Bumi terselamatkan? Ilmuwan temukan bakteri pemakan plastik!
Ini satu-satunya bakteri di dunia yang doyan makan plastik
Jika berbicara soal pencemaran tanah dan air, salah satu bahan yang paling bersalah adalah plastik. Setiap harinya di seluruh dunia berton-ton plastik diproduksi, dan masalahnya, mereka tidak bisa hancur dengan sendirinya di alam.
Untungnya, ilmuwan Jepang sudah menemukan solusi dari masalah pencemaran pelik, yakni bakteri bernama Ideonella sakaiensis 201-F6. Bakteri ini sangat spesial karena mampu 'makan' plastik sebagai sumber energi utama tubuh mereka.
-
Dimana Laboratorium Lingkungan Jawa Barat berada? Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat, di Jalan A.H Nasution, Kota Bandung, Selasa (8/8).
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Apa tujuan utama dari laboratorium lingkungan di Jawa Barat? Laboratorium tersebut akan fokus menangani pengujian bahan kimiawi cair, termasuk dari hasil buang perusahaan (limbah). JIka terbukti mencemarkan, maka perusahaan yang bersangkutan akan dimendapat sanksi hukum.
-
Bagaimana para ilmuwan meneliti ekolokasi pada kelelawar? Para peneliti menggunakan tengkorak yang terpelihara dengan baik dari kelelawar berusia 50 juta tahun untuk mengamati dan mengukur telinga bagian dalamnya.
-
Bagaimana laboratorium lingkungan di Jawa Barat dapat membantu dalam penegakan hukum lingkungan? Menurut Ridwan Kamil, hasil pengecekan laboratorium dari limbah buang akan valid, sehingga sampelnya siap jadi dasar penegakkan hukum lingkungan hidup.
-
Siapa yang meresmikan Laboratorium Lingkungan Jawa Barat? Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat, di Jalan A.H Nasution, Kota Bandung, Selasa (8/8).
Berdasarkan penelitian dari Universitas Keio, Ideonella sakaiensis mampu mengancurkan lapisan tipis polyethylene terephthalate (bahan utama plastik) dalam 6 minggu dalam suhu 30 derajat Celsius. Bakteri tersebut mampu menghasilkan enzim ISF6-4831 dan ISF6-0224 yang terbukti bisa menguraikan limbah plastik.
Sayangnya, waktu 6 minggu masih diangap terlalu lama bagi ilmuwan. Oleh sebab itu, mereka sedang mencari cara untuk meningkatkan kecepatan penguraian bakteri Ideonella sakaiensis. Dari banyak penelitian lain pula, untuk saat ini hanya bakteri Ideonella sakaiensis yang mampu menguraikan plastik.
Plastik memang terus tumbuh menjadi masalah pencemaran utama planet ini sejak pertama kali digunakan di abad ke-20. Bayangkan saja, saat ini penggunaan plastik per orang di Eropa dan Amerika mencapai 60-80 kilogram per tahun. Plastik yang notabene dibuat melalui proses kimia tidak banyak memiliki zat organik atau enzim bawaan, sehingga sangat sulit untuk diurakan mikroba di alam bebas.
Baca juga:
Eksperimen berhasil, tanaman ini mampu tumbuh di tanah Mars!
Ilmuwan: pemanasan global akan picu hujan besar dan banjir bandang
Mengapa aksen seseorang susah hilang?
Mengetik satu tangan bisa menambah kualitas tulisan, Sudah tahu?
Mengapa foto seseorang bisa 'lebih rupawan' dari aslinya?
Tak hanya manusia, ikan paus pun juga 'bicara' gunakan dialek