Bupati Samosir Kukuhkan Kelompok Tani Peduli Api, Ini Tujuannya
Pemerintah Kabupaten Samosir mengukuhkan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) "Sittapar Api" bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatra Utara. Pengukuhan ini dilakukan langsung oleh Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, di Kantor Desa Hariara Pohan Kecamatan Harian pada Jumat (25/11).
Pemerintah Kabupaten Samosir mengukuhkan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) "Sittapar Api" bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatra Utara. Pengukuhan ini dilakukan langsung oleh Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, di Kantor Desa Hariara Pohan Kecamatan Harian pada Jumat (25/11).
Pengukuhan ini ditandai dengan penyerahan surat keputusan KTPA kepada kepada Ketua Kelompok dan pemberian alat pengendali kebakaran serta alat pelindung diri seperti baju, helm, dan sepatu.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Apa yang mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitar perkebunan kelapa sawit besar di Sumatra? Sehingga kehadiran perkebunan besar ini mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitarnya.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Mengapa serangan harimau di Sukabumi menjadi sorotan media asing? Kasus penyerangan harimau terhadap manusia sendiri kala itu sampai mendapat sorotan koran asing milik Belanda, karena seringkali brutal dan korbannya sulit tertolong.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Apa yang ditemukan di hutan belantara Meksiko? Jauh di dalam hutan belantara Meksiko, arkeolog menemukan kota peradaban bangsa Maya yang hilang.
Plt Kadis Ketapang dan Pertanian Kabupaten Samosir, Tumiur Gultom mengatakan, pembentukan KTPA ini dilatarbelakangi masih banyaknya masyarakat yang sering membuka lahan dengan cara membakar. Selain itu juga masih banyak yang membakar jerami ketika panen tiba, sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas tanah.
Maraknya Kebakaran Hutan dan Lahan
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom juga mengingatkan bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Samosir terbilang cukup besar, yakni mencapai 500 hektare.
Faktornya beragam, salah satunya membakar lahan dengan sengaja yang kemudian merembet ke hutan dengan alasan menumbuhkan rumput untuk makanan ternak.
Untuk itu, seluruh anggota KTPA diharapkan untuk tetap bermitra dengan Pemkab Samosir dan bersinergi dengan baik.
"KTPA bukan sekedar bertugas memadamkan api, melainkan menjadi pengendali. Mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa membakar lahan bukanlah tindakan yang baik," terang Bupati Samosir dilansir samosirkab.go.id (25/11).
Bupati Samosir juga mengucapkan terima kasuh kepada mitranya yaitu Dinas Perkebunan Provinsi Sumatra Utara yang telah memfasilitasi peralatan KTPA.
Mengendalikan Kebakaran Lahan
Pembentukan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) ini diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam mengendalikan kebakaran lahan di Samosir.
"Ingat, tetap jaga kekompakan. Menjaga dan mengingatkan masyarakat, bahwa membakar lahan itu tidak baik," tegas Bupati Samosir.
Selain di Kecamatan Harian, Bupati Samosir juga meminta kepada Dinas Perkebunan Provinsi Sumatra Utara untuk tetap membantu mendirikan Kelompok Tani Peduli Api di dua kecamatan paling rawan dan sering terjadi kebakaran.