Kasus Suntikan Vaksin Kosong di Medan Bikin Heboh, Ini Faktanya
Masyarakat tengah dihebohkan dengan kasus suntikan vaksin Covid-19 kosong di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Kasus itu pertama kali mencuat usai sebuah video viral di media sosial, menunjukkan seorang tenaga kesehatan (nakes) tengah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada siswa sekolah dasar (SD).
Masyarakat tengah dihebohkan dengan kasus suntikan vaksin Covid-19 kosong di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Kasus itu pertama kali mencuat usai sebuah video viral di media sosial, menunjukkan seorang tenaga kesehatan (nakes) tengah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada siswa sekolah dasar (SD).
Namun anehnya, nakes tersebut tidak menyuntikkan suntikan yang telah berisi vaksin, melainkan suntikan kosong. Video ini langsung mencuri perhatian publik.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Diketahui, peristiwa itu terjadi saat vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Perguruan Yayasan Dr Wahidin Sudirohusodo, Jalan KL Yos Sudarso, KM 16 Kelurahan Martubung, Medan Labuhan, Kota Medan. Di mana penyelenggara vaksinasi tersebut adalah Polres Pelabuhan Belawan.
Terkait kejadian ini, pihak kepolisian Polda Sumut dan dinas terkait langsung melakukan pemeriksaan terhadap oknum nakes tersebut. Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Kronologi Kejadian dan Polisi Lakukan Penyelidikan
Instagram/@tkpmedan ©2022 Merdeka.com
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, pihaknya saat ini telah melakukan penyelidikan terkait video viral itu. Petugas telah melakukan pemeriksaan terhadap oknum nakes tersebut yang berinisial G dan petugas aplus berinisial W. Keduanya diketahui merupakan tenaga kesehatan di Rumah Sakit (RS) Delima Martubung.
Selain itu, petugas juga telah memeriksa sejumlah saksi dan menyita barang bukti.
"Untuk barang bukti rekaman video, spuit serta daftar vaksinasi sudah kita sita. Sampel darah korban juga akan dilakukan pengujian ke BPOM Medan serta akan diperiksa oleh ahli Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut," ucap Hadi pada Jumat (21/1).
Untuk kronologi, Hadi menjelaskan, video itu direkam saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin Medan Labuhan pada Senin (17/1) lalu. Vaksinasi itu digelar oleh Polsek Medan Labuhan, Polres Pelabuhan Belawan bekerja sama dengan RS Delima Martubung.
Video itu direkam oleh orang tua korban, K, saat sang anak tengah divaksinasi. Keluarga korban menemukan kejanggalan saat melihat video itu sesampainya di rumah.
"Setelah kembali ke rumah, orang tua korban memperlihatkan dan mengirimkan video tersebut kepada keluarganya dan pada Kamis (20/1) video tersebut viral di medsos," jelas Hadi.
Vaksinator Bukan dari Dinkes Medan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan Taufik Ririansyah mengatakan, vaksinasi di SD tersebut merupakan kegiatan dari Polsek Medan Labuhan dengan tenaga kesehatan dan vaksinator yang mereka undang sendiri.
"Iya soal vaksinasi yang diduga kosong itu terjadi di SD Wahidin yang dilaksanakan Polsek Medan Labuhan di bawah Polres Belawan. Kabarnya sekarang sedang mereka telusuri dan penyelidikan," kata Taufiq.
Ia menambahan, nakes yang menjadi vaksinator dalam kegiatan vaksinasi itu juga bukan dari Dinkes Medan.
"Nakes mereka sendiri yang undang. Saya cek bukan dari Puskesmas kita atau Fasilitas Kesehatan punya pemerintah," tambahnya.
Pemkot Medan Tidak Terlibat
Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, kegiatan vaksinasi tersebut tidak ada kaitannya dengan Pemkot Medan. Karena ternyata tidak ada puskesmas maupun pegawai dari Pemkot Medan yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut.
“Jika vaksinasi itu dilakukan Pemko Medan, kami wajib bertanggungjawab sebagai penanggungjawab pelaksana vaksinasi,” kata Bobby.
Oleh karena itu, Bobby meminta selain perawat dan dokter, penanggungjawab pelaksana vaksinasi juga harus bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. Ia juga mempersoalkan jika suntikan itu kosong, maka dosis yang telah disediakan harus diusut itu dikemanakan.
“Itu harus dijelaskan dengan baik. Jadi penanggung jawab kegiatan harus ikut bertanggungjawab. Ini yang kami sarankan,” katanya.