Atasi Stunting, Pemkot Medan Siapkan Program untuk Calon Pengantin dan Ibu Hamil
Wali Kota Medan Bobby Nasution berencana mengadakan sebuah program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, terutama bagi yang akan menikah dan pasangan yang akan memiliki anak pertama.
Kasus stunting atau kondisi gagal pertumbuhan tubuh pada anak yang disebabkan karena kurang gizi terus menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Untuk mengatasinya, Wali Kota Medan Bobby Nasution berencana mengadakan sebuah program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, terutama bagi yang akan menikah dan pasangan yang akan memiliki anak pertama.
Pernyataan ini disampaikan Bobby saat menerima audiensi Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) pada Selasa (25/1). Bobby meminta kepada PDKI Sumut untuk mendampingi Pemkot Medan dalam menjalankan program tersebut, seperti memberikan pemaparan terkait bagaimana penanganan stunting di Kota Medan. Harapannya, para calon pengantin dan ibu hamil akan tahu langkah apa yang harus dilakukan agar anak mereka nantinya terhindar dari stunting.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Apa yang dimaksud dengan istilah 'Stunting' dalam naskah Sunda kuno? Menurut Ahli sejarah dan filologi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Dr. Elis Suryani Nani Sumarlina, dikutip dari ANTARA, orang tua Sunda memang telah mengenal istilah gagal tumbuh pada anak atau dalam bahasa sekarang dikenal sebagai stunting.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Di mana Stasiun Medan berada? Salah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan. Saat ini, Stasiun Medan sudah menjadi stasiun utama milik PT KAI Divisi Regional I Sumatera Utara.
-
Kenapa stunting di Kudus harus diturunkan menjadi nol? “Kami akan berupaya agar target zero (nol) kasus stunting di Kudus pada tahun 2024 bisa terwujud. Untuk itu kami juga membutuhkan komitmen bersama dari semua pihak,” kata Bupati Kudus, Hartopo, dikutip dari ANTARA pada Selasa (27/6).
-
Apa yang dilakukan di Kecamatan Buahbatu untuk mengatasi masalah stunting? Dengan kekompakan warga, masalah stunting di Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung ini bisa diatasi. Cara mengatasinya cukup sederhana hanya dengan sedekah 1 butir telur.
"Dari situ lah saya berpikir untuk membuat program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang akan menikah dan pasangan yang akan memiliki anak pertama, terkait langkah apa yang harus dilakukan agar anak mereka nantinya terhindar dari stunting," ungkapnya, melansir dari unggahan akun Instagram @pemko.medan pada Selasa (25/1)
Siapkan Program bersama PDKI
Sebelum program itu dijalankan, Bobby meinta kepada OPD terkait untuk menyiapkan data stunting di Kota Medan selama dua minggu kedepan. Jika pendataan ini sudah selesai, maka PDKI Sumut bisa langsung menganalisis sebagai tindak lanjut penanganan stunting.
Pihaknya kemudian akan memberikan edukasi serta sosialisasi kepada calon pengantin atau ibu muda bagaimana mencegah stunting. Bobby juga meminta agar PDKI terlibat langsung dalam pembentukan program tersebut.
"Kita akan memberikan edukasi kepada ibu-ibu muda atau calon pengantin mengenai stunting seperti apa dan cara mencegahnya bagaimana. Kalau bisa teman-teman PDKI Cabang Sumut juga menyiapkan programnya seperti apa dalam menangani stunting di Kota Medan. Jadi kita bisa langsung turun ke masyarakat untuk melakukan pendekatan," jelas Bobby.
Kelor sebagai Alternatif Asupan Gizi
Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah juga menyoroti soal stunting yang masih tinggi di Sumut. Ia mendorong tanaman daun kelor sebagai alternatif pemenuhan gizi untuk mencegah stunting.
"Asupan makanan yang bervitamin sangat dibutuhkan dalam penanganan stunting untuk bayi dan ibu hamil, apalagi saat ini kita juga masih dalam suasana pandemi. Salah satu yang saya melihat dan mendengar kelor ini banyak juga vitamin yang terkandung di dalamnya,” ujar Wagub Musa.
Apalagi, ada satu UMKM asal Sumut yang berhasil go internasional dengan produk tanaman kelornya yang juga dijadikan sebagai booster gizi anak. Menurutnya, hal ini bisa menjadi peluang bagus, apalagi kandungan khasiat yang terkandung di dalam daun kelor itu sendiri sangat baik.
Ditambah lagi, Sumut merupakan satu dari enam daerah di Indonesia yang menjadi pusat daun kelor. Daun kelor sendiri telah diperkenalkan oleh WHO sebagai salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi.