AI Ungkap Pendaratan NASA di Bulan Palsu
AI ini disebut menggunakan teknologi dari Google. Sehingga diklaim informasinya tidak bias.
AI ini disebut menggunakan teknologi dari Google. Sehingga diklaim informasinya tidak bias.
AI Ungkap Pendaratan NASA di Bulan Palsu
Analisis kecerdasan buatan (AI) dari Rusia menyatakan bahwa gambar-gambar pendaratan di Bulan yang dilakukan NASA adalah palsu.
Menurut laporan dari Greek Reporter, Jumat (1/12), baru-baru ini teori konspirasi mengenai keaslian pendaratan Bulan NASA diperkuat oleh analisis AI dari Rusia, yang menyatakan adanya kemungkinan bahwa setiap gambar pendaratan Bulan yang dihasilkan astronot Amerika Serikat menggunakan foto sintetik.
-
Apa yang dilakukan oleh robot penjelajah NASA di Bulan? Tiga penjelajah, masing-masing seukuran koper jinjing, akan dikerahkan ke wilayah Reiner Gamma di Bulan. Mereka akan menghabiskan sekitar 14 hari Bumi untuk melakukan eksperimen yang dirancang untuk menguji kemampuan mereka.
-
Di mana robot penjelajah NASA akan dikerahkan di Bulan? Tiga penjelajah, masing-masing seukuran koper jinjing, akan dikerahkan ke wilayah Reiner Gamma di Bulan.
-
Kapan NASA berencana meluncurkan robot penjelajah ke Bulan? NASA berencana akan meluncurkan 3 robot mini penjelajah ke Bulan pada 2024.
-
Mengapa NASA ingin mengirim robot penjelajah ke Bulan? Misi tersebut bertujuan untuk mendemonstrasikan bagaimana robot dapat beroperasi secara mandiri dan bekerja sama satu sama lain tanpa campur tangan manusia secara langsung.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
Analisis yang dipakai adalah analisis jaringan saraf (neural network). Sebuah model komputasi yang meniru cara kerja otak manusia.
Menggunakan algoritma, analisis ini dapat mengenali pola dan korelasi tersembunyi dalam data mentah, serta mengelompokkan dan mengklasifikasinya.
Dalam kasus ini, jaringan saraf digunakan untuk menganalisis keaslian dari foto-foto pendaratan Bulan yang dilakukan NASA, Amerika Serikat.
Berdasarkan video yang beredar di internet, terlihat presiden Vladimir Putin yang sedang mengamati hasil analisis jaringan saraf terhadap foto-foto misi Apollo 11 NASA dalam acara Tur Dunia Kecerdasan Buatan di Moskow.
Di dekatnya, Nikolai Gerasimenko dan Sberbank menjelaskan bahwa analisis jaringan saraf menunjukkan bahwa hampir semua foto pendaratan Amerika Serikat di Bulan adalah palsu.
Gerasimenko juga menyatakan bahwa analisis AI itu tidak menunjukkan adanya ketidakaslian terhadap gambar yang diambil oleh penjelajah Bulan China selama misi Chang’e.
Dia juga menekankan bahwa hasil ini dibuat dari analisis jaringan saraf milik Google sehingga tidak ada bias di sana.
Lalu bagaimana reaksi Putin? Ia menanggapinya dengan ucapan, “Sangat menarik.”
Pendaratan di Bulan yang dilakukan para astronot Amerika Serikat memang telah menimbulkan teori konspirasi selama bertahun-tahun lamanya.
Banyak yang menganggap bahwa misi Apollo 11 dan misi-misi selanjutnya yang dilakukan oleh Amerika Serikat adalah kepalsuan semata.
Diduga, semua foto dan video yang diunggah Amerika Serikat sebenarnya dikerjakan di studio dan belum ada manusia sungguhan yang mendarat di permukaan Bulan.
Salah satu yang pernah meragukan hal ini adalah pendiri SpaceX, Elon Musk. Dia pernah mengunggah postingan di media sosial X mengenai keraguannya tentang pendaratan Bulan Amerika Serikat.
Hingga saat ini, pihak NASA maupun Amerika Serikat dilaporkan belum mengomentari analisis AI maupun tanggapan Putin ini.
- Banyak Orang Cari Informasi di Platform Ini, Google Makin Ditinggalkan
- Salip Mbah Google, Pemerintah AS Kepanasan dan Ancam Blokir TikTok
- Kalahkan Mbah Google, TikTok Kini jadi Aplikasi Pencarian Paling Populer di Dunia
- Google Mulai Ditinggalkan, Begini Asal-muasal TikTok yang Kini Jadi Platform Pencarian Informasi Anak Muda
Perlu diketahui pula jika hasil analisis jaringan saraf tidak selalu dapat menjadi patokan keaslian sesuatu. Sebagai alat kecerdasan buatan manusia, AI tentu bisa dan pernah menghasilkan analisis yang salah dan malah menyesatkan sejak pertama kali diperkenalkan.