Memiliki Nama yang Unik, Ini Sebelik Sumpah Cendera Mata Tradisional Orang Rimbo di Jambi
Sibelik Sumpah, sebuah aksesoris tradisional khas masyarakat Orang Rimbo atau Suku Anak Dalam penuh nilai spiritual.
Perhiasan Sebelik Sumpah, sebuah cendera mata atau sejenis perhiasan milik Orang Rimbo di Provinsi Jambi.
Memiliki Nama yang Unik, Ini Sebelik Sumpah Cendera Mata Tradisional Orang Rimbo di Jambi
Tiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan tradisional yang digunakan sebagai perhiasan atau cendera mata oleh penggunanya. Bahkan, benda tersebut disebut-sebut memiliki kisah dan mitos dibaliknya.
Di Provinsi Jambi, ada sebuah perhiasan bernama Sebelik Sumpah yang biasa digunakan oleh Orang Rimbo, masyarakat yang tinggal di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas.
Alih-alih menjadi perhiasan atau cendera mata, Sebelik Sumpah ini bukanlah benda hiasan saja. Konon, aksesoris ini memiliki aura mistis dan nilai spiritual.
-
Apa yang dimaksud dengan "jodoh kembar" dalam tradisi Jawa? Menurut kepercayaan Jawa, anak kedua dan anak ketiga disebut sebagai "jodoh kembar" atau "lurah wracikan". Mereka diyakini dibawa oleh takdir sebagai pasangan yang sempurna satu sama lain.
-
Apa yang dianggap sebagai bukti keperjakaan secara tradisional? Keperjakaan dan keperawanan telah lama menjadi konstruksi sosial dan budaya yang memengaruhi pandangan masyarakat terhadap kesehatan seksual. Namun, apakah benar ada cara ilmiah untuk membuktikan keperjakaan seorang pria? Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang mitos dan realitas seputar hal ini. Mitos Seputar Keperjakaan Laki-Laki, Apakah Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah? Apa Itu Keperjakaan? Sebelum membahas mitos seputar keperjakaan, kita perlu memahami apa itu keperjakaan. Keperjakaan bukanlah kondisi medis, melainkan suatu konsep sosial dan budaya. Seorang pria dianggap perjaka jika ia belum pernah melakukan hubungan seksual.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Jalur tradisional mana yang dilalui Sultan HB II ketika dibawa ke Semarang? Catatan perjalanan itu, rombongan tersebut berjalan dari Benteng Vredeburg menuju arah timur dan bermalam di Klaten. Keesokan harinya setelah Subuh, rombongan melanjutkan perjalanan menuju utara ke arah Boyolali. Di Boyolali rombongan menginap satu malam. Keesokan harinya rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Salatiga dan menginap dua malam di sana. Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan menuju Ungaran dan bermalam satu malam. Lalu kemudian berjalan dan sampai di Semarang keesokan harinya.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Pasar Tradisional Selo buka? Walaupun setingkat kecamatan, namun pasar itu tidak memiliki bangunan megah. Di pasar itu banyak ditemui para pedagang yang menjual buah-buahan. Biasanya pasar itu buka pada setiap hari pasaran Wage dan Legi.Walaupun hanya buka dua kali dalam lima hari, namun saat buka suasana pasar tidaklah terlalu ramai.
Dibuat dari Sejenis Buah
Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Sebelik Sumpah terbuat dari buah yang berasal dari jenis pohon yang tumbuh di sekitar tempat tinggal Orang Rimbo atau Suku Anak Dalam tepatnya di Taman Nasional Bukit Dua Belas.
Nama pohonnya adalah Sibaleik Sumpah, memiliki karakter yang tumbuh tinggi dan besar. Pohon ini menghasilkan buah yang berbentuk bulat, apabila sudah tua buah itu akan jatuh dengan sendirinya.
Buah yang sudah jatuh itu lalu dibelah dan di dalamnya terdapat biji buah berbentuk bulat lonjong berwarna kecoklatan. Namun, yang digunakan sebagai perhiasan hanya buahnya saja.
Penuh Nilai Spiritual
Konon, kepercayaan masyarakat Suku Anak Dalam atau Orang Rimbo, siapa yang menggunakan kalung atau gelang Sebelik Sumpah akan terhindar dari sumpah serapah dari orang yang ingin berniat jahat.
Sebelik Sumpah layaknya penangkal sumpah. Sumpah-sumpah jelek dari orang yang ingin berniat jahat justru akan kembali kepadanya.
Selain penolak bala, perhiasan ini bisa menjaga pemakainya dari unsur-unsur mistis dan gaib yang kemungkinan besar bisa merugikan atau bahkan melukai diri sendiri.
Jadi Barang Barter
Sebelik Sumpah yang dalam bentuk kalung maupun gelang ini tak hanya menjadi aksesoris penuh nilai spiritual. Beberapa masyarakat setempat juga menggunakan Sebelik Sumpah sebagau barang barter.
Tak heran jika perhiasan ini menjadi barang barteran. Karena yang memakai kalung atau gelang Sebelik Sumpah ini hanya orang-orang Rimbo atau Suku Anak Dalam.
- Menelusuri Manulangi Natuatua, Tradisi Balas Budi kepada Orang Tua Ala Masyarakat Batak
- Kisah Sate Jebred yang Mulai Langka, Jajanan Jadul Favorit Orang Priangan Timur
- Kain Tenun Ikat Inuh, Kerajinan Tradisional yang Jadi Identitas Masyarakat Lampung
- Mengenal Senjata Tradisional Sunda Kujang, Bentuknya Tak Ada yang Menyamai
Pohon Keramat
Selain Sebelik Sumpah yang keramat, ternyata pohon penghasil buah tersebut juga dianggap keramat oleh marga setempat. Untuk mengambil satu buah saja, perlu adanya "Rayuan" yang dibawakan secara puitis.
"Rayuan" itu bertujuan untuk membuat pohon Sibaleik Sumpah luluh dan memberikan izin untuk dipanjat dan diambil buah. Tradisi ini juga sebuah keunikan yang dimiliki masyarakat setempat dalam menghargai sekaligus merawat alam yang ada di sekitarnya.