50 Hacker pencuri uang Rp 600 miliar berhasil ditangkap
Kaspersky Lab memang sudah mendeteksi adanya aktivitas kelompok hacker sejak tahun 2011
Baru-baru ini publik Rusia bisa bernapas lega setelah pihak berwajib bersama tim pakar keamanan siber Kaspersky Lab berhasil melakukan penangkapan hacker terbesar dalam sejarah Negeri Beruang Merah.
Berdasarkan siaran pers Kaspersky Lab (06/06), Kaspersky Lab, Sberbank (salah satu bank terbesar di Rusia), dan Kepolisian Rusia sukses menangkap 50 orang hacker. Puluhan hacker ini bertanggung jawab atas kasus pencurian USD 45 juta atau sekitar Rp 604 miliar sejak tahun 2011 lalu.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
Di 2011, Kaspersky Lab memang sudah mendeteksi adanya aktivitas kelompok hacker terorganisir yang menggunakan Trojan Lurk untuk menarget pelanggan perbankan.
Trojan Lurk adalah sebuah malware canggih, universal, dan multi-modular dengan fungsi yang luas, yakni mendapatkan akses ke komputer korban. Kelompok hacker ini memiliki misi yang spesifik yaitu mencari cara agar dapat mengontrol layanan perbankan dari jarak jauh sehingga mereka bisa mencuri uang dari rekening para nasabah.
Hebatnya lagi, selama proses penangkapan polisi Rusia juga berhasil mencegah pengiriman transaksi uang palsu senilai lebih dari USD 30 juta atau Rp 403 miliar.
Sumber: Kaspersky Lab
Baca juga:
[Video] Ini bukti WhatsApp bisa disadap meski sudah pakai enkripsi!
Kisah hacker Aljazair rampok USD 100 juta demi membantu Palestina
[Video] Geger Hacker dunia tebar pesan suka tahu bulat!
Orang Indonesia jadi korban penipuan online terbesar di dunia
Jangan sepelekan ancaman ransomware, bisa minta tebusan uang