Mengenal Nuwo Sesat, Tempat Pertemuan Orang Lampung Berbalut Gaya Arsitektur Unik
Rumah adat asal Lampung ini sudah menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki unsur arsitektur unik.
Rumah adat asal Lampung ini sudah menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki unsur arsitektur unik.
Mengenal Nuwo Sesat, Tempat Pertemuan Orang Lampung Berbalut Gaya Arsitektur Unik
Di Lampung terdapat satu rumah adat yang cukup unik yang biasa disebut dengan nama Nuwo Sesat. Bagi warga Lampung, rumah Nuwo Sesat ini difungsikan sebagai Balai Agung yang kaya akan keunikan di bagian arsitekturnya.
(Foto: Wikipedia)
Selain gaya arsitekturnya yang unik, rumah Nuwo Sesat ini sudah menjadi salah satu ikon budaya Suku Lampung. Penasaran dengan rumah unik yang satu ini? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun dari berbagai sumber berikut.
-
Bagaimana bentuk rumah adat Julang Ngapak di Kampung Sempurmayung? Secara filosofis, Julang Ngapak menggambarkan bentuk atap yang menyerupai seekor burung yang tengah mengepakkan sayapnya. Bentuk atapnya tampak melebar, dengan bagian dengan dan belakangnya memiliki motif berbentu “X” sebagai gambaran dari kepala dan ekor burung.
-
Bagaimana susunan rumah di Kampung Batu Malang? Terlihat rumah-rumahnya yang dibangun di area perbukitan, sehingga tertata menanjak ke atas.
-
Apa yang unik dari rumah di Purwakarta ini? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Apa yang ditemukan di dalam rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
-
Dimanakah Kampung Sempurmayung yang memiliki rumah adat Julang Ngapak berada? Kampung Sempurmayung yang terletak di Desa Cimarga, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat terbilang unik.
-
Di mana rumah tradisional Uma berada? Salah satu rumah tradisional unik berada di Mentawai, Sumatra Barat.
Asal-usul Nuwo Sesat
Mengutip beberapa sumber, Nuwo Sesat berasal dari dua kata yaitu "Nuwo" yang berarti tempat tinggal, sedangkan "Sesat" diartikan sebagai musyawarah. Dari kedua kata tersebut sudah jelas jika rumah ini berfungsi sebagai tempat berkumpul masyarakat.
Nuwo Sesat ini tidak jauh berbeda dengan Balai Agung. Tempat ini kerap digunakan untuk pertemuan adat saat mengadakan pepung adat atau musyawarah. Sampai saat ini, beberapa rumah Nuwo Sesat masih bertahan meskipun diterpa dengan rumah-rumah yang jauh lebih modern.
Bagian-Bagian Nuwo Sesat
Pada setiap bagian rumah Nuwo Sesat ini terdapat fungsinya masing-masing. Contohnya seperti bagian anjungan atau serupa dengan serambi biasa digunakan untuk pertemuan kecil. Kemudian ada Pusiban, yaitu sebuah ruangan sebagai tempat musyawarah resmi.
Kemudian, ada juga Ruang Tetabuhan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan alat musik tradisional, lalu ada tempat istirahat para penyimbang istirahat yang disebut Ruang Gajah Merem.
Pada bagian depan rumah terdapat ukiran ornamen bermotif perahu yang menajdi salah satu karya ikonik serta menjadi ciri khas. Kemudian, uniknya lagi terletak pada bagian atapnya yang terdapat hiasan payung-payung besar berwarna putih, kuning, dan merah.
Payung-payung tersebut merupakan sebuah simbol lambang dari tingkat tetuha komunitas dalam lapisan masyarakat tradisional Lampung.
Rumah Bertiang
Secara arsitektur, tempat ini berbentuk rumah panggung bertiang. Hampir seluruh material yang digunakan untuk membangun rumah ini adalah kayu. Dulunya rumah ini beratapkan anyaman ilalang, namun mulai berkembangnya zaman berganti menggunakan genteng.
Untuk pembagian rumah Nuwo Sesat ini disesuaikan dengan fungsi hierarki dalam masyarakat Lampung. Kemudian rumah tersebut dibangun menggunakan prinsip struktur sosial yang menyatu dengan unsur kedaerahan.
- Menilik Adat Perkawinan Lampung, Mulai dari Perundingan Sampai Pelepasan Anak Gadis
- Berbagai Cara Unik Warga Jateng Rayakan HUT RI ke-79, dari Pengibaran Bendera di dalam Kolam hingga Penerbangan Lampion Harapan
- Penampakan Rumah Berumur 206 Tahun di Rembang, Sudut-Sudut Ruangannya Bikin Penasaran
- Identik dengan Bentuk Perahu, Ini 5 Fakta Menarik Rumah Lontiok Milik Masyarakat Kampar Riau
Selain itu, ada bagian rumah Nuwo Sesat yang digunakan untuk empat penyimpanan bahan makanan dan benda pusaka yang disebut Lamban Pamanohan. Bangunan ibadah yang disebut masjid, mesigit, surau, rang ngaji, pok ngajei.
Tahan Terhadap Gempa
Meski material yang digunakan untuk membangun Nuwo Sesat ini mayoritas menggunakan papan kayu, namun jangan diremehkan bahwa rumah tersebut kuat terhadap guncangan gempa.
Hal ini dikarenakan bagian dindingnya yang dilapisi kayu begitu juga dengan bagian lantainya yang menggunakan papan kayu. Kesamaan bahan inilah yang konon mampu meminimalisir kerusakan jika terjadi gempa.Adapun tata ruangan di dalam rumah Nuwo Sesat yang didasarkan pada status sosial. Beberapa ruangan itu terdiri dari epas, agung, kebik temen, kebik tengah, gaghang, dapur, dan ganyang besi.