Sakit Hati Disebut Anak Tak Berguna, Pria di Asahan Bunuh Ayahnya dengan Cara Ini
Seorang pria di Asahan, Sumatra Utara, tega membunuh ayah kandungnya sendiri karena sakit hati lantaran disebut sebagai anak yang tidak berguna.
Baru-baru ini, warga di Dusun II, Desa Pasar Lembu, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara (Sumut) digegerkan dengan ditemukannya seorang warga yang tewas di rumahnya.
Korban yang bernama Khairil Anwar (57) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di rumahnya pada Kamis (10/6) dalam posisi telungkup di atas tempat tidur dengan kedua tangan dan kaki terikat lakban serta hidung dan mulut juga dilakban.
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
-
Mengapa Serumbung Sumur penting? Ini karena selain sebagai penjernih air, serumbung sumur juga mampu mendistribusikan air melalui pipa-pipa tanah liat yang disambungkan sampai ke sumber air warga.
-
Bagaimana Sumur Barhut terbentuk? Dilansir Muscat Daily, disebutkan jika sumur neraka ini dibentuk oleh pelarutan batuan gamping. Seperti yang ditemukan wilayah Dhofar, Oman, dan di wilayah Mahra dan Hadramaut, Yaman. Lapisan batuan di gua ini terkikis oleh air tanah yang mengandung garam dan asam. Hal ini kemudian membentuk cekungan dan gua yang dalam setelah beberapa juta tahun.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
Tak butuh waktu lama, Unit Jahtanras Satreskrim Polres Asahan berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut dan menangkap pelaku.
Kasubag Humas Polres Asahan, Iptu Maraden Pakpahan mengatakan, pelaku adalah Irwansyah Syahputra (27), merupakan tak lain merupakan anak kandung korban.
"Pelaku sudah diringkus. Pelaku tega menghabisi nyawa ayahnya hanya karena disebut anak tidak berguna," kata Maraden pada Jumat (11/6).
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Kronologi Pembunuhan
Dari hasil interogasi, diketahui pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku. Sebab engsel pintu belakang rumah korban sengaja dirusak pelaku. Namun saat ini kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
"Masih kita dalami terus," ujarnya.
Saat ditanya motif pembunuhan tersebut, pelaku mengaku sakit hati dengan ayahnya yang menyebut dirinya sebagai anak tidak berguna. Pelaku kesal dan akhirnya memukul korban dan membunuhnya.
"Langsung jatuh telungkup. Terus kuikat pake sarung, kaki sama tangan, kulakban mulut sama hidungnya. Kupukul mukanya sekali sambil kusiram air. Udah mati baru kulakban," sebut pelaku.
Mengaku Menyesal
Saat mengamankan pelaku, petugas juga menyita uang tunai senilai Rp3 juta dari sakunya. Pelaku mengaku kalau uang tersebut sudah Ia siapkan untuk biaya pemakaman korban.
Pengaku juga sempat mengaku menyesal karena telah membunuh sang ayah.
"Uang itu sisa jual tanah 5 bulan lalu, ada Rp18 juta. Selebihnya sudah habis untuk biaya berobat sama makan ayah. Aku anak tunggal, sudah kawin, tapi belum ada anak. Aku nyesal bang," ungkap pelaku.