Copernicus Merasa Terbantu dengan Teori dari Ahli Astronomi Muslim Ini sampai Namanya Disebut di Sebuah Buku
Berikut ilmuwan muslim yang namanya disebut Copernicus dalam karyanya.
Berikut ilmuwan muslim yang namanya disebut Copernicus dalam karyanya.
Copernicus Merasa Terbantu dengan Teori dari Ahli Astronomi Muslim Ini sampai Namanya Disebut di Sebuah Buku
Sosok Copernicus dan Galileo adalah ilmuwan-ilmuwan astronomi yang banyak dikenal. Mereka berpengaruh terutama dalam revolusi ilmiah.
Teori Copernicus mengubah pemahaman manusia tentang alam semesta, dan pengamatan Galileo memberikan bukti kuat untuk mendukung teori tersebut.
Tetapi tahukah kamu bahwa mereka berdua terinspirasi dari sosok astronom Islam yang dijuluki sebagai “Ptolemy dari Arab” bernama Al-Battani?
Al-Battani adalah seorang astronom dan matematikawan muslim yang sangat berpengaruh.
-
Siapa yang mendukung teori Copernicus? Copernicus telah mendalilkan bahwa Bumi berputar pada porosnya sekali sehari dan mengelilingi matahari setahun sekali. Ia menentang teori Ptolemeus yang didukung Gereja bahwa Bumi berada di pusat alam semesta, dengan matahari dan bintang-bintang berputar mengelilinginya.
-
Siapa astronom muslim yang terkenal di abad pertengahan? Salah satu tokoh penting dalam sejarah astronomi adalah Azophi, seorang ilmuwan Muslim pada abad pertengahan yang berperan besar dalam mengungkap beberapa misteri alam semesta.
-
Apa teori utama yang diciptakan oleh Nicolaus Copernicus? Nicolaus Copernicus adalah sosok ilmuwan yang menciptakan teori heliosentris.
-
Bagaimana teori Copernicus dipandang oleh Gereja? Sebelum pada 1616, Vatikan mencap teori Copernicus yang menyatakan bahwa matahari, bukan bumi, adalah pusat alam semesta sebagai ajaran sesat.
-
Bagaimana Kepler meningkatkan teori Copernicus? Kepler, di sisi lain, percaya bahwa bukannya bulat sempurna, tetapi planet-planet mengambil bentuk elips dengan matahari berada di salah satu fokus elips tersebut.
-
Siapa yang terkesan dengan teleskop Galileo? Alhasil, Doge dan pejabat negara lainnya begitu terkesan dengan temuan Galileo. Mereka tak percaya atas temuan Galileo itu bisa perbesar objek.
Dia lahir sekitar tahun 858 M di Harran, di tenggara negara Turki, dengan nama lengkap Abu Abdullah Muhammad ibn Jabir ibn Sinan al-Raqqi al-Harrani al-Sabi al-Battani.
Orang barat sering menyebutnya dengan nama latinnya, Albategnius.
Al-Battani sangat terkenal akan kalkulasi akuratnya mengenai panjang tahun. Perhitungannya mengenai hal ini sangat akurat, hanya berbeda beberapa menit dari kalkulasi yang dipakai sekarang.
Perhitungannya yang sangat akurat mengenai panjang tahun ini merupakan inovasi asli yang memajukan dan menerangi ilmu astronomi. Inilah yang membuatnya dikenal sebagai salah satu astronom terbesar sepanjang masa.
Dilansir dari TRT World, Rabu (20/9), Al-Battani mengungkapkan mengapa dia berusaha untuk menyempurnakan dan memastikan ilmu astronomi.Menurutnya, setelah penelitian yang mendalam, dia mencatat perbedaan yang signifikan di antara karya-karya yang membahas gerak planet dan banyak penulis membuat kesalahan dalam observasi dan perumusan aturan.
Dia juga mencatat bahwa posisi planet berubah seiring berjalannya waktu, dipengaruhi oleh kemiringan ekliptika yang mempengaruhi perhitungan tahun dan gerhana. Fokus yang berkelanjutan pada hal ini mendorongnya untuk terus menyempurnakan dan memastikan ilmu ini.
Buku revolusionernya yang bernama Kitab az Zij digunakan sebagai referensi oleh berbagai astronom terkenal, seperti Copernicus dan Galileo.
Dalam bukunya De Revolutionibus Orbium Clestium, Copernicus mengungkapkan jasa Al-Battani yang luar biasa karena Al-Battani mampu menghasilkan pengukuran gerak Matahari yang lebih akurat daripada Copernicus sendiri. Setidaknya Copernicus menyebut nama Al-Battani 23 kali dalam bukunya.
Dalam buku ini, tercatat 489 bintang, yang dinamai dan dipetakan, juga penyempurnaan nilai-nilai yang ada baik untuk musim maupun panjang tahun, dengan panjang tahun 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Perhitungan ini hanya 2 menit 22 detik berbeda dengan perhitang sekarang.
Karena jasa-jasanya, NASA sampai menamai sebuah rawa di Bulan dengan nama Albategnius sebagai tanda hormat untuk Al-Battani.