7 Kisah manusia dengan ketahanan tubuh yang luar biasa!
Kita mungkin sulit menemukannya di sekitaran kita, namun orang-orang dengan ketahanan tubuh luar biasa ternyata ada.
Daya tahan tubuh manusia ternyata menyimpan misteri yang luar biasa. Di suatu titik tertentu, manusia pun bisa menyimpan kekuatan super layaknya superhero yang biasa kita lihat di layar lebar. Bahkan terdapat beberapa cabang olahraga seperti marathon dan triathlon, yang benar-benar menguji ketahanan manusia.
Kita mungkin sulit menemukannya di sekitaran kita, namun orang-orang dengan ketahanan tubuh luar biasaada di dunia ini . Bahkan ada orang yang mendedikasikan hidupnya untuk sebuah hal ekstrem, demi membuktikan pada dunia bahwa mereka memiiki ketahanan tubuh di atas manusia lainnya.
ternyata-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Beberapa hal yang dilakukan manusia demi pembuktian ini kadang-kadang tak ada gunanya, namun punya tingkat bahaya yang tinggi. Hal ini justru membuktikan bahwa pada satu titik, manusia memiliki daya tahan tubuh yang tidak bisa dianggap remeh.
Berikut beberapa kisah tentang bagaimana manusia punya ketahanan tubuh layaknya manusia super.
73 Hari hidup di bawah air
Sebuah tempat bernama The Jules Underwater Lodge, di perairan lepas pantai Key Fargo di Florida, Amerika Serikat, dinobatkan sebagai hotel bawah air pertama di dunia. Meski ditujukan untuk wisata, tak pernah ada yang mengira bahwa akan ada orang yang mau berlama-lama di bawah air tanpa sedikitpun menengok dunia luar.
Hal ini terjadi pada Bruce Cantrell dan Jessica Fain, dua orang pakar biologi yang menylesaikan 10 minggu untuk mendiami hotel tersebut. Dua orang ini memecahkan rekor seorang astronot NASA bernama Richars Presley yang mendiami hotel bawah air serupa demi melakukan persiapan untuk bertahan di luar angkasa.
Mereka berdiam di sebuah ruangan yang tak seberapa besar, dengan beberapa persediaan makanan dan microwave yang kapan saja bisa meledak.
Tujuan dilakukannya hal ini adalah demi penelitian akademik, di mana dua pengajar di The Rhone State Community College ini ingin melihat dunia bawah laut dengan lebih dalam. Beruntung dalam usaha untuk menjadi pengajar yang baik, ternyata mendorong fisik mereka untuk tinggal di habitat yang sama sekali tak cocok untuk mereka.
Seorang astronot yang menghabiskan 438 hari berada di luar angkasa
Di awal 2016 lalu, Scott Kelly pulang dari luar angkasa dan jadi orang Amerika Serikat pertama yang menghabiskan waktu di luar angkasa selama 340 hari berturut-turut. Namun sebenarnya dunia sudah mengakui bahwa soal ketahanan di luar angkasa, yang menjadi jagoan adalah para kosmonot Rusia.
Tidak mengherankan, ada 4 orang kosmonot Rusia yang pernah menghabiskan waktu selama lebih dari setahun berada di luar angkasa, dimulai dari misi Mir Space Station yang meluncur tahun 1987 silam. Tentu di tahun 1987, fasilitas tak sebaik stasiun luar angkasa di era sekarang.
Namun rekor masih dipegang oleh Valeri Polyakov, seorang kosmonot Rusia yang di tahun 1994 hingga 1995, menghabiskan 438 hari berturut-turut berada di luar angkasa. Tepatnya di Mir Space Station.
Uniknya, Polyakov tak hanya berdiam diri. Sang kosmonot seringkali berjalan-jalan dari pesawatnya tanpa kondisi badan yang drop sedikit pun di lingkungan yang 180 derajat berbeda dengan Bumi. Bahkan, dengan peraturan yang tak seketat NASA, para kosmonot Rusia diperbolehkan mengonsumsi alkohol bahkan merokok di luar angkasa.
264 jam tanpa tidur
Di tahun 1965 silam, seorang siswa SMA bernama Randy Gardner memecahkan rekor yang legendaris. Di bawah pengawasan ilmuwan dari Standford University, sang remaja memecahkan rekor yang sama sekali tak tersentuh hingga hari ini, yakni tidak tidur selama 11 hari berturut, tanpa stimulan apapun.
Meski menjadi pencapaian yang luar biasa, kondisi Randy sangat parah. Di hari ketiga, sang anak sudah kesulitan berbicara, dan di hari kelima ia mengalami halusinasi dan paranoia.
Kondisi makin parah menyentuh hari ke 11, di mana jurnal penelitiannya mendeskripsikan kondisinya dengan: "penampilan tanpa ekspresi, kesulitan berbicara dan tanpa intonasi; bahkan harus didorong untuk bicara agar mendapat respon apapun darinya. Jeda responnya sangat lambat dan kemampuan mentalnya sudah sangat berkurang."
Namun para peneliti tetap ngotot untuk memberinya tes. Peneliti menyuruh Randy untuk mengurangkan angka 100 dengan angka 7 hingga habis. Ini tidak berjalan lancar. Di angka 65, yang berarti Randy hanya memecahkan 5 buah pengurangan, Randy sudah berhenti dan menyatakan bahwa dirinya lupa harus berbuat apa.
