Mengenal Tari Batu Cino, Kesenian Tradisional Sumatra Selatan yang Kisahkan Cinta Sepasang Kekasih
Bak pasangan Romeo dan Juliet, Jaka dan Hasnah saling mencintai dan sudah berkomitmen untuk membangun rumah tangga.
Bak pasangan Romeo dan Juliet, Jaka dan Hasnah saling mencintai dan sudah berkomitmen untuk membangun rumah tangga.
Mengenal Tari Batu Cino, Kesenian Tradisional Sumatra Selatan yang Kisahkan Cinta Sepasang Kekasih
Indonesia begitu kaya dengan kesenian tradisional yang unik dan sarat makna. Di Sumatra Selatan, terdapat sebuah kesenian drama tari yang mengisahkan kisah cinta sepasang kekasih yaitu Tari Batu Cino.
Jaka dan Hasnah, sepasang kekasih yang tergambar dari tarian tersebut kisahnya dikemas dalam cerita legenda, Legenda Batu Cino. Sampai sekarang, legenda tersebut masih cukup populer dan sudah mengakar dalam budaya masyarakat Kabupaten Empat Lawang. (Foto: pixabay)
-
Mengapa Teater Dulmuluk menjadi kearifan lokal di Sumatra Selatan? Seni pertunjukan ini sudah menjadi salah satu kearifan lokal di Sumatra Selatan yang masih terus dilestarikan hingga sekarang.
-
Kapan Museum Wayang Sendang Mas diresmikan? Dilansir dari Liputan6.com, museum ini diresmikan pada 31 Desember 1983 dengan mendatangkan ketua Senawangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia) pada waktu itu.
-
Apa arti dari Hari Cinta Diri Sendiri Sedunia? Hari Cinta Diri adalah tentang memahami kekuatan cinta diri dan dampak positifnya terhadap kehidupan. Ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian. Cinta diri juga dapat membantu Anda menganalisis situasi dengan tenang dan bereaksi seolah-olah ada lebih banyak hal dalam diri yang layak dicintai daripada dikhawatirkan.
-
Kapan Ratna Sarumpaet membuat karya teater pertamanya? Di tahun 1974, ia membuat karya teater pertamanya.
-
Kapan Dusun Pucung menjadi Sentra Kerajinan Wayang Kulit? Sejak saat itu, Dusun Pucung dinobatkan sebagai Sentra Kerajinan Wayang Kulit di Kabupaten Bantul.
-
Kenapa Festival Wayang Kulit Banyuwangi mendapat animo tinggi dari warga? “Festival ini salah satu yang mendapat animo tinggi dari warga Banyuwangi, khususnya warga di Banyuwangi Selatan yang biasanya kita kenal dengan daerah Mataraman. Wayang menjadi atraksi yang ditunggu warga,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menyaksikan festival wayang di RTH Karetan, Purwoharjo, Selasa Malam (7/11).
Bak pasangan Romeo dan Juliet, Jaka dan Hasnah saling mencintai dan sudah berkomitmen untuk membangun rumah tangga. Tetapi, Jaka masih ada utang janji yang belum bisa ia penuhi kepada Hasnah.
Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Setelah Kepergian Jaka
Selang beberapa waktu, seorang pedagang kaya dari Palembang tiba di wilayah Empat Lawang.
Lalu ia berlayar menyusuri Sungai Musi menggunakan perahu besarnya itu. Tiba-tiba ia bertemu dengan Hasnah dan langsung terpesona dengan paras wajahnya yang cantik.
Tanpa berpikir panjang, pedagang tadi langsung mengajak Hasnah untuk menikah.
Hasnah pun menolak mentah-mentah ajakan dari pedagang kaya tadi. Tanpa diduga, penolakan Hasnah justru membuat pedagang itu murka dan tidak segan-segan untuk membunuh siapapun yang menghalanginya.
Dalam kondisi yang memanas, Hasnah terus mendapatkan ancaman dari pedagang tersebut. Bahkan, pedagang itu memaksa Hasnah untuk segera menikah dengan dirinya.
Saat Jaka kembali ke kampung untuk memenuhi janjinya kepada Hasnah, ia justru melihat pasangannya itu sedang dalam ancaman oleh seorang pedagang tersebut.
Melawan Tanpa Rasa Takut
Melihat pasangannya diancam, Jaka pun melawan pedagang tersebut untuk menyelamatkan nyawa Hasnah. Akhirnya pertempuran keduanya pun tidak dapat terhindarkan. Jaka pun berhasil mengalahkan pedagang dan membebaskan Hasnah dari ancaman.
Kemenangan Jaka langsung disambut gembira oleh warga sekiar. Jaka dan Hasnah akhirnya menikah dan membangun kehidupan bersama yang penuh cinta dan kebahagiaan.
- Mengenal Tradisi Sumpah Pocong yang Dijalani Saka Tatal di Kasus Kematian Vina Cirebon
- Mengenal Tari Batin, Kesenian Upacara Adat Lampung Barat yang Menjadi Simbol Keagungan
- Mengenal Tari Sining, Kesenian Tradisional Asli Gayo yang Hampir Punah
- Mengenal Tari Kain, Kesenian Tradisional Mirip Gerakan Silat dari Pesisir Selatan Sumbar
Adapatasi Tari Batu Cino
Kisah cinta keduanya kemudian dituangkan dalam sebuah kesenian drama tari yaitu Tari Batu Cino. Secara umum tarian ini membutuhkan banyak penari untuk memerankan berbagai macam karakter.
Beberapa karakter yang diperankan oleh para penari di antaranya berperan sebagai warga kampung mengenakan pakaian tradisional Sumatra Selatan, yaitu baju kurung dan kain songket. Sementara para penari pria mengenakan baju berwarna emas dengan kain songket yang senada.
Tari Batu Cino ternyata juga menjadi salah satu seni yang menggabungkan unsur drama, musik, dan tari. Maka dari itu, setiap pelaksanaannya butuh penari, musikus, sutradara, koreografer, dan juga aktor.