Berkunjung ke Warung Kopi Ake, Nikmatnya Pengalaman Ngopi dengan Suasana Jadul di Belitung
Ngopi sambil menikmati suasana klasik Belitung tentu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Ngopi sambil menikmati suasana klasik Belitung tentu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Berkunjung ke Warung Kopi Ake, Nikmatnya Pengalaman Ngopi dengan Suasana Jadul di Belitung
Pulau Belitung dikenal dengan berbagai destinasi wisatanya yang begitu indah dan beragam. Sebelumnya Belitung juga begitu terkenal dengan potensi tambang timah yang cukup melimpah.
Identitas Belitung tidak sampai situ saja, ada satu budaya yang terus berkembang dan kini semakin banyak keberadaannya yaitu warung kopi.
Kegiatan sehari-hari para pekerja tambang tersebut seiring berjalannya waktu mulai merambah ke kehidupan masyarakat dan menjadi sebuah kebiasaan.
-
Apa yang ditawarkan oleh kafe Piknik Kopi di Lembang? Tempat yang terletak di Jalan Baruajak Desa, nomor 154, RT.04/RW.06, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini menawarkan dua keistimewaan sekaligus, yakni menunya dan bangunannya. Berbagai menu lezat dengan latar tempat yang penuh kisah di Piknik Kopi dijamin akan memberi kesan berbeda saat berkunjung ke “lantai dua” Bandung itu.
-
Kapan Warung Kopi Tek Sun Ho didirikan? Ini jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878 Warung Kopi Tek Sun Ho berhasil memikat para pencinta kopi di seantero Jakarta.
-
Di mana Kopi Gunung Puntang ditanam? Sesuai namanya, komoditas ini berasal dari dataran tinggi Gunung Puntang yang ada di Kecamatan Cimaung, Desa Campaka Mulya dan Desa Pasir Mulya.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
-
Bagaimana suasana kolonial dihadirkan di Piknik Kopi Lembang? Mengutip kanal YouTube berisi informasi sejarah, Jejak Siborik, suasana yang mencolok di kafe ini adalah khas masa kolonial. Dari depan, bangunan kafe tersebut menggambarkan gaya dari dua negara yakni Belanda dan Italia. Untuk konstruksi khas Belanda, bentuknya bisa dilihat dari ciri fasad yang tinggi dan kuno. Sedangkan gaya Italia jelas tampak dalam bangungan berbentuk segi lima, dengan atap yang mengerucut.
-
Apa jenis kopi yang terkenal di Warung Kopi Tek Sun Ho? Beberapa varian kopi yang terkenal di sana adalah berjenis rajabika, arabika spesial dan robusta.
Terdapat satu tempat ngopi yang cukup legendaris di Kabupaten Belitung yang bernama Warung Kopi Ake. Tempat ngopi ini tentu sudah tidak asing di telinga para pencinta kopi di Indonesia.
Warung Kopi Ake ini sangat terkenal di kalangan wisatawan. Selain menyajikan kopi khasnya, tempat ini juga menghadirkan suasana zaman dulu dan seakan-akan sedang ngopi di rumah sendiri.
Penasaran dengan Warung Kopi Ake? Simak ulasannya yang dihimpun dari Liputan6.com berikut ini.
Pengalaman Ngopi yang Berbeda
Warung Kopi Ake sudah menjadi ikon perkopian di tanah Belitung. Di tempat ini pengunjung tak hanya sekadar menyeruput kopi sembari ngobrol, tetapi menyuguhkan pengalaman ngopi tentang warisan tradisi kopi di Tanjung Pandan, Belitung.
Warung Kopi Ake beralamatkan di Jalan KV Senang, No.57, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung. Pengunjung bisa merasakan ragam varian kopi, mulai dari kopi hitam, teh susu, hingga teh tarik.
Apabila ingin mendapatkan pengalaman ngopi yang berbeda, coba untuk memesan kopi hitamnya. Aroma harum dari kopi dan rasanya yang khas menjadikan menu favorit bagi pengunjung setianya.
Dirintis Sejak Tahun 1911
Menengok sedikit ke masa lalu, Warung Kopi Ake sudah dirintis oleh keluarga Wijaya sejak tahun 1911.
Warung ini dicetuskan oleh sang kakek yaitu Ake (Thien Cu) yang kemudian menjadi cikal bakal dari bisnis keluarga hingga generasi sekarang. (Foto: Liputan6.com)
Generasi pertama keluarga Wijaya bernama Abok, merupakan sosok perintis usaha jualan kopi yang tiba di Pulau Belitung sebagai imigran dari Tiongkok. Abok selama hidupnya tak jauh-jauh dari kopi, sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk membuka warung kopi di rumahnya.
Ketika Belanda tiba di Belitung, Abok tak lagi berjualan di rumahnya melainkan keliling menggunakan gerobak. Ia biasa berhenti di depan bangunan kantor milik Belanda yang dikenal sebagai Jam Gede.
- Potret Keakraban Ganjar dan Ahok Berbincang Santai Ditemani Secangkir Kopi
- Menjelajah Desa Wisata Taraju Tasik, Bisa Cicipi Kopi Luhur Langit sampai Lihat Pembuatan Batako Plastik
- Berawal Dititip di Warung Kopi, Intip Strategi Penjualan Keripik Ubi Ungu Bisa Tembus Pasar Hongkong
- Mengenal Tiga Kopi Asli Batang, Nikmat dan Punya Makna Khusus
Perjuangan Bisnis
Tepat tahun 1965, Abok kembali ke Tiongkok untuk mengurus segala macam administrasi dan berkas terkait penetapan dirinya nanti di Pulau Belitung. Abok menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan bisnis kopi tersebut.
Dalam setiap tegukan kopi, terdapat kisah perjuangan bisnis dari generasi ke generasi dari keluarga Wijaya. Mulai dari Thien Cu hingga generasi saat ini, Willy Wijaya.
Warung Kopi Ake berperan penting sebagai penjaga tradisi sekaligus pionir dalam sektor perkopian di Belitung. Bukanlah hal mudah, dulunya mereka membeli biji kopi dari Jawa dan Lampung, karena Belitung bukanlah daerah penghasil biji kopi.
Suasana Jadul
Warung Kopi Ake dulunya hanya bangunan sederhana, berdinding papan dan beratapkan seng. Sejak tahun 2012, warung ini pindah ke sebuah ruko yang berada di Jalan KV Senang.
Kawasan KV Senang dulunya menjadi kompleks bangunan Belanda yang berdiri tahun 1898. Seiring berjalannya waktu kompleks ini di enovasi sehingga lebih nyaman bagi pengunjung.
Di warung ini, secara tidak sadar telah tercipta kegiatan sosial dan budaya dan menjadi ikatan yang kuat di antara para pengunjungnya. Ngopi di sini adalah ruang berbicara dan bercengkerama bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi ngopi yang berbeda sekaligus menikmati tradisi ngopi di Belitung.
Buka dari jam 06.00 WIB sampai 00.30 WIB, tempat ini cocok bagi pengunjung yang ingin eksplor tentang kopi dan teh yang ada di Belitung. Warung Kopi Ake turut menjaga tradisi "Kopi Kuli" yang menjadi budaya ngopi bagi penambang timah Tiongkok pada zaman kolonial.