12 Jenis Tanah di Indonesia, Karakteristik dan Persebarannya
Berikut jenis-jenis tanah di Indonesia berdasarkan karakteristik dan persebarannya dilansir dari berbagai sumber.
Tanah merupakan sumber daya alam yang dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik yang memberikan manfaat.
Tanah adalah lapisan teratas bumi yang paling mudah kita jangkau. Tanah terbentuk dari bebatuan yang mengalami pelapukan dari ratusan hingga ribuan tahun.
-
Kenapa Banten disebut tanah jawara? Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten. Para kiai ini memiliki dua kategori murid, yang pertama adalah para santri yang terus masif menyebarkan agama Islam untuk mengusir penjajah. Lalu murid kedua adalah para jawara yang fokus menangani perlawanan secara fisik dan spiritual.
-
Di mana saja sumber daya alam di Indonesia ditemukan? Sumber Daya Alam di Indonesia sangat beragam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
-
Apa saja jenis tanah yang berasal dari gunung berapi? Tanah vulkanis merupakan jenis tanah yang berasal dari abu gunung api atau dari material letusan gunung api yang mengalami pelapukan.
-
Di mana ular Tanah bisa ditemukan? Ular Tanah adalah spesies ular berbisa yang endemik di Asia Tenggara.
-
Bagaimana cara membedakan jenis dan tipe tanah kavling? Jenis dan tipe tanah kavling dibedakan berdasarkan bentuk atau posisinya. Menurut buku Peluang Usaha Bisnis Kaplingan Tanah yang ditulis oleh Aksan Wicaksono, jenis tanah kavling dibagi menjadi kavlingan perumahan, kavlingan industri, dan kavlingan pertokoan. Adapun, bentuk tanah kavling antara lain standar lot, irregular, corner, rear-loaded, flute, dan squat.
-
Di mana lempengan tanah liat yang menunjukkan ciuman ditemukan? Buktinya adalah sebuah lempengan tanah liat yang ditemukan di wilayah yang saat ini merupakan bagian dari Irak dan Suriah.
Menurut letak geografis dan astronomisnya, ada banyak jenis tanah di Indonesia yang bisa kita temukan.
Mengidentifikasi jenis tanah yang kita butuhkan untuk suatu proyek sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat. Komponen yang ada di dalam tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah yang mengandung mineral 50%, bahan organik 5% dan air 25%.
Tanah dapat dikategorikan menjadi jenis tanah pasir, tanah liat, lanau, gambut, kapur dan tanah liat berdasarkan ukuran partikel yang mendominasi dalam tanah tersebut.
Berikut jenis-jenis tanah di Indonesia berdasarkan karakteristik dan persebarannya dilansir dari berbagai sumber:
Tanah Alluvial
2020 Merdeka.com/pixabay
Jenis tanah di Indonesia yang pertama yaitu tanah alluvial. Tanah alluvial merupakan tanah yang berasal dari endapan lumpur yang terbawa oleh air sungai. Tanah ini tercipta dari erosi yang kemudian diendapkan bersama dengan lumpur sungai.
Tanah alluvial memiliki warna yang kelabu dan memiliki tesktur beragam, salah satunya berstruktur remah dan sifatnya subur, cocok digunakan untuk bertanam. Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan.
Di Indonesia, tanah alluvial banyak ditemukan di wilayah timur Sumatera, Bagian utara Jawa, Kalimantan bagian selatan dan tengah, bagian utara dan selatan Papua.
Tanah Andosol
2020 Merdeka.com/pixabay
Jenis tanah di Indonesia ini berupa tanah mineral yang telah mengalami perkembangan karakteristik, solum agak tebal, warna agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, dan konsistensi gembur.
Tanah ini terbentuk dari vulkanik, seperti abu vulkanik,tufa, danbatu apung. Tanah andosol mengandung banyak mineral.
Andosol banyak dijumpai pada bahan vulkanik yang tidak padu, pada ketinggian 750 sampai 3.000 m di atas permukaan laut (m dpl), pada daerah beriklim tropika basah dengan curah hujan antara 2.500-7.000 mm tahun.
Menurut Fiantis et al. (2005), mineral fraksi pasir dari tanah Andosol di Indonesia adalah kuarsa, plagloklas, hornblende, augit, hiperstein, olivin dan gelas vulkanik.
Sedangkan mineral liatnya didominasi oleh mineral liat non kristalin yang tediri atas: allophan, imogolit, dan atau ferihidrit di samping halloisit, gibsit, dan kristobalit.
Tanah tersebut penyebarannya membentang mulai dari ujung utara Pulau Sumatera, yaitu dari mulai Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi bagian Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.
Penyebarannya di Pulau Sumatera umumnya terletak di dataran tinggi sebelah barat, hanya sebagian kecil yang terdapat di dataran rendah Sumatera Utara bagian timur.
Di pulau Jawa, tanah Andosol hampir merata terdapat di daerah pegunungan mulai dari Jawa Barat (Gunung Salak) sampai ke ujung timur di Jawa Timur (Pegunungan Ijen).
Tanah Vulkanis
2020 Merdeka.com/pixabay
Tanah vulkanis merupakan jenis di Indoneisa yang berasal dari abu gunung api atau vulkanis atau material letusan gunung api yang sudah mengalami pelapukan.
Tanah yang berkembang dari abu vulkanik tergolong subur dan cocok dijadikan sebagai lahan pertanian seperti holtikultura. Menurut lembaga penelitian tanah (1972), luas tanah di Indonesia sekitar 6,5 juta ha atau 34 % tersebar di daerah-daerah vulkan dan dijadikan sebagai daerah untuk lahan pertanian terutama bagi tanaman hortikultura dan perkebunan.
Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, dan jika terkena hujan lapisan tanah bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak mudah erosi.
Tanah vulaknis dapat dibedakan dalam dua kelompok, yakni tanah regosol dan latosol.
Tanah regosol adalah tanah vulkanis yang mempunyai butir kasar, berwarna kelabu sampai kuning serta mengandung bahan organik yang sedikit.
Tanah regosol cocok untuk ditanami tanaman tembakau, palawija serta buah -buahan. Daerah yang banyak terdapat tanah regosol adalah di wilayah Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara.
Tanah latosol adalah tanah vulkanis yang memiliki ciri khas dari warnanya yang merah hingga kuning dan mengandung bahan organik sedang dengan sifat yang asam.
Tanah latosol cocok untuk ditanami padi, karet, kopi, kelapa dan palawija. Tanah latosol banyak terdapat di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, Minahasa, Jawa dan Papua.
Tanah Gambut
2020 Merdeka.com/pixabay
Tanah gambut kaya akan bahan organik dan mempertahankan kelembaban dalam jumlah besar.
Jenis tanah di Indonesiasangat jarang ditemukan di kebun dan sering diimpor ke kebun untuk memberikan dasar tanah yang optimal untuk penanaman.
Klasifikasi tanah gambut secara umum merupakan tanah organosol atau histosol. Tanah organosol atau histosol adalah tanah yangn memiliki lapisan bahan organik dengan berat jenis dalam keadaan lembab 60 cm atau lapisan organik dengan berat jenis > 0,1 g/cm3 dengan tebal > 40 cm.
Karakteristik kimia tanah gambut di Indonesia sangat beragam dan ditentukan oleh kandungan mineral, ketebalan, jenis tanaman penyusun gambut, jenis mineral pada substratum (di dasar gambut) dan tingkat dekomposisi gambut.
Tanah gambut banyak ditemukan di pulau-pulau di sekitar Dataran Sunda yaitu di pantai timur Sumatera serta pantai barat dan selatan Kalimantan, dan di sekitar Daratan Sahul yaitu di pantai barat dan selatan Papua.
Tanah humus
Tanah humus adalah jenis tanah yang muncul akibat tumbuh-tumbuhan yang membusuk.
Berbagai tumbuhan yang membusuk ini membuat tanah humus mengandung unsur hara yang tinggi. Artinya, tanah ini pun bersifat sangat subur.
Jenis tanah di Indonesia inisangat cocok untuk ditanami tanaman padi, nanas dan kelapa. Tanah humus banyak terdapat di Pulau Sulawesi, Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan dan Papua.
