Awas, terobsesi sosmed bisa hancurkan hidup manusia
Obsesi pada sosial media bisa picu keretakan hubungan asmara
Di satu sisi, sosial media (sosmed) memiliki peran penting bagi komunikasi manusia di era digital. Akan tetapi, ilmuwan telah menguak sisi gelap jadi sosmed yang diklaim sangat berbahaya bagi manusia.
Berdasarkan penelitian dari Joseph Grenny dan David Maxfield, salah satu penulis buku-buku best-seller di Amerika, kebutuhan manusia akan sosmed sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, banyak orang yang sudah terobsesi pada 'Like' atau pujian yang ada di sosmed.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
Hasil penelitian itu menyebutkan bila 58 persen pengguna jejaring sosial kehilangan waktu menikmati momen-momen penting dalam hidup mereka karena sibuk memotret foto terbaik untuk diunggah di sosmed. Cukup ironis bukan?
Yang tidak kalah ironis, sebanyak 91 persen responden penelitian mengaku melihat banyak turis-turis melewatkan momen-momen dan pemandangan berharga di tempat wisata karena sibuk dengan jejaring sosial mereka. Sekitar 3 dari 4 responden mengatakan menjadi lebih mudah marah bila diganggu saat tengah asyik dengan akun sosmed mereka.
Imbasnya, 25 persen responden mengaku hubungan percintaan mereka terganggu. Bahkan, 14 persen responden mengungkapkan bila mereka pernah berada dalam bahaya, seperti kecelakaan, ketika terlalu fokus pada sosmed.
Fenomena ini, menurut Maxfield, adalah penyebab pengguna sosmed lebih sering merasa sedih dan sendirian.
"Anda mungkin mendapat lebih banyak teman di sosial media, dan lebih banyak menerima 'Like'. Alhasil, Anda lebih sering menggunakan akun-akun sosmed itu. Namun, sejatinya Anda bakal merasa kesepian," ujar Maxfield, Mashable (13/03).
Baca juga:
Saat Bos Twitter jatuh cinta pada Jakarta
Di balik kedatangan bos Twitter, Path, dan Facebook ke Indonesia
Bos Twitter siap berantas konten porno
Temui JK di Istana Wapres, CEO Twitter buka kantor baru di Jakarta
Pasar paling menguntungkan, Twitter berniat buka kantor di Indonesia