1 Syawal tahun ini berpotensi ada perbedaan
Pihak LAPAN mengatakan posisi hilal belum terlihat
Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba. Jika melihat pada kalender umum, maka 1 Syawal 1436 H jatuh pada Jumat, 17 Juli 2015. Namun, nampaknya Lebaran kali ini akan terjadi perbedaan seperti beberapa tahun yang lalu. Pasalnya, posisi hilal belum terlihat.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Di mana astrolab ini ditemukan? Museum tersebut, ketika dihubungi oleh Gigante, belum mengetahui nilai sejarah penting yang dipunyai oleh astrolab tersebut.
-
Siapa astronot Indonesia yang nyaris ikut misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
-
Kapan astrolab ini dibuat? Gigante mengidentifikasikan bahwa astrolab tersebut berasal dari Andalusia, atau tepatnya al-Andalus, wilayah Spanyol yang dikuasai kaum Muslim pada abad ke-11.
-
Di mana para astronot terjebak? Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Apa yang dimaksud dengan astrologi? Astrologi adalah suatu bentuk ramalan yang melibatkan peramalan peristiwa-peristiwa duniawi dan manusia melalui pengamatan dan interpretasi bintang-bintang tetap, Matahari, Bulan, dan planet-planet.
"Posisi bulan 29 Ramadhan, 16 Juli 2015, sudah wujud dan lebih dari 2 derajat, tetapi tingginya terlalu rendah (kurang dari 3 derajat) dan terlalu dekat matahari (kurang dari 5 derajat). Jadi, secara astronomi itu mustahil teramati," ungkapnya saat dihubungi Merdeka.com melalui pesan singkat, Kamis (9/7).
Hal tersebut yang menjadi alasannya mengatakan bahwa akan terjadi perbedaan waktu lebaran. Jadi, nantinya pada tanggal 17 Juli 2015 masih ada yang melakukan ibadah puasa dan ada yang sudah lebaran bagi Organisasi Masyarakat (Ormas) tertentu.
Kendati begitu, kata Thomas, keputusan tertinggi penetapan 1 Syawal 1436 H secara nasional masih pada sidang isbat nantinya.
"Aspek hisab (beda kriteria) dan aspek rukyat (laporan para pengamat) akan dibahas saat sidang isbat. Masyarakat diimbau untuk mengikuti keputusan pemerintah demi persatuan," ungkapnya.
Perlu disatukan
Perbedaan waktu lebaran ini, dikatakan Thomas, disebabkan karena belum sepakatnya Ormas tentang kriteria penentuan waktu 1 Syawal.
"Kriteria masih beda-beda. Muhammadiyah dengan kriteria judul hilal (tinggi bulan sekitar 0 derajat). NU dengan kriteria tinggi bulan 2 derajat, jarak bulan-matahari 3 derajat atau umur 8 jam. Persis dengan kriteria beda tinggi bulan-matahari 4 derajat dan jarak bulan-matahari 6,4 derajat," ucapnya.
Menurutnya, pemersatuan kriteria tersebut sedang menjadi pembicaraan. Idealnya, kata dia, untuk mempunyai kalender yang mapan dan memberi kepastian harus terpenuhi 3 syarat: ada otoritas tunggal, ada kriteria yang disepakati, dan ada batas wilayah yang jelas.
Baca juga:
Batu akik asal Mars diklaim jadi kunci temukan alien
6 Fakta debat panas ilmuwan soal keberadaan 'alien' di komet 67P
Lagi, roket pembawa logistik ke stasiun luar angkasa ISS meledak
NASA rekam dua UFO terbang keluar dari Bumi!
Setelah 25 tahun tertidur pulas, lubang hitam 'monster' bangun lagi