Ledakan Keras Hancurkan Rumah di Sibolga, Begini Kondisinya Rusak Parah
Sebuah ledakan hebat pada Senin (24/1) membuat sejumlah rumah warga di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatra Utara hancur dan kondisinya porak-poranda.
Sebuah ledakan hebat mengejutkan warga di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatra Utara (Sumut) pada Senin (24/1). Akibat ledakan itu, sejumlah rumah yang ada di lokasi kejadian hancur dan kondisinya porak-poranda.
Kondisi di lokasi kejadian pasca ledakan itu kini viral di media sosial. Memperlihatkan kondisi rumah yang hancur dan rusak parah akibat ledakan keras itu.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Bagaimana semburan gas di Bogor terjadi? Semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat. Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Siapa yang melaporkan dugaan korupsi pengadaan gas air mata? Aktivis koalisi masyarakat sipil dari Reformasi Kepolisian melaporkan dugaan adanya korupsi pada institusi Polri.
-
Kapan Pertamina Patra Niaga mulai menjalankan Subsidi Tepat untuk LPG 3 Kg? “Dalam memastikan penyaluran subsidi energi khususnya BBM dan LPG, Pertamina Patra Niaga melakukan beberapa inovasi, yang utama melalui program digitalisasi. Sudah berjalan dan terus kami evaluasi adalah Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dan mulai awal tahun ini dijalankan Subsidi Tepat LPG 3 Kg,” terang Riva.
Usai kejadian, Kapolres Sibolga AKBP Taryono langsung terjun ke lokasi bersama personelnya dan kini sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab dari ledakan tersebut. Ini disampaikan oleh Kasubbag Humas Polres Sibolga AKP Sormin pada Senin (24/1).
"Kejadian itu benar, tetapi kita belum tahu apa penyebabnya. Nanti kita kabari ya, Pak Kapolres langsung turun ke lokasi," ujar AKP Sormin, melansir dari ANTARA.
Tiga Orang Warga Jadi Korban
Instagram/@tkpmedan ©2022 Merdeka.com
Kapolres Sibolga, AKBP Taryono Raharja mengatakan, ledakan tersebut menyebabkan tiga orang warga yang berada di sekitar lokasi menjadi korban. Saat ini ketiga warga itu telah dilarikan ke RSU FL Tobing.
“Ada tiga korban akibat peristiwa ini, dan saat ini sedang dirawat di RSU FL Tobing Sibolga,” terangnya.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam insiden ledakan itu. Namun, ledakan itu juga menyebabkan tiga rumah warga rusak parah.
“Saat ini sedang didata dan ditaksir bersama pihak keluarga berapa kerugian ketiga rumah yang rusak itu,” tambahnya.
Dalam video viral yang beredar di media sosial, kondisi rumah warga yang terdampak ledakan itu hancur. Bangunan rumah tampak rusak parah dan porak-poranda. Bangunan dan isi rumah warga tak ada yang bisa diselamatkan.
Kronologi Menurut Saksi Mata
Instagram/@tkpmedan ©2022 Merdeka.com
Untuk kronologi kejadian, menurut saksi mata, Tanti Pramita Pasaribu (37), saat ledakan terjadi dirinya sedang berada di kantor, yang jaraknya hanya beberapa meter dari titik ledakan.
Ledakan terjadi dua kali. Saat ledakan pertama terjadi, Ia dan beberapa orang lainnya yang ada di kantor tersebut langsung melarikan diri. Ledakan pertama terjadi sekira pukul 9.30 WIB. Setelah berhasil menyelamatkan diri, terdengar ledakan kedua.
"Sekitar jam 9.30 WIB. Kami langsung lari," ungkapnya.
Saksi mata lainnya, Suaiba, mengaku tangan kanannya terasa sakit terkena serpihan ledakan. Tangannya bengkak. Ia sempat terjatuh saat berusaha menyelamatkan diri. Menurutnya, ledakan itu berasal dari gudang, yang merupakan lahan kosong yang sering dijadikan tempat menumpuk barang.
"Gudang, tempat-tempat barang, itu yang meledak," ungkapnya.