Mengikuti Upacara Menanda Tahun, Simbol Menyambut Masa Tanam di Tanah Pakpak
Setiap daerah terutama di kawasan pedesaan sudah pasti masyarakatnya bekerja sebagai petani atau berladang. Salah satu daerah di Sumatra Utara yang masih melaksanakan upacara sebelum memulai bertani yaitu Kabupaten Pakpak bernama Upacara Menanda Tahun.
Negara Indonesia mempunyai komoditas di bidang agraria yang begitu kaya dan beragam. Di setiap daerah, terutama di kawasan pedesaan sudah pasti masyarakatnya bekerja sebagai petani atau berladang.
Ketika akan memulai menanam benih hingga masa panen tiba, bagi sebagian masyarakat terdapat pelaksanaan upacara tahunan sebagai simbol menyambut masa tanam dan juga ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Kenapa Curug Cimarinjung di Sukabumi terkenal? Memotret diri dengan keindahan ngarai dan air terjun akan membuat hasil foto pengunjung semakin istimewa.
-
Bagaimana Sumur Barhut terbentuk? Dilansir Muscat Daily, disebutkan jika sumur neraka ini dibentuk oleh pelarutan batuan gamping. Seperti yang ditemukan wilayah Dhofar, Oman, dan di wilayah Mahra dan Hadramaut, Yaman. Lapisan batuan di gua ini terkikis oleh air tanah yang mengandung garam dan asam. Hal ini kemudian membentuk cekungan dan gua yang dalam setelah beberapa juta tahun.
Salah satu daerah di Sumatra Utara yang masih melaksanakan upacara sebelum memulai bertani yaitu Kabupaten Pakpak yang bernama Upacara Menanda Tahun. Jenis upacara ini biasa dilakukan oleh masyarakat Pakpak dalam menyambut masa tanam padi telah tiba.
Simak ulasan terkait Upacara Menanda Tahun dari Tanah Pakpak yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Diikuti Seluruh Masyarakat
©2023 Merdeka.com
Dalam pelaksanaan Upacara Menanda Tahun, seluruh anggota masyarakat setempat turut mengikuti rangkaian acara ini. Artinya, setiap masyarakat harus mematuhi tabu-tabu atau aturan yang harus dipenuhi baik itu orang dewasa atau anak-anak.
Setiap individu mulai dari orang dewasa hingga anak-anak berhak untuk mencari tahu dan bertanya serta keluarga inti wajib menyumbang dana serta tenaga yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
Gunakan Beberapa Perlengkapan
Melansir dari situs warisan budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pelaksanaan Upacara Menanda Tahun diperlukan beberapa perlengkapan yang wajib dan tidak wajib.
Peralatan wajib itu di antaranya Pelleng (makanan tradisional), ranting pohon bernama Rube, bambu berjumlah 7 batang, tugal 2 buah, parang khusus atau Jenap sebanyak 1 buah, benih padi secukupnya.
Kemudian tikar pandan 1 lembar, ayam kurban sebanyak 1 ekor, sekapur sirih dan tudung kepala. Semua perlengkapan yang dibutuhkan ini tentunya memiliki makna terkait dengan kelancaran dalam menanam benih padi sampai waktu panen tiba.
Harus Dilahan yang Baru
Tak hanya perlengkapannya saja yang rumit, syarat lainnya untuk melaksanakan Upacara Menanda Tahun ini adalah tempat pelaksanaannya. Umumnya, lokasi upacara ini di ladang milik marga tanah (sukut ni talun), namun tak sedikit juga masyarakat melaksanakannya di perbukitan.
Setelah lokasi upacara ditentukan, lahan digunakan harus yang pertama kali dibuka. Hal ini agar tidak menyalahi apa yang dipercaya dalam ketentuan penguasa alam gaib bagi kelestarian ekosistem.
Waktu pelaksanaannya dilakukan pada akhir bulan Mei atau memasuki awal bulan Juni karena pada waktu tersebut sedang mengalami musim penghujan sehingga cocok untuk memulai menanam padi.
Pelaksanaan Upacara
Apabila seluruh perlengkapan sudah siap, Sukut (marga tanah) menyerahkan pelaksanaan kepada seorang Guru. Kemudian Guru memotong ayam kurban sambil membacakan doa-doa. Setelah memotong ayam, Guru kemudian meramalkan hal-hal yang perlu yang ditaati oleh seluruh masyarakat selama setahun ke depan.
Setelah itu Guru memerintahkan Sukut didorong dari belakang oleh masyarakat untuk mengusir hama agar tidak mengganggu benih padinya.
Kemudian, dilanjutkan dengan makan bersama-sama lalu dari kelompok Berru (anak perempuan) memberikan bagian (Sulang) kepada para utusan. Dilanjutkan dengan memberi kata-kata sambutan disertai dengan wejangan.