Oknum Sipir Diduga Aniaya Bocah 14 Tahun, Ratusan Warga Geruduk Rutan di Madina
Viral ratusan warga di Mandailing Natal, Sumatra Utara, mengamuk dan menggeruduk Rutan Kelas II B Natal usai seorang oknum sipir diduga melakukan penganiayaan terhadap bocah 14 tahun.
Nasib malang dialami oleh seorang bocah laki-laki di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara (Sumut). Ia diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang oknum pegawai di Rumah Tahanan (Rutan) Natal, Madina.
Kasus ini terungkap usai video ratusan warga yang mengamuk saat mencari pelaku, viral di media sosial.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Seperti video yang diunggah di akun Instagram @sumut.terkini pada Selasa (21/9), ratusan massa tersebut awalnya mendatangi Markas Polsek Natal untuk mencari keberadaan pelaku, namun kemudian mereka menggeruduk Rutan Kelas II B Natal hingga melakukan pengrusakan.
Kemarahan warga ini dipicu oleh dugaan tindakan penganiayaan oleh oknum pegawai rutan tersebut hingga menyebabkan korban mengalami luka-luka. Bahkan, korban diduga sempat diancam akan dibunuh oleh pelaku.
Berikut informasi kronologi selengkapnya.
Kronologi Kejadian
Instagram/@medanzone ©2021 Merdeka.com
Menurut unggahan akun Instagram @medanzone pada Selasa (21/9), korban adalah bocah 14 tahun yang bernama Said Rahman. Ia merupakan santri di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Madina.
Penganiayaan itu bermula saat korban hendak membawa becak motor ke bengkel pada Senin (20/9). Namun, saat berada di tikungan, becaknya tanpa sengaja menyenggol bagian mobil milik pelaku hingga penyok.
Korban yang saat itu terjatuh dan tersungkur di jalan, akhirnya ditolong warga dan hendak dibawa ke rumah sakit menggunakan becak. Namun di perjalanan, pelaku malah menghentikan warga dan memaksa korban naik ke mobilnya.
Pelaku kemudian membawa korban ke dekat sungai kemudian memukuli dan menginjak bagian perutnya. Ia juga mengancam akan membunuh dan menceburkan korban ke sungai tersebut.
Warga yang mengetahui kejadian itu pun langsung datang ke lokasi, sementara pelaku berhasil kabur.
Ratusan Warga Mengamuk
Instagram/@sumut.terkini ©2021 Merdeka.com
Akibat kejadian ini, ratusan warga pun mengamuk dan mencari pelaku. Dalam video yang diunggah akun Instagram @sumut.terkini pada Selasa (21/9), ratusan warga terlihat berkumpul di Markas Polsek Natal pada Senin (20/9) malam.
Mereka ingin mencari informasi dugaan penganiayaan yang dialami korban. Namun, karena tak mendapatkan jawaban dari Polsek, warga pun kemudian menggeruduk Rutan Kelas II B Natal untuk menemui oknum pegawai rutan tersebut.
Kericuhan pun tak dapat dihindari. Bahkan massa nekat melakukan pengrusakan dengan melempari batu hingga banyak kaca pada bangunan rutan rusak dan pecah.
Pelaku Sudah Diamankan
Instagram/@medantau.id ©2021 Merdeka.com
Kabarnya, usai kejadian amukan warga tersebut, saat ini pelaku sudah berhasil diamankan. Dalam video yang diunggah akun Instagram @medantau.id pada Selasa (21/9), pria yang diduga pelaku tersebut berhasil diamankan di sebuah sel.
"Oknum pegawai rutan yang menganiaya anak di Kabupaten Mandailing Natal Sumatra Utara, akhirnya diamankan," tulis keterangan di unggahan itu.
Kasus ini pun saat ini sedang ditangani lebih lanjut oleh Polres Madina. Sebelumnya pihak keluarga korban juga telah melaporkan kejadian tersebut untuk diproses secara hukum.