Gencar Kampanye 'Beli Kreatif Danau Toba', Pelaku Ekraf Raup Untung Rp22,7 Miliar
Pelaku ekonomi kreatif Danau Toba berhasil menaikkan omzet sebesar Rp 22,7 miliar di tengah pandemi Covid-19 berkat program Beli Kreatif Danau Toba.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) gencar mengampanyekan Beli Kreatif Danau Toba (BKDT) sejak 20 Februari 2021 lalu. Kampanye BKDT ini merupakan program digitalisasi UMKM di Danau Toba dalam memasarkan produknya dan memperluas pasar.
Program yang berakhir pada Juni 2021 ini ternyata membawa dampak signifikan untuk para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Danau Toba. Berkat BKDT, pelaku ekraf di kawasan Danau Toba berhasil menaikkan omzet sebesar Rp22,7 miliar di tengah pandemi Covid-19. Kenaikan omzet ini mulai dirasakan sejak Maret 2021.
-
Apa yang diajarkan kepada para pelaku ekonomi kreatif di Kutai Timur? Puluhan wanita sebagai pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Kutai Timur dibekali dengan ilmu public speaking. Dengan ilmu ini, peserta akan berani tampil dan berbicara di depan umum.
-
Bagaimana Sulawesi Utara bisa menggerakkan ekonomi kreatif? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
-
Kenapa Huawei genjot kolaborasi untuk penguatan ekonomi digital? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Mengapa para pelaku ekonomi kreatif di Kutai Timur dilatih public speaking? “Dalam kegiatan ini, peserta akan memberikan suatu pelajaran bagaimana kita bersikap yang baik, bagaimana kita memimpin suatu organisasi, bagaimana kita berbicara di depan umum. Tentunya, hal ini bagian yang akan kita pelajari bersama,” kata Kasmidi.
-
Bisnis apa yang dijalankan Lesti dan Billar di bidang ekonomi kreatif? Salah satu bisnis utama Lesti & Rizky Billar adalah Leslar Entertainment, sebuah perusahaan di bidang ekonomi kreatif yang mengelola kanal YouTube yang sangat populer dengan jumlah pelanggan yang besar.
-
Kapan pelatihan public speaking untuk para pelaku ekonomi kreatif di Kutai Timur diadakan? Pelatihan public speaking tersebut digelar oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur di Hotel Royal Victoria Sangatta, pada 01-03 Desember 2023.
Program BKDT ini diikuti oleh 200 UMKM yang kemudian bertambah menjadi 800 tenaga kerja usai pendampingan. Pelaku ekraf ini juga mengalami penambahan jumlah reseller, yang sebelum pendampingan ada sekitar 1.536 menjadi 3.215.
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Pelaku UMKM Dapat Banyak Pelatihan
Instagram/@belikreatiflokal ©2021 Merdeka.com
Para pelaku UMKM yang menjadi peserta BKDT ini mendapat pelatihan dan pendampingan secara daring dan luring. Mereka mendapatkan materi, seperti peningkatan omzet, penyerapan, dan perluasan akses ekspor untuk mengoptimalkan penjualan dan memperluas pasar.
Pelaku UMKM juga mendapat materi kelas daring seperti menyusun HPP dan BEP, laporan keuangan, analisis laporan keuangan, bedah kasus kuliner, bedah kasus fashion, dan bedah kasus kriya.
Untuk materi bimbingan teknologi, mereka mendapatkan bekal materi tentang branding and trust, pemasaran digital, menyusun keuangan, pemanfaatan aplikasi untuk finansial dan perpajakan.
Perluasan Pemasaran
Instagram/@belikreatiflokal ©2021 Merdeka.com
Pelaku UMKM juga dibantu untuk bisa memasarkan produk-produknya secara lebih luas. Mereka bisa berkonsultasi langsung dengan para pendamping, difasilitasi produksi konten untuk membantu pemasaran, dan disediakan ruang galeri untuk memamerkan produk-produknya.
Selain itu, para pelaku UMKM ini juga mendapatkan fasilitas gratis ongkos kirim (ongkir) untuk pengiriman barang dari kampanye #BOBB (Bebas Ongkir Bebas Belanja) hasil kerjasama Kemenparekraf dengan PT Pos Indonesia yang berlangsung selama satu bulan.
Sekaligus menjalin kerja sama dengan sejumlah marketplace, baik di dalam maupun luar negeri, seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, BukaLapak, Blibli, e-bay, Poptron serta transportasi online, Grabfood dan Gofood.