Cara Cegah ISPA pada Anak, Lengkap Beserta Gejala dan Penyebabnya
Polusi udara yang meningkat di wilayah Jakarta dan sekitarnya membuat kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terus meningkat.
Polusi udara yang meningkat di wilayah Jakarta dan sekitarnya membuat kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terus meningkat.
Cara Cegah ISPA pada Anak, Lengkap Beserta Gejala dan Penyebabnya
Polusi udara yang meningkat di wilayah Jakarta dan sekitarnya membuat kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terus meningkat.
Selain disebabkan oleh polusi udara, ada beberapa faktor yang memengaruhi anak terserang penyakit ISPA.
Melansir dari Healthline, ISPA adalah infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, baik di saluran pernapasan bawah maupun atas. Infeksi ini bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti pilek, batuk, hingga demam. Kondisi ini mudah menular dan dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak.
-
Kapan gejala ISPA pada anak biasanya mereda? Tanda dan gejala ISPA pada anak ini biasanya akan menetap selama 1–2 minggu. Setelah itu, kondisi anak akan mereda dengan sendirinya.
-
Mengapa ISPA bisa berbahaya bagi anak-anak? Mengutip Healthline, infeksi ini sangat berbahaya bagi anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
-
Bagaimana cara mengatasinya ISPA pada anak? Pada beberapa kasus yang lebih parah, ISPA dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, yang memerlukan perawatan medis segera. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala ISPA pada anak dan segera mengonsultasikannya ke dokter jika diperlukan.
-
Bagaimana cara mengatasi ISPA pada anak? Sebagian besar anak dengan infeksi saluran pernapasan akut virus akan mengalami penyakit ringan dan dapat pulih di rumah dengan istirahat dan cairan. Meski gejala ISPA pada anak akan membaik dengan sendirinya, kondisi ini sering kali membuat anak menjadi rewel dan susah beristirahat. Guna mempercepat proses pemulihan, berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan: 1. Istirahat di rumah Jika anak sedang sakit ISPA, mereka harus tetap tinggal di rumah dan meminimalkan kontak dengan orang lain sampai mereka merasa jauh lebih baik untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain. 2. Makan dan minum yang cukup Agar tak dehidrasi, pastikan anak mendapatkan cukup air putih. Air putih dapat membantu mengencerkan dahak, membuat saluran pernapasannya menjadi lebih lega. Pastikan juga mereka mendapatkan asupan makanan secara teratur agar tubuh tetap berenergi. 3. Kumur dengan air garam Berkumur larutan air garam hangat dapat membantu mengatasi batuk dan sakit tenggorokan akibat ISPA. Campurkan saja segelas air hangat dengan 2 sendok teh garam, dan larutkan. Setelah itu, minta anak untuk berkumur-kumur dengannya. Penting dicatat, cara ini hanya boleh dilakukan pada anak berusia di atas 8 tahun. 4. Gunakan obat-obatan Anda juga bisa memberikan obat-obatan untuk membantu meringankan gejala ISPA, seperti paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri, obat batuk, serta dekongestan untuk pilek.
-
Apa itu ISPA? ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Sesuai namanya, penyakit ini dapat menyerang saluran pernapasan, baik saluran atas maupun bawah. Biasanya, orang yang terserang ISPA mengalami peradangan di saluran pernapasannya, mulai dari hidung hingga paru-paru.
Ada beberapa cara mencegah ISPA pada anak yang penting diketahui orang tua. Berikut penyebab dan cara mencegah ISPA yang merdeka.com lansir dari Healthline:
Penyebab ISPA pada Anak
Ada beberapa jenis virus yang menjadi penyebab ISPA, antara lain:
• Virus influenza
• Virus corona
• Parainfluenxa
• Adenovirus
• Rhinovirus
• Respiratory syntical viruses (RSVs)
Sementara itu, ada beberapa jenis
bakteri yang juga dapat menyebabkan ISPA, antara lain:
• Klebisiella pneumoniae
• Staphylococus aureus
• Mycoplasma pneumoniae
• Haemophilus
• Streptococcus
Gejala ISPA pada Anak
Gejala ISPA bisa berlangsung 1-2 minggu. Umumnya, penderita gejala akan mereda setelah minggu pernapasan. Adapun beberapa gejala ISPA pada anak yang paling umum adalah sebagai berikut:
• Nyeri menelan
• Pilek
• Sakit kepala
• Mudah lelah
• Sakit kepala
• Demam
• Bersin
• Batuk
• Mudah lelah
Cara Mencegah ISPA pada Anak
ISPA dapat disebabkan oleh virus atau bakteri di saluran pernapasan. Saluran pernapasan yang dapat terserang infeksi bisa saluran pernapasan atas atau bawah. Ada beberapa cara mengatasi ISPA pada anak yang bisa dilakukan, antara lain:
Melakukan Imunisasi
Cara mencegah ISPA pada anak yang pertama adalah melakukan imunisasi. Imunisasi adalah suntikan yang membuat tubuh anak menjadi lebih kuat melawan berbagai macam penyakit.
Anak yang belum diimunisasi campak lebih berisiko menderita ISPA yang bisa berkembang menjadi penyakit paru-paru serius seperti pneumonia. Imunisasi DPT pun termasuk yang dapat melindungi anak dan balita dari penyakit difteri dan pertusis yang termasuk dalam ISPA.
- Hasil Outopsi: Penyebab Kematian Anak Pamen TNI AU karena Luka Tusuk, Ada Enam di Dada
- Kasus ISPA di Jakarta Meningkat, Simak Cara Mengobatinya di Rumah
- Menkes Ungkap Kasus ISPA di Jakarta Meningkat Sejak Awal 2023: Tadinya 50 Jadi 200 Ribuan
- FOTO: Penderita ISPA Meningkat di Tengah Buruknya Polusi Udara Jakarta
Memakai Masker dan Filter Udara
Cara mencegah ISPA pada anak selanjutnya adalah memakai masker N95 dan filter udara. Anak yang bermain di tempat-tempat polusi udara tinggi sebaiknya menggunakan masker N95.
Menggunakan masker dapat melindungi saluran pernapasan mereka dari partikel berbahaya di udara. Selain itu, direkomendasikan juga untuk menggunakan filter udara di dalam ruang kelas. Polusi udara dapat merusak sistem kekebalan tubuh anak dan membuat mereka lebih rentan terserang penyakit ISPA.
Cara Mengobati ISPA pada Anak
ISPA adalah infeksi yang memengaruhi bagian atas saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, faring, dan bronkus. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati ISPA pada anak, antara lain:
Terapi Simptomatis
Cara mengobati ISPA pada anak adalah dengan terapi simptomatis. Terapi ini melibatkan pemberian obat batuk dan pilek atau tidak melibatkan penggunaan antibiotik. Jika gejala seperti batuk, pilek, dan demam baru muncul selama dua hingga tiga hari, antibiotik tidak diperlukan.
Obat Antibiotik
Cara mengobati ISPA pada anak selanjutnya adalah diberikan obat antibiotik. Tentu saja pengambilan keputusan untuk menggunakan antibiotik juga didasarkan pada evaluasi kondisi kesehatan. Pastikan untuk menggunakan antibiotik secara bijak dan sesuai dengan petunjuk dokter.