Tidur Siang Terlalu Lama Bisa Jadi Pertanda Adanya Alzheimer
Keinginan untuk tidur siang terutama dalam waktu lama ini diungkap sebagai sebuah tanda awal dari penyakit alzheimer. Dilansir dari NY Post, sebuah penelitian menyebut bahwa sel otak yang membuat kita terjaga di siang hari merupakan yang pertama diserang oleh penyakit otak.
Tidur siang merupakan cara yang baik untuk membangun kembali mood atau menyegarkan kepala di tengah aktivitas sehari-hari. Namun ternyata ketika kamu tidur siang terlalu lama, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang terjadi di otakmu.
Keinginan untuk tidur siang terutama dalam waktu lama ini diungkap sebagai sebuah tanda awal dari penyakit alzheimer. Dilansir dari NY Post, sebuah penelitian menyebut bahwa sel otak yang membuat kita terjaga di siang hari merupakan yang pertama diserang oleh penyakit otak.
-
Apa yang dimaksud dengan penyakit Alzheimer? Alzheimer adalah salah satu jenis demensia, yaitu gangguan otak yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif, seperti ingatan dan kemampuan berpikir.
-
Apa yang menyebabkan Alzheimer menurut ahli kesehatan? Banyak ahli kesehatan berpendapat bahwa Alzheimer lebih dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, dan penuaan otak, bukan oleh kebiasaan sehari-hari seperti ngupil.
-
Bagaimana cara mengasah otak untuk mencegah Alzheimer? Lakukan kegiatan yang memerlukan kemampuan kognitif seperti bermain musik, membaca, belajar bahasa asing, bermain catur, mengerjakan teka-teki silang, dan memecahkan kasus. Kegiatan ini membantu mempertahankan kemampuan kognitif dan mengurangi risiko Alzheimer.
-
Siapa yang menemukan Penyakit Alzheimer? Penyakit ini dinamai berdasar nama dokter Jerman, Alois Alzheimer, yang pertama kali mendeskripsikannya pada tahun 1906.
-
Siapa yang berisiko terkena penyakit Alzheimer? Meskipun tidak semua penyebab penyakit Alzheimer diketahui, para ahli mengetahui bahwa sebagian kecil terkait dengan mutasi tiga gen, yang dapat diturunkan dari orang tua ke anak.
-
Apa saja hal yang dapat dilakukan untuk mencegah orang terkena demensia Alzheimer? Seiring meningkatnya kesadaran publik atas demensia dan Alzheimer, semakin penting pula untuk menyadari bahwa semua orang bisa berperan aktif dalam mencegah orang terdekat kita untuk terkena demensia Alzheimer,
Sebelumnya, hancurnya sel ini dipikir terjadi karena protein bernama beta-amlyoid. Namun saat ini peneliti telah mengetahui disebabkan karena gumpalan racun yang dihasilkan oleh protein bernama tau.
Pada penderita alzheimer awal, bagian otak yang membuatmu terjaga mengalami kerusakan. Peneliti menyebut bahwa hal ini menyebabkan seseorang yang menderita Alzheimer cenderung tidur dalam waktu lama sebelum mereka kesulitan untuk mengingat sesuatu.
Masalah tidur di siang hari yang dialami oleh pasien ini dilaporkan telah terjadi lama sebelum penyakit alzheimer ditemukan pada seseorang. Namun tidak diketahui bahwa masalah yang berhubungan dengan tidur ini meningkatkan risiko Alzheimer seseorang atau penyakit ini yang mempengaruhi otak mereka.
Peneliti mengungkap bahwa temuan ini dapat berujung pada diagnosis awal penggunaan obat dan perubahan gaya hidup lebih bermanfaat dibanding penanganan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan gaya hidup bagi penderita penyakit ini.
Mempengaruhi Kemampuan Terjaga
Temuan ini didapat oleh peneliti dari University of California di San Fransisco. Mereka menganalisis otak dari 13 pasien penderita Alzheimer yang sudah meninggal dunia.
Pada para penderita ini, diketahui bahwa tiga area otak yang meningkatkan kondisi terjaga seseorang yaitu, locus coeruleus, lateral hypothalamic, dan tuberomammillary nucleus mengalami perubahan. Mereka diketahui kehilangan sebanyak 75 persen dari neuron yang dimiliki.
Terjadi di Sejumlah Bagian Otak
Peneliti utama temuan ini, Dr. Jun Oh dari Memory and Ageing Centre USCF mengungkap bahwa temuan ini sangat mengejutkan. Pasalnya, hal ini tidak hanya terjadi pada satu bagian nukleus di otak saja namun pada seluruh bagian otak yang menyebabkan seseorang terjaga.
"Secara krusial, hal ini berarti bahwa otak tidak memiliki cara untuk mengompensasi seluruh hal ini karena secara fungsional semua hal yang berhubungan dengan jenis sel ini telah dihancurkan pada waktu yang sama," terang dr. Jun Oh.
Temuan Penting untuk Diagnosis Alzheimer
Alzheimer disebut bisa berada pada seseorang, bahkan 20 tahun sebelum gejalanya muncul. Pengobatan saat ini disebut belum berhasil mengatasi maslaah ini karena ketika penyakit ini sudah menunjukkan gejala, maka sudah terlalu terlambat.
Temuan ini menunjukkan bahwa protein tau memiliki peran yang sangat besar dalam munculnya Alzheimer pada seseorang dibanding dengan protein amyloid yang banyak diteliti. Selama ini, penelitian terhadap amyloid masih belum menunjukkan efek yang efektif dalam penangan Alzheimer.
(mdk/RWP)