasi Wanita Berbobot 350 Kg ke Rumah Sakit, Petugas Damkar Sampai Jebol Rumah
Cegah Obesitas, Muncul Wacana Pemberlakuan Cukai pada Minuman Tinggi Gula
Sukses Diet, Ini Masalah Baru Arya Bocah Obesitas Asal Karawang
Di Sekolah, Arya Bocah Obesitas Dikenal Jago Pelajaran IPA dan IPS
Berat Badan Susut, Arya Bocah Obesitas Ingin Wujudkan Mimpi jadi Pesepak Bola
Pemkot Palangka Raya Kirim Petugas Cek Kondisi Wati Perempuan berbobot 350 Kg