10 Grup hacker paling berbahaya ini ternyata suruhan pemerintah [1]
Grup hacker ini awalnya bertugas melindungi negara, sebelum akhirnya berubah haluan
Campur tangan pemerintah di dunia digital ternyata lebih jauh dari diperkirakan banyak orang. Bukan hanya Amerika saja yang aktif bergerilya di dunia maya, negara-negara Timur Tengah dan Asia pun melakukan hal yang sama.
Untuk melancarkan aksi digital itu, banyak negara-negara yang akhirnya membentuk atau mensponsori grup-grup hacker. Ironisnya, kaki tangan pemerintah itu sering menjelma menjadi grup hacker paling berbahaya di dunia.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana cara hacker bisa meretas satelit? Diungkapkannya, celah ini memungkinkan hacker jahat bisa dengan begitu mudah meretas satelit dengan menggunakan peralatan yang tersedia di pasaran.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
Syrian Electronic Army (SEA)-Suriah
Grup hacker yang mulai berdiri sejak tahun 2011 ini beranggotakan mahasiswa-mahasiswa Suriah. SEA mendapat sokongan dari pemerintah karena diketahui kerap menyebarkan propaganda pro pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Korban-korban SEA pun beragam, namun target kebanyakan adalah media atau individu yang diklaim berseberangan dengan Presiden al-Assad. SEA tercatat berhasil menyerang CNN, The Washington Post, dan Time di tahun 2013.
Tarh Andishan-Iran
Grup hacker yang dibekingi pemerintah Iran ini lahir setelah Iran menerima serangan hacker besar-besaran di tahun 2009 silam. Bisa dikatakan bila Tarh Andishan adalah salah satu senjata Iran melawan hacker global.
Tarh Andishan populer setelah sejak tahun 2012 menyerang 50 organisasi penting di berbagai belahan dunia. Bukan hanya organisasi militer atau komersial saja, grup hacker ini diketahui pernah menyerang beberapa maskapai penerbangan.
Sasaran utama dari Tarh Andishan adalah Amerika, Eropa, Korea Selatan, Pakistan, hingga Israel.
Tailored Access Operations (TAO), NSA-Amerika
Anda tentu familiar dengan sosok 'whistle blower' Edward Snowden dari salah satu badan intelijen Amerika, NSA? Nah, TAO adalah grup hacker yang diciptakan oleh NSA yang informasinya dibocorkan oleh Snowden.
Awalnya, TAO dikatakan sebagai senjata pemerintah Amerika untuk memerangi virus Stuxnet. Namun, terbukti sejak tahun 2008, TAO telah menyadap banyak PC di dunia, termasuk meretas Microsoft.
Baru belakangan ini TAO disebut kembali berpihak pada warga Amerika. Saat ini TAO diyakini mempunyai anggota 600 hacker jempolan Amerika.
Dragonfly/Energetic Bear-Eropa Timur
Grup hacker yang diklaim berkaitan dengan negara-negara Eropa Timur ini mempunyai banyak nama, dua yang paling dipercaya adalah Dragonfly dan Energetic Bear.
Target dari grup hacker ini mayoritas adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang energi. Bahkan, mereka diketahui sering meretas maskapai penerbangan dan badan pertahanan Amerika dan Kanada.
Hidden Lynx-China
Menurut laporan Symantec di tahun 2013, 'Hidden Lynx' tergolong grup hacker yang sangat terorganisasi dan berpengalaman. Grup ini diketahui bermarkas di China, dan dengan skala yang besar (50-100 anggota), tidak mengherankan bila banyak yang menuding Hidden Lynx sebagai hacker pemerintah.
Target serangan mereka pun tidak pilih-pilih, mulai dari gamer, industri global, hingga lembaga milik pemerintah pun pernah mencicipi hacking Hidden Lynx.
Negara yang menjadi favorit serangan Hidden Lynx adalah Amerika, Taiwan, Korea Selatan, dan China sendiri.
(mdk/bbo)