Menilik Uniknya Kotta mara, Benteng Apung Milik Orang Kalimantan yang Digunakan saat Perang Banjar
Benteng ini cukup efektif digunakan ketika Perang Banjar berlangsung dan berguna sebagai kapal bersenjata atau mencegah musuh maju di aliran sungai.
Benteng ini cukup efektif digunakan ketika Perang Banjar berlangsung dan berguna sebagai kapal bersenjata atau mencegah musuh maju di aliran sungai.
Menilik Uniknya Kotta mara, Benteng Apung Milik Orang Kalimantan yang Digunakan saat Perang Banjar
Masyarakat pribumi tentu tidak lepas dari konflik peperangan dengan tentara kolonial Belanda. Selain bentuk perlawanan, peristiwa ini sebagau upaya warga Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan.
Mungkin sudah banya yang tahu apa itu bambu runcing. Ya, salah satu senjata andalan masyarakat Indonesia dalam berperang jarak dekat dengan para penjajah. Namun, di Kalimantan, terdapat sebuah alat peperangan yang unik yaitu Kotta mara.
(Foto: Wikipedia)
-
Di mana Benteng Klingker Fort Banjoenjapa berada? Benteng ini berada di tengah belantara hutan Pulau Nusakambangan.
-
Di mana Museum Benteng Heritage berada? Kebudayaan tersebut lambat laun berakulturasi dengan kearifan lokal Betawi serta Sunda, yang jejaknya bisa disaksikan di Museum Benteng Heritage, Kawasan Pasar Lama.
-
Di mana Beji Sirah Keteng berada? Saat ini, Beji Sirah Keteng dikelola oleh empat RT di Desa Bedingin, Kecamatan Sampit, Kabupaten Ponorogo.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Apa saja yang ada di dalam Benteng Lohayong? Benteng Lohayong memiliki empat bastion dengan dua pintu masuk. Benteng tersebut berbentuk bujur sangkar dan dapat menampung 23 tentara Eropa, 80 penduduk Solor, dan 17 orang Cina.
Kotta mara adalah sejenis benteng yang mengapung di atas permukaan air. Uniknya, alat ini kerap digunakan oleh orang-orang Kalimantan terutama sedang berlangsungnya Perang Banjar. Dalam peperangan, Kotta mara ini paling sering digunakan dalam menghadapi musuh.
Penasaran seperti apa bentuk dan ciri-ciri benteng apung ini? Simak informasinya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Asal-usul Nama
Dikutip dari berbagai sumber, kata "Kotta" diambil dari bahasa Melayu "Kota" serta akarnya berasal dari kata Sansekerta. Kotta ini berarti benteng, kastil, rumah dibentengi, kota, atau apapun yang dikelilingi oleh tembok.
Sementara itu, kata "Mara" bisa diartikan sebagai Muara dalam bahasa Melayu. Jadi, Kotta mara adalah benteng muara. Ada beberapa versi nama dari benteng muara ini, mulai dari Kotta-mara, Kota Mara, Kotamara, dan Cotta mara.
Benteng Diatas Rakit
Kotta mara berbentuk persegi panjang yang mirip layaknya benteng di atas rakit. Ada juga versi lainnya yang mirip seperti selekoh disetiap sudutnya. Kotta mara ini dibangun menggunakan batang kayu dengan berbagai ukuran dan diameter.
Setiap selekoh ada 4 meriam dengan total mencapai 16 meriam. Benteng ini diperkuat dengan dinding kayu. Dibagian tengah benteng ada struktur kastel di mana ada 200 senapan yang dapat menembaki musuh.
Ada juga Kotta mara dengan versi sederhana, bentuknya mirip baterai pesisir Banjar. Bentuknya persegi panjang dengan berbagai macam ukuran mulai dari 3,5 meter hingga sebesar lebar bantaran sungai itu sendiri.
- Jangan Anggap Remeh, Banyak Petani Jeruk di Kalbar Sukses Naik Haji hingga Biayai Anak Kuliah S3
- Kapal Berisi 16 Ton Beras Bulog untuk Warga Karam di Perairan Meranti
- Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
- Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bangunan Kokoh dan Kuat
Dalam tulisan orang Eropa, Kotta mara ini rupanya sudah dikenal lama oleh masyarakat Banjar. Orang Barat mengakui jika benteng yang satu ini begitu kuat meskipun mereka menembakkan menggunakan meriam besar dengan mesiu yang baik.
Ketika Perang Banjar pecah, Kotta mara sangatlah berperan penting dan menjadi salah satu benteng yang paling tinggi peminatnya. Salah satunya dipesan oleh Raden Jaya Anum dari Kapuas Tengah.
Kotta mara ini pernah menenggelamkan kapal Onrust pada tahun 1859 silam, benteng ini juga menjadi penghalang kapal-kapal penjajah untuk bisa mengakes aliran sungai lebih dalam lagi.