Cerita di Balik Jaket Kulit yang Sering Einstein Gunakan, Pernah Dipakai Buat “Model” Pemotretan
Selain ilmuwan, Albert Einstein dikenal orang dengan sosok yang sederhana. Ketika berpakaian pun, ia nampak begitu apa adanya.
Selain ilmuwan, Albert Einstein dikenal orang dengan sosok yang sederhana. Ketika berpakaian pun, ia nampak begitu apa adanya.
Cerita di Balik Jaket Kulit yang Sering Einstein Gunakan, Pernah Dipakai Buat “Model” Pemotretan
Selain ilmuwan, Albert Einstein dikenal orang dengan sosok yang sederhana. Ketika berpakaian pun, ia nampak begitu apa adanya.
Tak ada simbol glamour dalam penampilannya. Salah satunya adalah jaket kulit tua yang selalu ia kenakan pada pertengahan hingga akhir 1930.
-
Kapan Albert Einstein meninggal? Albert Einstein diduga memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan sekitar USD1,5 juta pada saat kematiannya pada tahun 1955. Ini setara dengan sekitar USD14 juta dalam nilai uang saat ini setelah disesuaikan dengan inflasi.
-
Kapan Albert Einstein berhenti memakai kaus kaki? Ia mengungkapkan pada sebuah surat yang ditulis untuk sepupunya, bahwa ia menemukan jempol kakinya akan membuat lubang di kaus kaki. Sehingga ia berhenti memakainya. Hal ini menunjukkan cara berpakaian Einstein yang kasual. Tetapi, peneliti belum menemukan kaitan antara tidak memakai kaus kaki dengan kecerdasan Einstein.
-
Apa penemuan terkenal dari Albert Einstein? Sekarang, namanya dikenal sebagai seorang fisikawan dengan temuan terkenalnya yaitu teori relativitas.
-
Bagaimana Albert Einstein kecil dijuluki "der depperte"? Mengutip dari The Journal, Jumat, (24/11), alasan di balik terciptanya julukan tersebut karena pada masa kecilnya, Einstein seringkali membisikan kata ke dirinya sendiri sebelum ia berbicara kepada orang lain. Lantas, hal ini dianggap aneh oleh para pelayan yang bekerja di rumahnya.
-
Apa penemuan Albert Einstein yang meramalkan adanya riak ruang-waktu? Einstein meramalkan peristiwa seperti tabrakan dua lubang hitam, riak dalam ruang-waktu yang dikenal sebagai gelombang gravitasi, dengan tulisan makalahnya pada 1936 yang berjudul "Tindakan Seperti Lensa dari Bintang karena Deviasi Cahaya."
-
Siapa yang memotret Albert Einstein saat menjulurkan lidah? Mengutip Business Insider, Sabtu (3/2), foto tersebut diambil oleh wartawan foto, Arthur Sasse.
Jaket kulit Levi Strauss warna coklat sering dipakainya. Bahkan jaket itu selalu muncul dalam setiap foto pada rentang waktu tersebut. Termasuk saat dirinya menjadi “model” cover majalah bergengsi Time.
Jaket kulit warna coklat tersebut sekaligus menjadi saksi sejarah pakaian pertamanya saat saat pindah ke Amerika Serikat. Melarikan diri dari kepungan Nazi di Jerman.
Pada tahun 1930-an, pakaian ini menjadi pakaian pokok dalam lemari pakaian minimalisnya dan menjadi bagian dari penampilan khasnya - tanpa kaus kaki, rambut panjang, dan jaket kulit.
Leopold Infeld, salah satu rekan Einstein dari Universitas Princeton bercerita, antara tahun 1936 dan 1938, pilihan pakaian Einstein adalah tentang menjaganya agar tetap sederhana.
"Idenya adalah untuk membatasi kebutuhannya dan dengan pembatasan ini, ia menganggap dapat meningkatkan kebebasannya. Kita adalah budak dari jutaan hal. Einstein mencoba untuk menguranginya hingga batas minimum,"
Leopold Infeld, salah satu rekan Einstein dari Universitas Princeton.
"Rambut panjang meminimalkan kebutuhan akan tukang cukur. Kaus kaki bisa dilakukan tanpanya. Satu jaket kulit memecahkan masalah mantel selama bertahun-tahun,” tambah Infeld.
- Petuah Sakral Einstein soal Pentingnya Pendidikan bagi Umat Manusia
- Dokumen Ini Jelaskan Einstein Pernah Bersikap Rasis ke Orang China, Begini yang Ia Katakan
- 5 Teori Einstein yang Bisa Dilihat di Kehidupan Sehari-hari, Termasuk Warna Emas
- Begini Cara Einstein Mendeskripsikan tentang Tuhan dalam Sebuah Surat
Jaket Berbau Khas
Karena pemakaian rutin tersebut, rupanya jaket tersebut masih berbau khas Einstein. Menurut pengelola barang Antik dari Christie, Thomas Venning, bau khas yang menempel pada jaketnya karena kebiasaan ilmuwan Fisika ini.
“Einstein adalah seorang perokok pipa. Yang mengherankan, 60 tahun setelah kematiannya, jaketnya masih berbau asap,” kata Thomas Venning dari Christie dikutip ScienceAlert, Jumat (12/1).
Namun hal ini tidak membuat pembeli kecewa karena jaket tersebut terjual pada 2016 seharga USD146.744 (Rp 2 miliar jika dirupiahkan sekarang) di lelang jauh di atas perkiraan awal sebesar USD79.680 (Rp 1,2 miliar jika dirupiahkan sekarang).