Wah, jerawat ternyata bisa tunjukkan gejala penyakit
Tak hanya sebagai gangguan kulit, jerawat juga menginformasikan kondisi kesehatan kamu. Ungkap di sini!
Kamu tentu benci jerawat, kan? Namun, kali ini jerawat yang tumbuh di atas kulit lembut kamu memberikan sebuah informasi penting mengenai kadar hormon penting yang ada dalam tubuh kamu. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para anggota Institut Pascasarjana di Medical Education and Research, Chandigarh, India menunjukkan adanya hubungan antara jerawat dengan kelenjar dalam tubuh yang dikenal dengan endokrin. Endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi dan mengatur hormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh.
Melansir dari medicaldaily.com, dua studi yang diterbitkan dalam JAMA Dermatology mengungkapkan bahwa pria dengan tingkat resistensi insulin yang lebih tinggi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk memiliki jerawat. Hal yang serupa berlaku pada wanita dengan polycystic ovarian syndrome (PCOS) juga memiliki kemungkinan untuk memiliki jerawat. Polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah penyakit pada wanita yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon. Wanita yang memiliki penyakit ini baisanya akan mengalami siklus haid yang tidak teratur, pertumbuhan bulu-bulu halus dan juga susah memiliki keturunan.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang ingatan menjijikkan? Mengutip Indy100 & Newsweek, Senin (25/3), para peneliti di Macquarie University di Australia dan Karolinska Universitet di Swedia telah mengungkap bahwa sensasi-sensasi sensorik ini memicu rasa jijik yang kuat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian tentang tes darah untuk gagal jantung? Penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Heart Failure ini dipimpin oleh Profesor Neil Herring, Profesor Kedokteran Kardiovaskular dan Konsultan Kardiologi di DPAG, bekerja sama dengan Profesor Pardeep Jhund dari University of Glasgow.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang pengalaman mendekati kematian? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung.
Dalam studi pertama, para peneliti melibatkan sekitar 200 orang pria yang terdiri dari 100 pria dengan jerawat dan 100 pria tanpa jerawat. Hasilnya,sekitar 22% pria dengan jerawat dilaporkan memiliki resistensi insulin yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak. Sebuah pencarian yang sama dilakukan dengan menghubungkan antara sindrom metabolik dan jerawat, namun sia-sia. Meskipun peningkatan jerawat terlihat dalam pria dengan resistensi insulin, namun tingkat keparahan jerawat tidak dipengaruhi oleh resistensi insulin ataupun sindrom metabolik.
Dalam studi kedua, para wanita yang dikonfirmasi memiliki PCOS dengan gejala seperti peningkatan berat badan, siklus menstruasi yang tidak teratur, serta kadar insulin yang berlebihan, dan juga memiliki jerawat. Sebagai perbandingan para peneliti juga melibatkan wanita yang tidak memiliki PCOS.
Penderita PCOS juga memiliki risiko mengembangkan kondisi yang dikenal dengan hirsutisme. Hirsutisme adalah gejala munculnya rambut pada bagian tubuh wanita yang secara normal tumbuh pada laki-laki seperti bulu dada, di wajah dan juga punggung serta adanya acanthosis nigricans (AN) atau bercak-bercak gelap di kulit. Sekitar 91,7% wanita dengan kriteria PCOS mengalami setidaknya satu tanda fisik dari jerawat.
Para peneliti menjelaskan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa hirsutisme dan AN adalah indikator kulit yang paling berguna dari PCOS. Sebagai sebuah resume kedua penelitian tersebut, para peneliti menyarankan bahwa sangat penting bagi para dermatologis (ahli kulit) untuk melihat lebih dalam mengenai jerawat yang dimiliki oleh pasiennya.
Baca juga:
Yuk, intip lokasi-lokasi tak lazim tumbuhnya jerawat ini!
Yuk, atasi jerawat kamu dengan setetes minyak bunga matahari
Jerawat di dahi atas tanda penyakit ISK menyerang?
Ini alasan kenapa Anda sebaiknya tidak makan cokelat terlalu banyak