Masjid Raya Sumatera Barat, Megah dengan Nuansa Khas Minang
Seluk beluk masjid ini terukir indah. Pada dinding Masjid Raya ini berbentuk ukiran Minang dengan rongga besar. Namun, yang paling mencuri perhatian ialah atap masjid yang tak berbentuk kubah melainkan atap Rumah Gadang.
Bangunan masjid identik dengan bentuk kubah. Namun, tidak dengan masjid yang satu ini. Masjid Raya Sumatera Barat memiliki kubah bak rumah adat khas Minangkabau yaitu Rumah Gadang. Bagian atapnya memiliki empat sudut yang meruncing.
Setiap sisi atapnya terlukis kaligrafi bernuansa emas yang memukau. Megah dan menakjubkan. Jika dilihat lebih detail, atap ini tak hanya berbentuk Rumah Gadang saja. Namun juga membentuk bentangan kain yang ditarik di empat sudutnya.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Kapan Masjid Raya Ganting dibangun? Dihimpun dari situs resmi padang.go.id dan beberapa sumber lainnya, masjid ini dibangun sekira tahun 1805 dan selesai pada tahun 1810 yang diarsiteki oleh Haji Umar.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Pejlagrahan dibangun? Jika ditelusuri tahun pembuatannya, masjid ini konon dibangun di abad ke-15 silam. Bisa dikatakan bahwa bangunan ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon.
-
Kapan Masjid Agung Sungailiat dibangun? Destinasi yang kedua ada Masjid Agung yang sudah berdiri sejak tahun 1983 silam. Alamat masjid ini berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka Belitung, bangunan ini tepat berhadapan dengan Hutan Kot Sungailiat.
-
Kapan Masjid Agung Palembang dibangun dan diresmikan? Mengutip sumsel.kemenag.go.id, bangunan masjid yang terletak di Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I ini mulai dibangun pada tahun 1738 dan diresmikan pada 26 Mei 1748.
Bentangan kain ini menyimbolkan kain yang digunakan untuk mengusung Hajar Aswad pada zaman Nabi Muhammad. Atap Masjid Raya Sumatera Barat memang memiliki dua makna yang mendalam yang nilai Islam dan adat Minangkabau.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Seluk beluk masjid ini terukir indah. Pada dinding Masjid Raya ini berbentuk ukiran Minang dengan rongga besar. Membuat sirkulasi udara lancar dan terasa sejuk di dalam meski hawa panas menyelimuti.
Keistimewaan masjid ini tidak hanya pada kemegahannya saja. Pembangunan masjid ini punya proses yang unik dengan sayembara yang melibatkan 323 arsitek. Rizal Muslimin pemenang sayembara ini dengan desain masjid tahan gempa
Masjid dengan luas mencapai 4.430 meter ini dibangun dengan konstruksi tahan gempa sampai 10 magnitudo. Jika ada bencana gempa dan tsunami lantai dua difungsikan sebagai tempat evakuasi sementara.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Suasana nyaman juga terasa saat menginjakkan kaki di karpet masjid.Karpet permadani lembut berwarna merah ini berasal dari Turki. Merupakan bantuan dari pemerintah Turki dalam proses pembangunan masjid yang menghabiskan dana Rp 350 miliar lebih ini.
Masjid Raya Sumbar juga memiliki menara yang menjulang dengan ketinggian 85 meter. Menara tersebut hingga ketinggian 44 meter menggunakan lift sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Padang dari ketinggian.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Masjid yang terletak di Jalan Chatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang ini mampu menampung sekitar 20.000 jemaah yang terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama merupakan tempat wudhu. Lantai dua menjadi lantai utama untuk salat. Lantai ketiga merupakan lantai alternatif untuk jemaah salat.
Pada lantai utama, terdapat mihrab yang mengambil konsep seperti tempat batu hajar aswad di Kabah bernuansa perak. Bagian plafon di hiasi dengan tulisan Asmaul Husna yang menawan berwarna emas.Menariknya lagi, bangunan masjid ini dirancang tidak memiliki tiang pada bagian tengah ruangan. Jemaah tidak terganggu dengan tiang-tiang di tengah masjid.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Pada malam hari, Masjid Raya terlihat anggun dengan lampu yang menghiasi sekeliling masjid. Masjid yang dibangun pada 2007 ini dari jauh terlihat menyala. Bagian luar, terdapat taman dengan hamparan rumput. Masjid ini juga dilengkapi fasilitas parkir yang bisa menampung sekitar 600 mobil.
Lokasinya yang strategis, Masjid Raya Sumbar kerap dikunjungi para traveler. Tempat ibadah ini menjadi ikon kebanggaan di Tanah Padang. Berkunjung ke Padang rasanya kurang lengkap jika tak mampir ke Masjid Raya Sumbar sekadar berfoto di luar atau melaksanakan salat di dalamnya. Berkat keindahannya, masjid megah dan unik juga kerap menjadi lokasi foto prewedding bagi pengantin.
(mdk/Tys)