Jadi Objek Wisata Favorit di Humbahas, Ini Kisah Legenda Danau Si Pinggan dan Si Losung
Kedua danau ini jaraknya cukup berdekatan, hanya perlu menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit saja.
Kedua danau ini jaraknya cukup berdekatan, hanya perlu menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit saja.
Jadi Objek Wisata Favorit di Humbahas, Ini Kisah Legenda Danau Si Pinggan dan Si Losung
Sumatra Utara terkenal dengan banyak objek wisata unggulan yang diminati para wisatawan lokal hingga mancanegara. Di Humbang Hasundutan (Humbahas) terdapat dua objek wisata favorit masyarakat yaitu Danau Si Pinggan dan Si Losung.
Kedua danau ini jaraknya cukup berdekatan, hanya perlu menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit saja. Danau Si Pinggan berada di Desa Pergaulan, sementara Danau Si Losung berada di Desa Sipinjot.
-
Apa yang ditemukan di Lembah Bada, Sulawesi Tengah, lebih dari 100 tahun lalu? Puluhan patung besar terbuat dari batu yang diukir berwajah mirip manusia ditemukan di Lembah Bada, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, lebih dari 100 tahun lalu.
-
Apa itu legenda? Legenda, di sisi lain, adalah cerita yang lebih berakar pada sejarah dan sering kali dianggap memiliki dasar faktual, meskipun detailnya mungkin telah diubah atau dilebih-lebihkan seiring waktu. Legenda biasanya berkaitan dengan tokoh-tokoh atau peristiwa tertentu yang penting bagi identitas suatu kelompok atau masyarakat. Tokoh-tokoh dalam legenda sering kali adalah pahlawan atau tokoh bersejarah yang kehidupannya telah diceritakan dari generasi ke generasi, dan kadang-kadang dikaitkan dengan situs atau peninggalan sejarah tertentu. Legenda sering kali digunakan untuk merekonstruksi sejarah atau untuk memberikan pelajaran moral.
-
Bagaimana Rawa Pening terbentuk dalam legenda tersebut? Ketika Baro Klinting mencabut lidi tersebut, muncul mata air yang mengalir deras dan menyebabkan banjir besar yang menenggelamkan desa. Hanya Baro Klinting dan Nyai Latung yang selamat, dan dari situlah terbentuk Rawa Pening.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kapan kisah mistis yang dialami para pendaki Gunung Singgalang terjadi? Mengutip pendakicantik.com, ada sederet kisah mistis yang dialami para pendaki saat berada di Gunung Singgalang tepatnya pada tahun 2002 silam.
-
Dimana keberadaan batu-batu megalitik yang diyakini sebagai bukti nyata legenda Si Pahit Lidah? Melansir dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, keberadaan cerita Si Pahit Lidah ini tak lepas dari beberapa penemuan benda megalitik.
Kedua danau ini memiliki kisah legenda yang menarik untuk dikupas lebih mendalam. Lantas, seperti apa kisahnya? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Bentuknya Menyerupai Piring
Melansir dari situs ito.humbanghasundutankab.go.id, Danau atau Tao Si Pinggan yang berjarak 13 km dari Kota Doloksanggul ini memiliki luas lebih kurang 6 hektare.
Penggunaan nama 'Pinggan' pada danau ini karena bentuknya yang mirip seperti Pinggan atau piring dalam bahasa Batak. Kedalaman danau ini sekitar 3 meter dan banyak dihuni jenis ikan air tawar sehingga kerap dikunjungi masyarakat untuk memancing.
Menurut masyarakat sekitar, usia dari danau ini sudah sekitar ratusan tahun dan belum dikelola oleh pemerintah setempat.
Kandungan Air yang Bersih
Sementara itu, Tao atau Danau Si Losung yang berada di Desa Siponjot atau sekitar 10 km dari Kota Doloksanggul ini memiliki luas 10 hektare dengan bentuk yang mirip seperti lesung.
Berbeda dengan Danau Si Pinggan, tempat ini sangat berdekatan dengan rumah warga dan juga akses jalan raya. Di sini kualitas airnya sangat bersih dan jernih, tak jarang jika kerap digunakan sebagai pemandian dan air minum.
Masyarakat sekitar percaya kedua danau ini tercipta karena pertengkaran dua orang kakak adik yang memiliki kesaktian yaitu Datu Dalu dan Sahang Maima Silosung.
- Berlibur di Pantai Pasir Putih Situbondo Favorit Turis, Ombaknya Tenang Cocok untuk Mandi hingga Main Kano
- Eksotisme Wisata Pemandian Wendit di Malang, Kolam Berusia Ratusan Tahun Dulunya Favorit Raja dan Selir Majapahit
- Jelajah Puncak Ampangan Payakumbuh, Suguhkan Pemandangan Eksotis dari Ketinggian
- Mitos Telaga Biru Kuningan, Legenda Orang Suci hingga Dijaga oleh Sosok Perempuan Sakti
Kisah Legenda
Pada zaman dahulu ada dua anak laki-laki yang bernama Datu Dalu (sulung) dan Datu Sahang Maima (bungsu). Sang ayah memiliki keahlian di bidang pengobatan dan jago silat.
Sejak kecil, kakak beradik tersebut sudah meramu obat-obatan dan bersilat.
Mulai beranjak dewasa, keduanya tumbuh sebagai laki-laki yang tangguh, gagah, dan jago meramu obat serta bertarung.
Akan tetapi, mereka memiliki minat yang sangat berseberangan, Datu Dalu cenderung senang berburu hewan di hutan, sementara adiknya lebih memilih bertani dan meramu obat seperti ayahnya.
Mengutip dari kanal Youtube Romauli Edukasi, suatu hari ayah dan ibu mereka berpamitan untuk pergi ke hutan. Namun, menjelang petang keduanya belum kembali ke rumah.
Lantas, Datu Dalu dan Sahang Maima merasa khawatir. Mereka lalu memutuskan untuk pergi ke hutan dan mencari keberadaan orang tuanya.
Ditemukan Tak Bernyawa
Setelah berjam-jam mencari, mereka berdua pun akhirnya menemukan orang tuanya yang sudah tergeletak di tanah. Rupanya, orang tua Datu Dalu dan Sahang Maima ini diserang oleh seekor harimau.
Nahas, kedua orang tuanya pun meninggal dunia. Datu Dalu dan Sahang Maima kemudian menguburkan jasad orang tuanya dengan layak.
Kedua orang tuanya pun meninggalkan sebuah warisan berupa tombak sakti. Menurut hukum adat, warisan itu jatuh ke tangan kakak yang paling tua yaitu Datu Dalu.
Suatu ketika Sahang Maima meminjam tongkat tersebut, namun tombak tersebut hilang dan tidak pernah kembali sehingga terjadilah perkelahian di antara mereka. Sang kakak yang murka pun melempar lesung yang akhirnya terbentuklah Danau Si Lesung
Kemudian Sahang Maima membalasnya dengan melemparkan piring sehingga terbentuklah Danau Si Pinggan.