Mengenal Koba, Seni Pertunjukan Bergaya Cerita Lisan dari Riau
Koba adalah seni pertunjukan bergaya cerita yang menghibur serta diiringi dengan irama musik dari Riau.
Riau menyimpan beragam seni pertunjukan yang patut untuk dikulik, salah satunya adalah koba.
Mengenal Koba, Seni Pertunjukan Bergaya Cerita Lisan dari Riau
Tradisi Lisan
Melansir dari liputan6.com, koba merupakan tradisi lisan yang berkembang di masyarakat Riau. Tradisi ini berupa cerita yang disampaikan dengan nyanyian. Koba sudah ada sejak abad ke-19,. Hingga kini tradisi ini menjadi hiburan yang dinanti-nanti banyak orang.
-
Apa yang dimaksud dengan 'seni musik'? Pengertian seni musik adalah Ilmu pengetahuan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi harmoni dan melodi sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan, terutama dari aspek emosional.
-
Apa yang menjadi ciri khas musik tradisional Nias yang unik? Salah satu musik yang unik yaitu 'Hendri Hendri', musik yang dinyanyikan saat pernikahan atau pesta tradisional sebagai tanya jawab atau sahut-sahutan antara tamu dan pengunjung.
-
Kenapa musik Ghazal digemari di Kepulauan Riau? Musik Ghazal punya perpaduan apik dari iringan alat musik dan juga makna syair yang dalam.
-
Kapan Museum Wayang Sendang Mas diresmikan? Dilansir dari Liputan6.com, museum ini diresmikan pada 31 Desember 1983 dengan mendatangkan ketua Senawangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia) pada waktu itu.
-
Bagaimana medium seni musik berperan dalam menciptakan, merekam, dan menyajikan karya musik? Medium ini diaplikasikan dalam menciptakan karya seni musik melalui proses penggunaan instrumen musik, perekaman, produksi rekaman, dan penyajian langsung.
-
Kapan Detty Kurnia memulai karier bermusiknya? Merujuk Instagram @budayakuring, Sabtu (20/1), Detty diketahui memulai karir bermusiknya pada era 1980-an.
Dibawakan oleh Tukang Koba
Mengutip dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, tradisi koba biasa dibawakan oleh pengkoba atau disebut "Tukang Koba". Biasanya mereka membawakan koba pada acara perayaan maupun hanya sebagai hiburan di kampung. Tukang Koba pun menjadi profesi yang menghasilkan.
Cerita Menghibur
Koba biasa ditampilkan baik oleh laki-laki maupun perempuan dengan menampilkan sebuah cerita menghibur yang disampaikan kepada masyarakat atau penonton dengan iringan babano. Dalam pelaksanaannya, ada juga koba yang dimainkan tanpa musik pengiring, tergantung dari tukang koba masing-masing. Cerita yang dibawakan oleh tukang koba juga beragam, mulai dari tentang kehidupan, alam, manusia, hewan, mahluk halus, dewa, kesaktian, kayangan, ketampanan, hingga keperkasaan.
Dianggap Sakral
Koba sering dianggap sakral saat menceritakan tokoh yang dikeramatkan oleh tukang koba. Meski pencitraan dan pembawaannya tidak ada perlakuan khusus, pada akhir cerita tukang koba akan melakukan serangkaian ritual tertentu dengan berdoa dan menyembelih ayam atau kambing.
Memiliki Irama Masing-Masing
Setiap koba memiliki irama dendang masing-masing. Seperti di wilayah Rokan Hulu dan Rokan Hilir, terkenal sekali dengan irama bergaya rantau kopar yang mendayu-dayu. Sementara di wilayah Bagansiapiapi (Rokan Hilir) cenderung bergaya dendang dikei (zikir), gaya gila janda talak tiga, hujan panas, lebah mengirap dan sebagainya.
Memakai Bahasa Melayu
Selain menggunakan iringan musik, pada umumnya koba menggunakan bahasa Melayu dengan logat Rokan, Lima Koto Kampar, Bengkalis, dan Rantau Kuantan (Kabupaten Kuantan Singingi). Koba biasa digelar pada malam hari sesudah salat isya dan berakhir pada pagi harinya. Apabila cerita belum tamat, tukang koba akan melanjutkan pada malam berikutnya. Pada zaman dahulu, tukang koba menggelar pertunjungan di tempat keramaian seperti di pasar. Namun, saat ini mereka hanya mengisi jika dipanggil baik perorangan maupun pada perayaan tertentu.
- Sopir Taksi Girang Ketemu Musisi Terkenal, Ternyata Sudah jadi Langganan Artis Papan Atas, Ari Lasso hingga Dewi Perssik
- Cerita Dosen Rusia Dapat Suami Ganteng dan Sipit Orang Indonesia saat Konser Musik, 'Nikah di Kapal Pesiar'
- VIDEO: HUT ke-78 TNI, Panglima & Para Jenderal Turun Gunung Bergoyang, Prabowo SBY Tak Mau Kalah
- Begini Nasib Dua TNI di Palembang yang Mengamuk Gara-Gara Kesal Dengar Musik Lomba 17-an