Mengenal 'Gotilon', Tradisi Pesta Syukuran Hasil Panen Masyarakat Batak
Saat panen tiba, masyarakat akan mengetam pagi dengan cara 'digotil'. Cara ini mirip dengan orang yang sedang mencubit. Karena unik dan khas, adat ini masih dilaksanakan hingga kini.
Istilah 'pesta' yang dilakukan oleh masyarakat adat di Indonesia tentu memiliki arti dan simbolnya masing-masing. Begitu juga dengan pesta syukuran ala masyarakat Batak bernama Pesta Gotilon.
Melansir laman Budaya Indonesia, arti Gotilon dalam bahasa Batak berarti panen, yang berasal dari kata "gotil" atau mencubit.
-
Mengapa serangan harimau di Sukabumi menjadi sorotan media asing? Kasus penyerangan harimau terhadap manusia sendiri kala itu sampai mendapat sorotan koran asing milik Belanda, karena seringkali brutal dan korbannya sulit tertolong.
-
Di mana Rajif Sutirto bertugas? Ia bertugas bersama dengan Rizky Irmansyah yang terlebih dulu viral beberapa waktu lalu.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
Di masa lalu, masyarakat Batak belum mempunyai alat pengetam padi atau "anai-anai". Saat panen tiba, masyarakat akan mengetam pagi dengan cara 'digotil'. Cara ini mirip dengan orang yang sedang mencubit. Karena unik dan khas, adat ini dilestarikan dengan bentuk yang lain, yakni dengan pesta gotilon.
Dilaksanakan Setahun Sekali di Gereja
Youtube/HKBP Depok 1 ©2022 Merdeka.com
Pelaksanaan Pesta Gotilon tidak lepas dari tempat ibadah yaitu gereja. Hasil memanen dipercaya oleh masyarakat bahwa bagian dari kesempatan yang baik dan khususnya bagi jemaah gereja yang menyatakan syukur atas berkat yang diterima dari Tuhan. Selain itu, hasil dari pekerjaan ini nantinya akan dipersembahkan untuk gereja.
Dalam pelaksanaannya, satu per satu jemaah datang ke altar (bangunan) untuk menyampaikan persembahan dengan diiringi Gondang dan Tortor, tentu dengan menggunakan Ulos.
Dalam tradisi Gereja Batak, Pesta Gotilon menggunakan persembahan (Silua) berupa hasil panen pertama (buah sulung) dari hasil pekerjaan yang dilakukan.
Ucapan Rasa Syukur kepada Tuhan
Youtube/HKBP Depok 1 ©2022 Merdeka.com
Pesta Gotilon memang termasuk dalam agenda peribadatan gereja. Namun, tujuan dari Pesta Gotilon ini bagian dari ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas kelancaran selama proses menanam hingga waktu panen telah tiba.
Seiring berjalannya waktu, simbol untuk ucapan rasa syukur kepada Tuhan tidak lagi dalam bentuk hasil bumi. Di masa kini, telah terjadi pergeseran, yang tadinya dari desa menjadi semi kota dan dari semi kota menjadi kota besar (modern). Pada akhirnya masyarakat akan beralih ke jasa dan industri.
Maka dari itu, persembahan (silua) yang digunakan tidak lagi hasil bumi, namun mempersembahkan dalam bentuk benda (parsel) atau uang. Hal ini umum dilakukan oleh masyarakat perkotaan. Pada puncak acara, uang itu dibawa di atas piring atau diletakkan pada bambu-bambu layaknya pohon yang berdaun uang.