Daftar Ilmuwan Muslim di Bidang Astronomi, Ada yang Dapat Pengakuan Dunia
Berikut daftar ilmuwan astronom muslim yang disegani di dunia.
Berikut daftar ilmuwan astronom muslim yang disegani di dunia.
Daftar Ilmuwan Muslim di Bidang Astronomi, Ada yang Dapat Pengakuan Dunia
Astronomi adalah ilmu yang sangat tua, bahkan mungkin merupakan ilmu alam paling tua di dunia. Perkembangan astronomi tidak terlepas dari pengaruh Islam.
Selama Zaman Keemasan Islam bahkan hingga saat ini, berbagai cendikiawan Muslim telah berlomba-lomba untuk mempelajari ilmu langit ini.
Banyak diantaranya yang bahkan berhasil membuat penemuan-penemuan berharga berkat penelitiannya.
Menurut laporan Astronomy dan New Arab, Kamis (23/11), inilah daftar beberapa astronom Muslim terbaik di dunia pada zamannya:
-
Siapa astronom muslim yang terkenal di abad pertengahan? Salah satu tokoh penting dalam sejarah astronomi adalah Azophi, seorang ilmuwan Muslim pada abad pertengahan yang berperan besar dalam mengungkap beberapa misteri alam semesta.
-
Siapa astronot Muslim pertama di luar angkasa? Namun, Al Neyadi bukanlah astronot pertama yang berada di luar angkasa selama Ramadhan; Muslim pertama yang pergi ke luar angkasa, Pangeran Sultan bin Salman Al-Saud dari Arab Saudi, diluncurkan dengan misi pesawat ulang-alik STS-51G saat bulan suci berakhir pada 17 Juni 1985.
-
Siapa ilmuwan Islam yang terkenal di bidang filsafat dan fisika? Ibnu Rusydi Averusy: Salah seorang ilmuwan yang terkenal dalam bidang filsafat dan merupakan ahli fisika.
-
Siapa astronot Muslim pertama di Stasiun Luar Angkasa Internasional? Di 2007, sejarah mencatat peristiwa ketika Sheikh Muszaphar Shukor dari Malaysia menjadi Muslim pertama yang tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
-
Siapa astronot muslim pertama yang salat di luar angkasa? Sultan bin Salman bin Abdulaziz Al Saud menjadi astronot muslim pertama di angkasa luar.
-
Apa saja kontribusi utama dari ilmuwan muslim di bidang matematika? Para ilmuwan Muslim pada abad pertengahan tidak hanya mempertahankan pengetahuan matematika dari peradaban sebelumnya, tetapi juga mengembangkannya dengan cara-cara inovatif yang mendalam. Mereka memperkenalkan konsep-konsep baru, seperti aljabar dan algoritma, yang hingga kini menjadi dasar dari ilmu matematika modern.
Al-Battani
Al-Battani atau Albategnius yang berasal dari Turki merupakan salah satu astronom Muslim paling terkenal. Sebuah kawah tumbukan bulan kuno dinamai berdasarkan namanya. Meskipun berasal dari keluarga sekte Sabian yang menyembah bintang, Al-Battani merupakan seorang Muslim yang taat.
Karyanya yang paling terkenal adalah Kitab al Zij, yang kemudian mendapat pengakuan dari banyak akademisi abad pertengahan, termasuk Copernicus.
Dalam karyanya ini, dia membuat katalog 489 bintang yang menakjubkan, sekaligus menentukan lama tahun Matahari.
Perhitungannya saat itu adalah 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 2 detik, berbeda sangat sedikit dari perhitungan yang diterima saat ini.
Muhammad Al-Farazi
Sosok ini disebut-sebut sebagai salah satu astronom paling awal di dunia Islam. Al-Farazi disebut-sebut berasal dari Persia dan hidup sekitar abad ke-8, serta merupakan pencipta astrolabe pertama di dunia Islam.
Astrolabe sendiri dapat dideskripsikan sebagai bentuk GPS paling awal dan merupakan instrumen penentu posisi pada abad pertengahan.
Beberapa tahun setelah diciptakannya astrolabe, kemajuan astronomi Islam maju pesat dengan astrolabe yang memainkan peran signifikan di dalamnya.
Abd al-Rahman al-Sufi
Pada tahun 964, Al-Sufi yang merupakan salah satu astronom paling terkenal di Iran menerbitkan The Book of Fixed Stars. Buku ini merupakan salah satu buku paling komperhensif tentang konstelasi langit. Astronom ini juga astronom pertama yang mengamati galaksi Andromeda dan Awan Magellan Besar.
Pengamatan ini dilakukan dengan mata telanjang karena teleskop belum diciptakan, dan pengamatan ini terbukti berguna nantinya bagi astronom terkenal asal Denmark, Tycho Brahe.
Al-Sufi juga merupakan salah satu astronom yang memanfaatkan astrolabe buatan Al-Sufi dengan baik.
Al-Sufi berhasil mengungkap bahwa astrolabe berguna dalam bidang astronomi, astrologi, navigasi, survey, penentuan arah kiblat, waktu shalat, dan penunjuk waktu.
Al-Biruni
Al-Biruni merupakan astronom Muslim lainnya yang memiliki kawah Bulan dan asteroid yang dinamai atas dirinya. Lahir di Uzbekistan pada abad ke-10, Al-Biruni meninggalkan banyak catatan mengenai karyanya.
Dia telah menulis sekitar 146 judul sepanjang hidupnya yang didedikasikan kepada matematika dan astronomi.
Dia dikenal dengan kontribusinya mengukur radius Bumi, dan hasilnya hampir tepat sasaran.
Menggunakan trigonometri dan aljabar, dia mencapai nilai 6.335,725 km. Hanya meleset sedikit dari hasil sebenarnya, yaitu 6.371 km.