Badai matahari setara 10 triliun bom nuklir Hiroshima intai Bumi
Ilmuwan belum bisa memperhitungkan secara pasti kapan badai dahsyat itu akan menghantam Bumi
Sekitar Selasa pagi (05/05) kemarin, sebuah badai matahari terkuat di tahun 2015 menabrak bumi. Akibatnya, listrik di kawasan Pasifik dilaporkan padam. Namun, ilmuwan mengatakan badai itu belum seberapa dibanding badai lain yang siap menyerang bumi di masa depan.
Kazunari Shibata, seorang ilmuwan astrofisika dari Universitas Kyoto, Jepang, mengungkapkan bila matahari masih berpotensi mengeluarkan badai matahari terbesar yang pernah diketahui oleh umat manusia, Daily Mail (06/05).
-
Siapa astronot Indonesia yang nyaris ikut misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Bagaimana para astronom mempelajari atmosfer planet di luar tata surya? Para astronom sekarang dapat menganalisis atmosfer planet yang mengorbit bintang jauh, mencari bahan kimia yang hanya dapat dihasilkan oleh organisme hidup, seperti yang terjadi di Bumi.
-
Apa yang dimaksud dengan astrologi? Astrologi adalah suatu bentuk ramalan yang melibatkan peramalan peristiwa-peristiwa duniawi dan manusia melalui pengamatan dan interpretasi bintang-bintang tetap, Matahari, Bulan, dan planet-planet.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
-
Apa penemuan utama Al-Battani yang membantu kemajuan Astronomi? Perhitungannya yang sangat akurat mengenai panjang tahun ini merupakan inovasi asli yang memajukan dan menerangi ilmu astronomi.
Shibata yakin bila kekuatan badai matahari terdahsyat itu sekitar 1000 kali lebih kuat dari badai matahari terkuat yang pernah menghampiri bumi di tahun 1859 silam.
Perlu diketahui, badai matahari super tahun 1859 yang bernama 'Carrington Event' itu diklaim memiliki kekuatan hingga 10 miliar bom nuklir yang jatuh di Hiroshima Nagasaki. Tidak hanya itu, badai matahari Carrington ketika itu melaju menghantam bumi dengan kecepatan 3000 kilometer per detik!
Untung saja saat itu perkembangan teknologi belum seperti saat ini, sehingga dampak kerusakan yang terasa tidak terlalu besar. Badai itu 'hanya' merusak kabel telegraf sepanjang 200.000 kilometer.
Menurut Shibata yang saat ini bekerja di pusat penelitian luar angkasa di Colorado, Amerika, badai matahari dengan kekuatan 10 triliun bom Hiroshima Nagasaki itu sedang mengintai bumi di masa depan. Meskipun belum bisa memprediksi waktu pasti terjadinya, Shibata yakin bila badai matahari terdahsyat itu terjadi setiap 800 hingga 5.000 tahun sekali.
Lebih lanjut, Shibata mengatakan bila badai super itu benar-benar terjadi, Bumi akan mengalami bencana besar dan mempunyai dampak jangka panjang terhadap kehidupan di planet kita ini.
Baca juga:
Neraka sebenarnya! Di planet mirip Bumi ini batu mulia pun meleleh
Dua planet alien baru ditemukan, delapan kali lebih berat dari Bumi
Mahasiswa temukan suara 'alien' di atas Bumi, NASA tak bisa jelaskan
Menguak misteri suhu super panas atmosfer matahari
Bumi diklaim pernah 'santap' planet seukuran Merkurius