Tanah Kapur
2020 Merdeka.com/liputan6.com
Tanah kapur merupakan jenis-jenis tanah di Indonesia yang berasal dari batuan kapur. Tanah kapur bersifat tidak subur. Meski demikian, tanah ini masih bisa ditanami tanaman seperti pohon jati.
Tanah kapur banyak terdapat di daerah Blora, Pegunungan Kendeng, serta Pegunungan Seribu Yogyakarta. Tanah kapur juga bisa dibagi dalam dua kelompok, yakni tanah renzina dan tanah mediteran.
Tanah Renzina merupakan jenis tanah kapur yang berasal dari hasil proses pelapukan batuan kapur yang terjadi di daerah dengan curah hujan tinggi. Karenanya, tanah ini memiliki ciri khas warna hitam dan miskin zat hara.
Sebagian besar tanah renzina ditemukan di daerah berkapur seperti Gunungkidul Yogyakarta.
Tanah Inseptisol
Tanah inseptisol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang asri.
Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik di mana horizon ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Jenis tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit.
Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet. Tanah inseptisol tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti di Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Tanah Pasir
2019 listverse.com
Tanah berpasir memiliki struktur butir tunggal, yaitu campuran butir-butir primer yang besar tanpa adanya bahan pengikat agregat. Ukuran butir-butir pasir adalah 0,002 mm - 2,0 mm. Tekstur tanah pasir adalah kasar, karena tanah pasir mengandung lebih dari 60% pasir dan memiliki kandungan liat kurang dari 2%.
Tanah pasir berasal dari batuan pasir yang telah melapuk. Jenis tanah ini banyak ditemukan di wilayah-wilayah pantai yang disebut sand dune atau bukit pasir. persebaran tanah pasir yang ada di Indonesia ada di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta.
Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi.
Tanah ini banyak ditemukan di wilayah Jawa Barat, Sulawesi Tenggara hingga Kalimantan Barat.
Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan batuan beku dan sedimen. Tanah litosol memiliki ciri khas butiran kasar berupa kerikil.
Tanah ini sangat miskin unsur hara sehingga tidak subur dan kurang baik untuk pertanian. Karena sifat tanahnya yang kurang subur, tanah ini hanya cocok untuk ditanami pohon besar di hutan.
Tanah litosol banyak ditemukan di daerah Pulau Sumatera, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan Papua.
Tanah Mergel
Hampir sama dengan tanah kapur, jenis tanah ini juga berasal dari kapur, namun dicampur dengan berbagai bahan lainnya yang membedakan adalah ia lebih mirip seperti pasir.
Tanah mergel terbentuk dari batuan kapur, pasir dan tanah liat dan mengalami pembentukan dengan bantuan hujan namun tidak merata.
Tanah ini subur dan bisa ditanami oleh persawahan dan perkebunan. Selain itu juga terdapat banyak mineral dan air di dalamnya. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah dataran rendah seperti di Solo (Jawa Tengah), Madiun dan Kediri (Jawa Timur).
Tanah Podsolik Merah Kuning
Tanah Podsolik Merah Kuning mempunyai sebaran paling luas di Indonesia dibanding jenis tanah lainnya. Demikian juga di Kalimantan Tengah luasan tanah Podsolik Merah Kuning juga menempati nomor urut pertama dengan sebaran seluas 6.033.693 ha atau setara dengan 39,29% (Bappeda Tingkat I Kalimantan Tengah, 1993/1994).
Tanah PMK adalah tanah yang mempunyai perkembangan profil, konsistensi teguh, bereaksi masam, dengan tingkat kejenuhan basa rendah. Podsolik merupakan segolongan tanah yang mengalami perkembangan profil dengan batas horizon yang jelas, berwarna merah hingga kuning dengan kedalaman satu hingga dua meter.
Tanah ini memiliki konsistensi yang teguh sampai gembur (makin ke bawah makin teguh), permeabilitas lambat sampai sedang, struktur gumpal pada horizon B (makin ke bawah makin pejal), tekstur beragam dan agregat berselaput liat. Di samping itu sering dijumpai konkresi besi dan kerikil kuarsa.
Tanah ini menyebar di Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan dan Jawa terutama Jawa bagian barat.