Rekor ini memang legendaris, namun Guiness Book of Records yang merupakan pihak berwenang dalam mencatatkan rekor, telah menghapusnya dari daftar agar tak ada orang yang mencoba untuk memecahkannya.
86 jam lari tanpa henti
Di 2012 silam, seorang wanita asal Selandia Baru bernama Kim Allan membuat sebuah percobaan pemecahan rekor untuk lari sejauh 486 kilometer, demi memecahkan rekor milik atlet Amerika Serikat bernama Pam Reed. Sayangnya ia gagal, meski telah berlari selama 85 jam non-stop. Dia terpaksa berhenti karena mengalami halusinasi mengerikan dan kehilangan kuku kakinya.
Hal ini sebenarnya sudah sangat impresif, namun Kim sama sekali tak puas. Di tahun berikutnya, ia mencoba lagi dan berhasil. Di tahun 2013 ia mencatatkan rekor berlari sejauh 499 kilometer dalam 86 jam.
Uniknya, Kim Allan yang berumur 47 tahun saat itu, ternyata bukanlah seorang atlet, dan hanya ingin mencoba peruntungan di ranah olahraga demi menjaga kebugaran. Hal ini mulai dilakukannya sejak 2010 silam. Sebelumya dia hanyalah seorang joki kuda profesional, yang mengalami kecelakaan dengan jatuh dan terinjak dari kudanya. Karena itulah dia makin tertantang untuk menguji ketahanan tubuhnya.
22 menit di bawah air tanpa bernapas
Seorang lulusan pascasarjana farmasi dan titel sebagai master Yoga, Stig Severinson adalah orang yang mendedikasikan dirinya untuk mengatur pernapasan. Melalui Yoga dan ilmu obat-obatannya, dia kerap mengajarkan orang untuk bernapas dengan lebih baik guna menenangkan pikiran dan merilekskan tubuh.
Namun Stig memiliki hobi lain, dan dia sangat serius dengan hobinya, yakni diving. Tak cuma sekedar menikmati keindahan bawah laut, ia berambisi untuk memecahkan berbagai rekor diving. Akhirnya beberapa rekor diving soal kedalaman dan waktu, telah dicapai oleh Stig.
Yang paling berbahaya, di tahun 2012 ia memutuskan untuk memecahkan rekor yang mustahil, yakni berada di bawah air selama 22 menit. Hal ini ia lakukan berdasarkan ilmu meditasi bawah air, yang dia ajarkan di kelas workshopnya.
Tak seperti kisah-kisah sebelumnya, tanpa oksigen dalam hampir setengah jam, ia tidak apa-apa. Bahkan dalam wawancaranya dia mengatakan bahwa dia bisa "tersenyum dalam wajah yang kesakitan"
41 menit tanpa berkedip
Kegiatan charity adalah hal yang sangat mulia. namun tak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya tak banyak yang tahu atau meminati acara semacam ini. Keresahan ini memunculkan ide bagi sebuah komunitas di Ausralia bagian utara, untuk membuat kompetisi saling 'menatap,' untuk menggalang dana bagi seorang anak yang membutuhkan kursi roda baru.
Event yang diberi judul "So You Think You Can Stare" ini, ternyata membuat rekor Guiness pecah. Seseorang bernama Fergal Fleming dan Steven Stagg, yang keduanya memegang rekor Guiness dengan tak berkedip selama 17 menit, akhirnya mengadu kekuatan meleknya kembali. Dari kompetisi ini keluar Stagg sebagai pemenang dengan bertahan melek selama 41 menit 59 detik tanpa berkedip.
Menurut Stagg, memasuki waktu 35 menit ia merasa bola matanya seperti ditattoo. Jadi dalam sisa waktu tersebut, dia merasakan siksaan yang mendalam sebelum akhirnya memutuskan untuk berkedip. Namun dalam 35 menit awal, dua orang ini sama sekali tidak merasakan sedikitpun gangguan.
15 Hari + 70 tahun tanpa makanan
Prahlad Jani, seorang pria lanjut usia dari India, secara sederhana mengklaim dirinya tak butuh makan ataupun minum dalam hidupnya. Bahkan ia haya mengonsumsi sedikit air dalam hidupnya. Dia banyak sekali dinobatkan sebagai orang suci di India, bahkan juga dilabeli sebagai penipu.
Namun salah satu dokter dari Sterling Hospital di Islamabad, ingin meneliti kesehatan dari Prahlad. Prahlad yang ketika itu berumur 82 tahun, tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan ataupun minuman selama 15 hari.
Hasilnya mengejutkan. Meski kurus kering, Prahlad memiliki organ yang berjalan norma meski tanpa makanan. Normalnya, hanya dengan tujuh atau delapan hari tanpa asupan makanan, seseorang akan sekarat.
Prahlad sendiri mengakui bahwa dirinya sudah 70 tahun lebih hidup dengan jalan hidup demikian. Dokter sangat tertarik dengan hal ini, dan ingin melakukan penelitian ilmiah lebih lanjut agar bisa diaplikasikan ke prajurit atau tentara yang punya kemungkinan tidak tersedia makanan di medan perang.