Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2023, Ketahui Sejarah dan Arti Simbol Pita Merah
Setiap tanggal 1 Desember masyarakat dunia memperingati Hari AIDS Sedunia.
Peringatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi pentingnya upaya pencegahan serta pengobatan HIV dan AIDS.
Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2023, Ketahui Sejarah dan Arti Simbol Pita Merah
Setiap tanggal 1 Desember masyarakat dunia memperingati Hari AIDS Sedunia.
Peringatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi pentingnya upaya pencegahan serta pengobatan HIV dan AIDS.
Peringatan Hari AIDS Sedunia juga bertujuan untuk mengenang mereka yang meninggal akibat penyakit mematikan ini. Beragam acara digelar untuk memperingati Hari AIDS Sedunia, salah satunya mengenakan pita merah. Biasanya, pita merah akan disematkan di baju untuk menunjukkan kepedulian terhadap penderita HIV dan AIDS.
-
Siapa Maimur Azum? Nama aslinya Maimur Azum. Sebagian memanggilnya putri wangi atau Iparhan karena tubuhnya sangat harum. Konon kecantikannya tersohor melintas stepa dan pegunungan Tianshan hingga terbawa ke dalam Kota Terlarang tempat Kaisar bertahta.
-
Apa tugas utama 'ratu' dalam masyarakat semut? Ratu bertanggung jawab untuk bertelur, tetapi dia tidak bertanggung jawab untuk memerintah setiap semut.
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Kenapa Sule menjenguk Adzam? Sule meluangkan waktu menjenguk Adzam yang sakit di tengah kesibukannya sebagai public figure.
-
Apa itu Sumur Barhut? Sumur Barhut atau sumur neraka adalah sebuah lubang raksasa yang terletak di Hadramaut, Yaman. Dilansir dari laman Live Science, sumur ini memiliki lubang masuk yang cukup besar dengan diameter 30 meter atau sekitar 98 kaki. Sumur yang ada di tengah gurun ini diselimuti dengan berbagai kisah misteri yang dipercaya warga setempat.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813. Ini dia serumbung sumur yang merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
Hari AIDS Sedunia penting untuk diperingati sebagai bentuk solidaritas kepada mereka yang menderita AIDS serta mengampanyekan pentingnya upaya pencegahan. Berikut tujuan dan sejarah singkat Hari AIDS Sedunia yang merdeka.com lansir dari WHO dan sumber lainnya:
Apa Itu HIV dan AIDS?
Sebagaimana kita tahu, Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh juga akan semakin melemah dan rentan terserang berbagai macam penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi HIV. Dalam tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang seluruhnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung meningkat.
Setidaknya ada 7.000 penderita AIDS dengan angka kematian lebih dari 600 orang.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang terinfeksi HIV dan AIDS. Mulai dari menggunakan jarum suntik bersama-sama, berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, dan melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa menggunakan alat pengaman diri yang cukup.
Sejarah Hari AIDS Sedunia
Hari AIDS Sedunia pertama kali dirayakan pada 1 Desember 1988. Awalnya gagasan peringatan Hari AIDS Sedunia bermula dari seorang jurnalis yang berupaya memanfaatkan celah media antara pemilihan presiden AS tahun 1988 dan momen Natal.
Seorang jurnalis penyiaran yang kini ini menempati pos di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), James Bunn, yakin bahwa khalayak dapat tertarik pada berita tersebut setelah melakukan liputan kampanye hampir satu tahun. Bunn dan koleganya, Thomas Netter, bahwa 1 Desember adalah tanggal yang tepat dan untuk merancang dan mengimplementasikan acara perdana tersebut.
Hari AIDS Sedunia pertama difokuskan pada tema anak-anak dan remaja untuk meningkatkan kesadaran terhadap dampak AIDS pada keluarga, tidak hanya kelompok yang biasa distigmatisasi oleh media (termasuk laki-laki gay dan biseksual dan pengguna narkoba suntikan).
