China Uji Coba Drone Kargo Bermuatan 2 Ton
Muatan ini akan terus ditambah dengan jarak tempuh yang lebih jauh.
Ahli di China telah menguji coba drone kargo terbesar negara tersebut pada akhir pekan lalu. Mengutip Reuters, Selasa (13/8), drone kargo bermesin ganda ini, dikembangkan oleh perusahaan negara Sichuan Tengden Sci-tech Innovation Co, memiliki kapasitas muatan sebesar 2 metrik ton.
Drone ini melakukan penerbangan perdana di provinsi Sichuan barat daya pada hari Minggu, yang berlangsung sekitar 20 menit. Drone buatan Tengden ini memiliki bentang sayap 16,1 meter dan tinggi 4,6 meter, sedikit lebih besar dari pesawat ringan paling populer di dunia, Cessna 172 yang berkapasitas empat tempat duduk.
- Korea Utara Siap Serang Korea Selatan, ini Penyebabnya
- China Uji Coba Rudal Balistik Jarak Jauh, Ini Tujuannya
- Mirip Banget Asli, Begini Penampakan Drone Burung Militer China Terbang dengan Mengepakkan Sayap
- Satu-satunya di Indonesia, Begini Cara Kerja Drone Karya ITS yang Bisa Deteksi Kualitas Udara
Produsen di negara pembuat drone terbesar di dunia ini terus menguji muatan yang semakin besar. Uji coba drone Tengden ini mengikuti penerbangan perdana pada bulan Juni dari drone kargo yang dikembangkan oleh perusahaan milik negara, Aviation Industry Corp of China (AVIC), yang merupakan perusahaan terkemuka di bidang kedirgantaraan.
Drone HH-100 milik AVIC memiliki kapasitas muatan sebesar 700 kg dengan radius penerbangan sejauh 520 km. Tahun depan, AVIC berencana untuk menguji drone kargo terbesarnya, TP2000, yang dapat membawa hingga 2 ton kargo dan terbang empat kali lebih jauh daripada HH-100. China telah memulai pengiriman komersial menggunakan drone.
Pada bulan Mei, perusahaan drone kargo Phoenix Wings, bagian dari raksasa pengiriman SF Express, mulai mengirimkan buah segar dari provinsi pulau Hainan ke Guangdong di selatan menggunakan drone Fengzhou-90 yang dikembangkan oleh SF, unit dari S.F. Holding.
Menurut para pelaku industri di China, drone kargo menjanjikan waktu pengiriman yang lebih singkat dan biaya transportasi yang lebih rendah, sambil memperluas jangkauan pengiriman ke lokasi-lokasi yang tidak memiliki fasilitas penerbangan konvensional, seperti atap gedung di kota-kota yang padat.
Di sisi lain, pada hari Sabtu, sebuah helikopter penumpang komersial berawak melakukan penerbangan pertama dari kota Kunshan di provinsi Jiangsu menuju Bandara Pudong Shanghai. Dengan tarif satu arah hingga 1.800 yuan, Shanghai NewSky Heli Co bertujuan untuk mengurangi waktu perjalanan antara kota-kota ini menjadi 20 menit dari beberapa jam.
Diperkirakan sebanyak 30.000 penumpang per tahun akan menggunakan rute ini, yang akan dibuka pada 18 Agustus. Shanghai juga berencana untuk memperluas rute ketinggian rendah ini ke kota-kota lain di delta Sungai Yangtze.