Bikin Haru, Bocah Hafiz Tunanetra Asal Tapanuli Tengah Dapat Hadiah dari Bupati
Kisah haru bocah hafiz tunanetra asal Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, yang mendapat hadiah dari Bupati berupa tanah dan rumah.
Keterbatasan fisik tak menjadi halangan bagi bocah laki-laki asal Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut) untuk menjadi seorang hafiz atau penghafal Al-Qur'an.
Tengku Arsya Aditia, bocah tunanetra berusia 11 tahun, berhasil mewujudkan impiannya menjadi hafiz di usianya yang masih belia. Belum lama ini, Ia berkesempatan bertemu dengan Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani, yang sudah lama ingin ditemuinya. Ia bertemu dalam acara temu ramah bupati dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda yang diselenggarakan oleh Camat Pandan di kantor Camat Pandan pada Jumat (26/11) lalu.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Kiai Sya'roni hafal Al-Qur'an? Kiai Sya'roni Ahmadi asal Kudus, Jawa Tengah dikenal alim sejak belia. Pada usia 11 tahun, ia hafal Kitab Alfiyah Ibnu Malik. Kemudian, pada usia 14 tahun, ia yang saat itu sudah yatim piatu hafal Al-Qur'an.
-
Kapan doa Khotmil Quran Kudus dibaca? Doa khotmil Quran Kudus adalah doa yang dibaca ketika seseorang telah mengkhatamkan Al-Qur'an.
-
Kenapa doa Khotmil Quran Kudus memiliki keutamaan? Doa ini memiliki keutamaan berupa diaminkan oleh empat ribu malaikat. Seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:مَنْ قَرَأَ الْقُرْأٓنَ ثُمَّ دَعَا، أَمَّنَ عَلَى دُعَائِهِ اَرْبَعَةُ اَلَافِ مَلِكٍ “Barang siapa telah membaca Al-Qur’an (khatam) kemudian dia berdoa, maka ada 4 ribu malaikat yang mengaminkan doanya” (HR ad-Darimy).
-
Kapan sebuah Hadis dianggap sah? Menurut Ta'rif Muhadditsin, suatu hadis bisa dikatakan shahih apabila telah memenuhi lima syarat penting berikut: Sanadnya Bersambung Periwayat Bersifat Adil Perawi Bersifat Dhabit Tidak Tanggal atau Syadz Terhindar dari 'Illat
-
Siapa Teuku Muhammad Hasan? Lalu, siapakah Teuku Muhammad Hasan ini? beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pegiat di bidang agama dan pendidikan. Ia juga banyak memberikan masukan untuk generasi muda Aceh saat itu dengan menghimpun dana belajar atau beasiswa untuk mereka.
Kepada Bakhtiar, Tengku mengaku sudah lama ingin bertemu dengan dirinya. Bakhtiar pun langsung berdialog dengan Tengku. Tanpa rasa canggung, Tengku memperkenalkan dirinya. Bakhtiar pun kemudian meminta Tengku untuk melantunkan ayat Al-Qur'an untuknya.
Mendengar alunan ayat Al-Qur'an yang dilantunkan Tengku, Bakhtiar pun tak bisa menyembunyikan rasa haru hingga berkaca-kaca. Ia pun memuji Tengku atas alunan ayat Al-Qur'annya yang sangat indah.
“Masyaallah, luar biasa anak kita ini. Di balik kekurangannya tidak dapat melihat, tetapi dia diberikan oleh Tuhan kelebihan yang luar biasa, bahkan melebihi orang normal. Dia mampu menghafal Al-Qur'an. Aku malu dengan diri sendiri, melihat Tengku yang tuna netra bisa hafiz Al-Qur'an. Luar biasa kamu nak,” puji Bakhtiar.
Kagum dengan Tengku, Bakhtiar pun memberikan kejutan dengan memberikan bocah tersebut hadiah berupa uang tunai dan janji akan membelikan tanah beserta rumah.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Dapat Hadiah Uang, Tanah dan Rumah
Dibuat kagum dan haru dengan alunan ayat Al-Qur'an Tengku, Bakhtiar memberikan bocah itu kejutan. Ia tiba-tiba memanggil ajudannya dan mengambil uang sebesar Rp10 juta. Uang itu langsung diberikan kepada Tengku, sebagai hadiah darinya.
“Simpan ya nak uang ini, sampai di rumah kasih sama ibu,” pesannya kepada Tengku, sambil memasukkan uang tersebut ke saku Tengku.
Diketahui, Tengku ini ternyata merupakan anak yatim. Dia dibesarkan oleh ibunya seorang diri. Ia merupakan anak terakhir dari empat bersaudara. Ia bersama ibu dan ketiga kakaknya tinggal di sebuah rumah kontrakan.
Mendengar hal itu, Bakhtiar kembali terenyuh. Ia pun kemudian berjanji akan membelikan tanah dan membangun rumah untuk Tengku dan keluarganya agar tidak pindah-pindah lagi.
“Saya belikan tanahnya, nanti rumahnya kita bangun ya nak lewat program RTLH. Sampaikan salam saya sama ibu dan keluarga,” kata Bakhtiar.
Tengku Sangat Bersyukur
Dengan hadiah yang Ia dapatkan dari orang nomor satu di Tapteng tersebut, Tengku mengaku senang dan bersyukur. Ia mengaku sudah sejak tiga tahun yang lalu ingin bertemu dengan Bakhtiar, namun tidak pernah menyangka akan terwujud dan mendapatkan kebaikan yang sangat besar.
“Saya sangat senang, walaupun saya tidak bisa melihat wajah Bapak Bupati, tetapi saya dapat merasakan ketulusan dan kebaikan hatinya. Ini semua karena ijin Allah, meskipun sudah sejak tiga tahun yang lalu saya niatkan untuk ketemu dengan Bapak Bupati, dan inilah saatnya Allah pertemukan," ungkap Tengku.
Tengku juga tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bakhtiar, dan turut mendoakan agar orang yang menjadi panutannya tersebut selalu dimudahkan rezeki dan diberi kesehatan.
"Terima kasih Bapak Bupati atas perhatian dan bantuannya, kiranya Allah SWT mudahkan rezeki Bapak dan keluarga serta diberikan kesehatan,” kata Tengku, yang memang pandai berkomunikasi meski masih belia.