Alasan Pedagang Online Lebih Suka Jualan Lewat Media Sosial
Paxel dan lembaga riset Provetics telah melakukan survei. Survei itu terkait dengan cara pedagang online skala UKM menjual barang dagangannya. Menariknya, dalam survei tersebut mencatat bahwa pedagang UKM lebih menyukai menjual barang dagangannya melalui media sosial.
Paxel dan lembaga riset Provetics telah melakukan survei. Survei itu terkait dengan cara pedagang online skala UKM menjual barang dagangannya. Menariknya, dalam survei tersebut mencatat bahwa pedagang UKM lebih menyukai menjual barang dagangannya melalui media sosial.
Proposisinya adalah WhatsApp 84 persen, Instagram 81 persen. Setelah itu, e-commerce Shopee 53 persen, Facebook 36 persen. Kemudian disusul, Tokopedia dan Bukalapak dengan prosentase 29 persen dan 18 persen.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Kapan YouTube Shopping Affiliates diluncurkan di Indonesia? Pertama kali diluncurkan di Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia di hari ini, YouTube Shopping juga aka hadir di Thailand dan Vietnam dalam beberapa minggu mendatang.
-
Bagaimana Citra Kirana menunjukkan ketegarannya di media sosial? Artis yang akrab disapa Ciki ini memperlihatkan ketegaran di media sosial. Ia tampak tak terlalu terpengaruh dengan berita tentang sang suami.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
Gabriella Citra, pendiri usaha Kuliner @mamasakan, mengamini hasil survei itu. Menurutnya, jualan menggunakan media sosial lebih mudah. Terutama untuk memutar uang hasil dari jualannya.
"Ya, karena itu paling gampang. Kalau lewat e-commerce itu kan uangnya tidak langsung masuk ke rekeningku. Baru setelah orderan selesai baru masuk dari e-commerce. Beda kalau media sosial. Uangnya langsung masuk dan aku bisa memutar hasil itu untuk dagang lagi," terangnya di Jakarta, Rabu (2/10).
Sementara itu, menurut Senior Analyst Provetics, Smita Sjahputri, mengakui tidak meriset alasan mengapa UKM lebih memillih media sosial daripada platform e-commerce.
Namun, melihat hasil dari riset itu salah satu yang mengindikasikan UKM jarang unggah barang dagangannya di e-commerce lantaran masih baru atau belum lama bermain di ranah online. Sehingga, barangkali UKM lebih meyukai media sosial.
"Kemudian kalau UKM pemula itu, kapasitasnya barang dagangannya tidak terlalu besar jumlahnya. Makanya, dugaan sementara banyak yang menggunakan media sosial daripada platform e-commerce," katanya saat acara Paxel Buy & Send Insight ‘UKM Lebih Suka Berjualan di Media Sosial’ di Jakarta.
(mdk/faz)