Kisah Sejarah Letusan Gunung Marapi di Kabupaten Agam dari Dulu hingga Kini
Baru-baru ini Gunung Marapi di Kabupaten Agam mengalami erupsi yang cukup dahsyat.
Baru-baru ini Gunung Marapi di Kabupaten Agam mengalami erupsi yang cukup dahsyat.
Kisah Sejarah Letusan Gunung Marapi di Kabupaten Agam dari Dulu hingga Kini
Gunung Marapi telah erupsi pada Minggu (3/12) sore. Pada erupsi kali ini tinggi kolom letusan yang teramati lebih kurang 3.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.891 mdpl.
Pada saat kejadian, terdapat rombongan pendaki sedang melakukan pendakian di Gunung Marapi. Belasan di antaranya ditemukan tewas dan puluhannya lainnya selamat.
Erupsi Gunung Marapi yang terjadi beberapa hari lalu itu bukanlah yang pertama kalinya. Dalam sejarah, terdapat rentetan peristiwa erupsi yang sudah terjadi sejak puluhan tahun silam.
Simak rentetan sejarah letusan Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber.
Gunung Paling Aktif
Gunung Marapi diambil dari bahasa Minangkabau yang memiliki arti berapi. Gunung Marapi itu tergolong dalam gunung paling aktif yang ada di Pulau Sumatra.
Gunung ini memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut. Banyak pecinta alam yang melakukan penjelajahan dan pendakian di Gunung Marapi.
Di balik pesonanya yang indah dan gagah, Gunung Marapi telah menggugurkan awan panas sejak abad ke-18 yang sudah berlangsung puluhan kali.
Letusan Pertama Kali
Mengutip situs resmi bnpb.go.id, Gunung Marapi pertama kali erupsi pada 8 September 1830. Berdasarkan catatan, saat erupsi berlangsung telah mengeluarkan awan panas berwarna abu-abu kehitaman.
Hampir puluhan tahun tertidur, Gunung Marapi kembali meletus pada 30 April 1979. Letusan ini cukup besar yang mengakibatkan 60 orang meninggal dunia. Selain itu, 19 orang dari tim penyelamat pun dikabarkan terperangkap oleh tanah longsor.
Letusan ini juga mengeluarkan material berupa batu dan lumpur sehingga menyebabkan kerusakan di lima daerah kawasan pemukiman penduduk.
Kembali Aktif
Setelah meletus tahun 1979, Gunung Marapi terpantau kembali bangkit pada akhir tahun 2011 sampai awal tahun 2014.
Rentang tahun tersebut gunung ini terlihat mengalami peningkatan aktivitas dengan letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam.
Kemudian, pada 26 Februari 2014 gunung ini meletus dan menyemburkan material pasir, tefra, dan abu vulkanik yang mengarah ke Kabupaten Tanah Datar dan Agam. Saat itu, status gunung ditetapkan menjadi siaga level 2.
Letusan Terbaru
Pada tahun 2023, aktivitas Gunung Marapi telah terjadi sebanyak dua kali. Pertama pada 7 Januari 2023 telah erupsi untuk kesekian kalinya. Parahnya, terdapat pendaki yang sedang berkemah di puncak gunung. Berdasarkan catatan, tidak ada korban jiwa dan warga diminta tidak mendekat.
Baru-baru ini, 3 Desember 2023, Gunung Marapi kembali erupsi dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter atau 5891 meter di atas permukaan laut. Dari kejadian ini, belasan pendaki tewas saat erupsi dan puluhan lainnya berhasil turun dengan selamat.