Wanita Tak Subur Lebih Rentan Mengalami Risiko Peningkatan Kanker
Infertilitas atau ketidaksuburan ternyata dihubungkan dengan risiko berkembangnya kanker jenis tertentu. Berdasar sebuah penelitian di Amerika Serikat, data yang didapat dari 64 ribu wanita yang menjadi informan tersebut menunjukkan bahwa wanita tak subur memiliki risiko 18 persen lebih tinggi.
Masalah kesuburan merupakan salah satu hal yang menjadi ketakutan bagi pasangan yang sudah menikah namun tak kunjung memiliki momongan. Namu ternyata ketidaksuburan ini juga diketahui dapat memicu munculnya sebuah penyakit lain.
Dilansir dari Medical Daily, infertilitas atau ketidaksuburan ternyata dihubungkan dengan risiko berkembangnya kanker jenis tertentu. Berdasar sebuah penelitian di Amerika Serikat, data yang didapat dari 64 ribu wanita yang menjadi informan tersebut menunjukkan bahwa wanita tak subur memiliki risiko 18 persen lebih tinggi dibanding mereka yang subur.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Apakah kanker nasofaring itu? Salah satu jenis kanker yang jarang terjadi adalah kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penderita kanker nasofaring setiap tahunnya di seluruh dunia sekitar 80 ribu. Meski sedikit dibanding kanker lain, kanker nasofaring tetap harus segera ditangani dengan benar.
Peneliti menyebut bahwa masalah kesuburan dapat memunculkan risiko lebih tinggi berkembangnya kanker di ovarium, uterus, dan payudara. Tim peneliti juga menemukan bahwa terdapat peningkatan risiko pada kanker di paru-paru, tiroid, hati, dan kanker empedu serta leukimia.
Secara keseluruhan, wanita yang tak subur memiliki peluang dua persen berkembangnya berbagai kondisi tersebut. Temuan yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction ini muncul dari analisis pada klaim asuransi kesehatan di seluruh Amerika Serikat mengenai masalah tes dan penanganan kesuburan.
Michael Eisenberg, peneliti utama dan profesor dari Stanford University School of Medicine mengungkap bahwa terdapat sekitar 1 dari 49 wanita yang memiliki masalah ketidaksuburan punya peluang mengalami kanker. Sedangkan pada wanita yang tidak mengalami masalah kesuburan, hanya terdapat 1 dari 59 wanita.
Peneliti menyebut bahwa melahirkan anak dapat memberi wanita perlindungan terhadap risiko kanker. Akan tetapi, belum ditemukan hubungan langsung antara ketidaksuburan dengan perkembangan kanker.
"Kami tidak mengetahui penyebab dari meningkatnya kanker yang kami peroleh di penelitian ini, akan tetapi mungkin hal ini disebabkan dari ketidaksuburan tersebut, penyebab ketidaksuburan, serta perawatan ketidaksuburan," jelas peneliti Gayathree Murugappan dari Stanford University School of Medicine.
"Kami hanya dapat menunjukkan bahwa terdapat hubungan di antara keduanya," Sambungnya.
Tim peneliti berharap bakal melakukan penelitian lain dengan jangka waktu panjang. Hal ini digunakan untuk menentukan faktor apa yang mempengaruhi risiko jangka panjang dari perkembangan kanker pada wanita tidak subur.
Baca juga:
Pasien Kanker Serviks Sebagian Besar Baru Merasa Gejala ketika Sudah Stadium Lanjut
Waspada! Keputihan Berpanjangan Bisa Jadi Tanda Gejala Kanker Serviks
Kebiasaan Mencuci Tangan Bisa Hindarkan Munculnya Kanker Serviks
5 Hal Sehari-hari di Rumah yang Tanpa Disadari Dapat Menyebabkan Kanker
Sejumlah Mitos Salah Mengenai Kanker yang Terlanjur Beredar di Masyarakat
Lakukan Khitan Bisa Kurangi Risiko Terjadinya Kanker Penis
Peringati Hari Kanker Sedunia, Ratusan Warga Donasikan Rambut