Kemudian pada 1996, operasi Hari AIDS Sedunia diambil alih oleh Program Bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang HIV / AIDS (UNAIDS), yang memperluas cakupan proyek menjadi kampanye pencegahan dan pendidikan setiap tahun.
- 5 Desember: Peringatan Hari Tanah Sedunia, Berikut Sejarah dan Tujuannya
- Sejarah 4 Desember 1676: Pecahnya Pertempuran Lund, Perang Paling Berdarah di Skandinavia
- 40 Kata-kata untuk Hari AIDS Sedunia 2023, Tunjukkan Kepedulian dan Dukungan
- UU ASN Disahkan: Pemerintah Tak Boleh Rekrut Pegawai Non-ASN dan Honorer Dihapus Desember 2024
Mengenakan pita merah adalah cara praktis baik individu dan kelompok menunjukkan solidaritas dan mendukung upaya global untuk mengatasi HIV/AIDS. Berikut makna arti pita merah saat Hari AIDS.
Arti Pita Merah Hari AIDS Sedunia
Pita merah telah menjadi simbol global dukungan untuk penderita HIV/AIDS sejak tahun 1991.
Pemilihan warna merah untuk pita tersebut dilakukan karena warna merah menciptakan kontras yang kuat dan mudah dikenali, serta dapat menarik perhatian.
Berikut adalah beberapa makna dari pita merah dalam konteks dukungan terhadap penderita AIDS:
1. Kesadaran dan Edukasi: Pita merah digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS. Simbol ini menjadi cara untuk menyampaikan pesan edukatif tentang pencegahan, pengujian, dan dukungan kepada penderita AIDS.
2. Solidaritas: Mengenakan pita merah menunjukkan solidaritas dengan mereka yang terkena HIV/AIDS.
Ini adalah cara untuk mengekspresikan dukungan dan empati terhadap individu yang hidup dengan kondisi ini serta untuk mengurangi stigma yang masih terkait dengan HIV/AIDS.
3. Pencegahan: Pita merah juga digunakan sebagai simbol untuk mendorong upaya pencegahan penyebaran HIV.
Ini mencakup penekanan pada praktik seks aman, penggunaan kondom, pengujian rutin, dan edukasi untuk mengurangi risiko penularan virus.
3. Mengenang Mereka yang Meninggal: Pita merah juga dapat menjadi simbol penghormatan kepada mereka yang telah meninggal akibat AIDS.
Pada Hari AIDS Sedunia dan acara lainnya, pita merah seringkali dipakai sebagai tanda penghormatan terhadap korban dan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak global dari HIV/AIDS.
4. Dukungan Emosional: Pita merah dapat memberikan dukungan emosional kepada individu yang hidup dengan HIV/AIDS.
Hal ini penting untuk mengatasi isolasi sosial dan psikologis yang sering dialami oleh penderita AIDS.
Tujuan dan Tema Hari AIDS Sedunia
Peringatan Hari AIDS Sedunia untuk mengenang mereka yang telah meninggal akibat penyakit mematikan ini. Selain itu, Hari AIDS juga untuk merayakan kemajuan dalam pencegahan dan pengobatan HIV dan AIDS.
Hari AIDS Sedunia adalah peringatan global yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit AIDS, yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Melansir dari laman WHO, hari AIDS Sedunia juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV dan AIDS dan menunjukkan solidaritas internasional. Selain itu, Hari AIDS Sedunia bertujuan untuk menyebarkan pemahaman dan mendorong kemajuan dalam upaya pencegahan, pengobatan, dan perawatan HIV/AIDS secara global.
Pada tahun 2023 ini, tema Hari AIDS Sedunia adalah “Let Communities Lead”, yang artinya “Biarkan Masyarakat yang Memimpin.” Peringatan tahun ini akan diadakan di Jenewa, Swiss.