4 Tempat ini jadi wadah air paling mematikan di Bumi
Air di tempat-tempat ini bisa mengirim manusia ke alam baka
Tubuh manusia 60 persennya dari air, dan 70 persen Bumi terdiri dari air. Ya, air sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Sayangnya, banyak tempat di sekitar kita yang menyimpan air 'pembunuh'.
Salah satu contohnya ada di Indonesia, yakni Sungai Citarum. Tercatat sepanjang 269 kilometer, tepian sungai Citarum berdiri hamparan Industri yang menopang perekonomian Indonesia. Hal ini pula lah yang menjadi awal petaka dan memasukkan nama Citarum dalam daftar sungai paling tercemar di dunia. Air di sungai sangat berbahaya karena tercampur berbagai limbah mematikan.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Selain Citarum, ternyata masih ada 'wadah-wadah' air maut di dunia. Jika Citarum airnya tercemar, air-air di deretan tempat berikut memiliki bahaya yang berbeda. Dan siap mengirim siapa saja yang nekat menyelam ke dalamnya ke alam baka.
Boiling Lake - Dominika
Dari namanya saja kita sudah bisa tahu bila danau ini bukan tempat berenang. Alasannya jelas, suhu air di danau ini suhunya bisa lebih dari 100 derajat Celcius! Sangat mampu membuat manusia jadi sup dalam sekejap.
Mengapa air di danau ini sangat panas? Ditemukan tahun 1870, danau ini ternyata ada di atas kantung lava. Panas dari lava yang beberapa meter di bawah danau tadi layaknya kompor yang sedang mendidihkan air di panci.
Sungai Tualatin - Amerika Serikat
Sungai ini dilaporkan menjadi kuburan bagi puluhan anjing yang tertarik berenang di dalamnya setiap tahun. Dilihat dari atas, sungai ini memang aneh karena warnanya sangat hijau.
Berdasarkan penelitian, sungai ini dipenuhi oleh alga hijau-biru beracun dalam jumlah besar. Siapa saja yang tidak sengaja meminum air dari sungai ini minimal bakal mengalami diare. Racun dari alga di sungai Tualatin disebut mampu memicu kelumpuhan hingga kematian.
Ironisnya, pencemaran sungai ini belum bisa diselesaikan meski pemerintah sudah turun tangan.
Rio Tinto - Spanyol
Ingin tahu rasanya berenang di dalam lambung manusia? Sungai Rio Tinto jawabannya!
Air di sungai ini sangat asam dengan pH 2 maksimal. Artinya, air di sungai dapat membunuh semua jenis ikan yang berani berenang di sana. Bahkan, logam yang dicelupkan di Rio Tinto dapat lebur dalam sekejap.
Tingkat keasaman tinggi di sungai ini terjadi bukan akibat pencemaran, tetapi bakteri dan zat besi yang sejak ratusan bahkan ribuan tahun tumbuh subur. Kondisi yang sama hanya bisa ditemukan di planet Mars.
Danau Karachy - Rusia
Danau ini akan langsung membunuh manusia, meski mereka hanya berdiri di tepiannya! Tidak aneh bila Karachy banyak disebut sebagai perairan paling mematikan di muka Bumi.
Penyebab berbahayanya Karachy bermula sejak tahun 90an saat terjadi pembuangan limbah nuklir besar-besaran di sana. Saking banyaknya, berdiri di tepian danau ini membuat tubuh manusia menerima radiasi sekuat 600 roentgen. Intensitas radiasi sekuat itu bisa membunuh manusia kurang dari 5 jam.
Walaupun pemerintah Rusia sudah mencoba mengatasi pencemaran nuklir ini, ilmuwan memperkirakan baru 500 tahun lagi danau ini aman didekati manusia.
Sumber: Livescience, Listverse
(mdk/bbo)