Cerita Einstein Dikejar-kejar Nazi sampai Rela Sembunyi di Sebuah Gubuk
Albert Einstein pernah bersembunyi dari kejaran tentara Nazi.
Pada September 1933, Albert Einstein, ilmuwan legendaris dan peraih Nobel, menghabiskan tiga pekan di sebuah pondok kayu di Norfolk, Inggris. Masa singkat ini menjadi momen penting dalam hidupnya sekaligus mengubah arah sejarah dunia.
Einstein, seorang Yahudi Jerman, menjadi target utama rezim Nazi. Pada Mei 1933, brosur bertajuk Jews Are Watching You menuding Einstein menyebarkan propaganda melawan Hitler, bahkan menawarkan hadiah £1.000 untuk pembunuhannya. Setelah serangkaian peristiwa, termasuk pembunuhan filsuf Yahudi Theodor Lessing oleh agen Nazi, Einstein melarikan diri ke Inggris bersama istrinya, Elsa.
-
Mengapa Albert Einstein menjadi target pembunuhan oleh agen Nazi? Pada September, setelah agen rahasia Jerman membunuh filsuf Yahudi Theodor Lessing, Nazi menawarkan hadiah £1.000 untuk Einstein.
-
Kapan Albert Einstein meninggal? Albert Einstein diduga memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan sekitar USD1,5 juta pada saat kematiannya pada tahun 1955. Ini setara dengan sekitar USD14 juta dalam nilai uang saat ini setelah disesuaikan dengan inflasi.
-
Siapa yang melindungi Albert Einstein dari ancaman agen Nazi? Einstein dijaga oleh sekelompok kecil orang Inggris yang dipimpin oleh seorang anggota parlemen Konservatif, veteran Perang Dunia Pertama.
-
Siapa yang menjuluki Albert Einstein sebagai "der depperte"? Albert Einstein, seorang ilmuwan yang karyanya sudah diakui seluruh dunia, bahkan namanya masih sering didengar sampai hari ini nyatanya pernah dijuluki “der depperte” atau “si tolol”, yang merupakan julukan dari pelayan keluarganya.
-
Kapan Albert Einstein menerima Nobel Prize? Einstein menerima penghargaan itu setahun kemudian yakni pada 1922.
-
Bagaimana Albert Einstein kecil dijuluki "der depperte"? Mengutip dari The Journal, Jumat, (24/11), alasan di balik terciptanya julukan tersebut karena pada masa kecilnya, Einstein seringkali membisikan kata ke dirinya sendiri sebelum ia berbicara kepada orang lain. Lantas, hal ini dianggap aneh oleh para pelayan yang bekerja di rumahnya.
Mengutip The Guardian, Rabu (8/1), pelarian ini difasilitasi oleh Oliver Locker-Lampson, anggota parlemen Inggris yang anti-fasis. Ia menyediakan perlindungan di pondok kayunya di Roughton Heath, yang dijaga ketat oleh pasukan bersenjata.
Sebelum peristiwa ini, Einstein dikenal sebagai pendukung perdamaian dan non-kekerasan. Namun, selama masa pengasingannya di Norfolk, ia mulai menyadari ancaman eksistensial dari Nazi terhadap peradaban.
Kesimpulan ini membawanya untuk berbicara di Royal Albert Hall, menyerukan perlawanan global terhadap ancaman terhadap kebebasan intelektual dan individu.
Pidatonya pada acara penggalangan dana untuk pengungsi Yahudi menarik kritik dari Daily Mail, tetapi menjadi langkah awal dari peran penting Einstein dalam mendukung perlawanan terhadap Nazi.
Peran dalam Percepatan Bom Nuklir
Setelah pindah ke Amerika Serikat pada akhir 1933, Einstein membantu mendirikan International Rescue Committee dan menulis surat kepada Presiden Roosevelt pada 1939.
- Gubuk Kayu ini Jadi Saksi Pernah Ditinggali Einstein selama Tiga Minggu
- 5 Teori Einstein yang Bisa Dilihat di Kehidupan Sehari-hari, Termasuk Warna Emas
- Begini Cara Einstein Mendeskripsikan tentang Tuhan dalam Sebuah Surat
- Cerita di Balik Jaket Kulit yang Sering Einstein Gunakan, Pernah Dipakai Buat “Model” Pemotretan
Dalam surat tersebut, ia mendesak percepatan pengembangan bom nuklir untuk mengantisipasi kemungkinan Jerman menguasai teknologi tersebut terlebih dahulu. Langkah ini menjadi titik awal Proyek Manhattan.
Einstein menghabiskan sisa hidupnya di pengasingan di Princeton, AS. Ia terus mendukung pengungsi Yahudi, membantu mereka mendapatkan visa, dan menyerukan perdamaian global.
Masa tiga pekan di Norfolk menjadi salah satu momen terpenting dalam hidupnya, di mana ia meninggalkan prinsip pasifisme demi melawan ancaman eksistensial.