Mengenal Elang Flores, Hewan Endemik Kepulauan NTT yang Kini Terancam Punah
Hewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.
Hewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.
Mengenal Elang Flores, Hewan Endemik Kepulauan NTT yang Kini Terancam Punah
Elang Flores merupakan salah satu hewan endemik yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Burung jenis ini tidak ditemukan di tempat lain.
Hewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter. Persebaran populasi burung ini meliputi Pulau Flores, Lombok, Sumbawa, Pulau Satonda, dan Pulau Rinca.
Dikutip dari Indonesia.go.id, Elang Flores dapat dijumpai di kawasan hutan dataran rendah yang memiliki ketinggian hingga 1.000 mdpl. Di antara tempat habitat Elang Flores adalah kawasan Hutan Mbeliling dan Taman Nasional Kelimutu.
Secara fisik, bentuk Elang Flores tidak jauh berbeda dengan Elang Brontok dengan bulu putih di kepala sampai leher dan warna cokelat dengan garis putih di ujung sayapnya.
Salah satu eksotisme burung ini adalah saat ia memperlihatkan mahkota di atas kepalanya waktu bertengger di atas pohon.
Masyarakat Flores sendiri menamai burung itu dengan sebutan Ntangis. Mereka menganggap bahwa Elang Flores sebagai toem atau empo, leluhur manusia, tidak boleh disiksa, dibunuh, apalagi ditangkap.
Terancam Punah
Namun kini hewan endemik Indonesia itu populasinya terancam akibat ulah perburuan yang tinggi. Menurut data Badan Konservasi Dunia IUCN, populasi Elang Flores kini diperkirakan hanya tinggal 100 hingga 240 individu dewasa.
Sementara itu data dari Pemerintah Daerah Kabupaten Ende, pada April 2019 populasi Elang Flores di kawasan Taman Nasional Kelimutu hanya tersisa 10 ekor.
Ahli Biologi Reptor asal Amerika Serikat, Kara Beer, datang langsung ke Desa Kaowa, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, untuk melihat sendiri habitat Elang Flores di sana. Ia mengatakan bahwa salah satu penyebab makin berkurangnya Elang Flores adalah habitat mereka yang rusak.
âSebagai spesies yang sangat sensitif, mereka tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan drastis pada lanskap tempat mereka hidup,â kata Kara dikutip dari Rri.co.id.
- Contoh Hewan Australis yang Ada di Indonesia, Kenali Ciri-cirinya
- Mengenal Tarsius, Primata Endemik Bertubuh Mungil dan Lucu dari Pulau Selayar
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Hewan Laut Purba Berusia 500 Juta Tahun, Bentuknya Mirip Ulat dengan Duri di Sekujur Tubuhnya
- Bocah 13 Tahun Temukan Fosil Berusia 5 Juta Tahun, Spesies Baru Anjing Laut Diambil dari Namanya
Kara mengatakan, telah banyak wilayah hutan yang kini berubah menjadi lahan pertanian. Menurutnya, penting untuk melindungi habitat hutan tambahan dan memulihkan lahan yang hilang agar habitat Elang Flores dapat tercipta kembali.
Sementara itu Pemerhati Reptor dari Sindikat Bima, Abdul Azis, mengatakan bahwa ia bersama rekannya telah lama mencoba untuk melindungi habitat Elang Flores yang masih tersisa saat ini.
âKami hanya bisa mengelus dada. Tidak punya kuasa untuk menghentikannya. Harapan kami adalah para pihak pemegang kebijakan dapat melihat secara realistis kondisi saat ini. Karena ancaman kerusakan lingkungan sudah di ujung mata,â ujarnya.
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024