Sederet Bujuk Rayu Israel “Ngebet” Inginkan Einstein Jadi Presiden
Beragam cara dilakukan pemerintah Israel agar Albert Einstein mau menjadi Presiden kedua di negara itu.
Beragam cara dilakukan pemerintah Israel agar Albert Einstein mau menjadi Presiden kedua di negara itu.
Sederet Bujuk Rayu Israel “Ngebet” Inginkan Einstein Jadi Presiden
Israel telah memiliki sebelas presiden hingga kini. Namun tahukah Anda bahwa salah satu calonnya adalah fisikawan terkenal Albert Einstein?
Hal ini terjadi pada tahun 1952, selang beberapa hari setelah kematian presiden pertama Israel, Chaim Weizmann. Mengapa Einstein?
-
Kapan Einstein mendapat tawaran presiden? Setelah 12 hari kepergian Weizmann, pada 17 November 1952, Kedutaan Besar (Kedubes) Israel mengirimkan surat kepada Einstein.
-
Siapakah Albert Einstein? Sosok fisikawan modern yang lahir pada abad ke-20 ini lahir dari keluarga Yahudi sekuler, namun ketika beranjak dewasa ia menghindari label agama tertentu dan menolak tentang keberadaan Tuhan yang bersifat pribadi.
-
Bagaimana Einstein mengkritik Israel? Einstein pernah menuliskan surat kepada pendukung Zionis mengenai proyek jahat yang mereka buat.
-
Apa yang dikritik Einstein tentang Israel? Ketika bencana nyata dan akhirnya menimpa Palestina, pihak pertama yang bertanggung jawab adalah Inggris, dan pihak kedua adalah organisasi teroris yang dibangun dari pihak kita sendiri.
-
Siapa yang diminta jadi presiden Israel? Einstein pun pernah diminta untuk menjadi presiden Israel, sayang ia menolak.
-
Kenapa Einstein marah dengan Israel? Einstein begitu marah kepada Israel lantaran membantai rakyat Palestina.
Mengutip Britannica, American Museum of Natural History dan Snopes, Selasa (14/11), penawaran yang dilakukan oleh Duta Besar Israel untuk PBB, Abba Eban, atas nama Perdana Menteri David Ben-Gurion ini didasarkan kepada posisi Einstein yang sangat dihormati komunitas Yahudi secara global.
Sehingga pemerintah Israel memutuskan untuk mengirimkan surat penawaran kepada Einstein untuk menjadi presiden Israel yang kedua.
Demi mendukung penawaran ini, pemerintah Israel juga menegaskan bahwa Einstein akan diberikan berbagai keuntungan.
Yang terbesar adalah Einstein akan diberikan fasilitas serta kebebasan penuh untuk melakukan karya ilmiah besarnya oleh pemerintah Israel.
Ini berarti meskipun Einstein menjabat sebagai presiden, dia tetap dapat menjalankan pekerjaannya sebagai ilmuwan dengan bebas.
Namun, untuk menjalani peran ini Einstein juga perlu melakukan satu hal yang cukup serius, yaitu pindah ke Israel dari tempat tinggalnya Princeton, New Jersey, Amerika Serikat.
Selain itu, dia juga harus mengambil kewarganegaraan Israel. Penawaran ini sejatinya tidak mengejutkan.
Mengapa? Mengingat Einstein memiliki sederet prestasi yang bahkan berhasil membuatnya mendapatkan Hadiah Novel berkat temuan hukum efek fotolistriknya pada tahun 1921.
Kejeniusannya dalam dunia fisika dan matematika pun dianggap mampu memberikan solusi terkait perekonomian Israel yang saat itu merupakan negara kecil yang masih berkembang.
Terkait penawaran ini, Einstein membalas dengan surat yang singkat dan berbunyi ramah, menyatakan ilmuwan ini merasa tidak memiliki kompetensi yang cocok untuk memimpin sebuah negara. Usianya yang telah lanjut yaitu 73 tahun juga menjadikan dia merasa tidak dapat menerima tawaran ini.