Demi kenalkan robot ke anak-anak, start-up ini siap mendunia
Paket robot yang dijual Jay Robotix lebih murah dan dilengkapi materi pengetahuan sesuai kurikulum sekolah
Tren mainan robot telah menyihir banyak anak di berbagai belahan dunia. Sayangnya, akses mereka ke mainan robot asli sangat minim. Hingga saat ini hanya Lego yang diketahui menjual robot pada anak-anak. Itu pun dengan harga yang tidak bersahabat di kantong.
Berawal dari fenomena itu, Jay Robotix, sebuah start-up asal Hyderabad, India, mengembangkan sebuah robot kit bernama Robox. Anak-anak bisa dengan mudah membangun sendiri Robox, sekaligus memprogram apa saja yang mereka bisa lakukan.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana robot itu 'bunuh diri'? Penduduk setempat bahkan mengatakan robot itu melompat ke bawah. Meskipun alasan perilaku robot tidak diketahui, hal ini sedang diselidiki.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
-
Kenapa robot di Korea Selatan 'bunuh diri'? Laporan itu lebih lanjut menyatakan bahwa robot tersebut mengalami stres karena beban kerja yang berlebihan karena berputar-putar di tempat yang sama dalam waktu yang lama sebelum terjatuh.
-
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang pada robot? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
-
Siapa yang mengembangkan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
Menariknya, Robox dijual dengan paket permainan edukasi berisi pengetahuan sains, teknologi, teknik, hingga matematika yang biasa diajarkan di sekolah. Ya, robot kit ini juga berisi materi pelajaran yang sesuai kurikulum sekolah.
Dengan tujuan memasyarakatkan robot, terutama pada anak-anak, Jay Robotix membanderol Robox dengan harga yang terjangkau, sekitar tiga kali lebih murah dari robot kit milik Lego.
"Kami telah mengamati banyak sekolah seperti halnya orang tua. Hasilnya, bahkan di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa, tidak banyak yang bisa membeli robot kit Lego atau Vex. Selain itu, robot kit itu tidak dijual lengkap dengan kurikulum yang berhubungan dengan sekolah," ujar Sudhir Reddy, pendiri sekaligus CEO Jay Robotix.
Kabar baiknya, Jay Robotix telah mendapat suintikan dana hingga Rp 3 miliar lebih dari Singapore Angel Network dan CBA (perusahaan investasi kendaraan asal Amerika) untuk mengembangkan sayap ke luar India.
Kini Jay Robotix telah memindah kantor pusat mereka ke Singapura demi misi memperkenalkan Robox pada pasar Asia. Kemudian, start-up robot itu baru akan melanjutkan ekspansi ke Eropa dan Amerika Utara.
Artikel ini pertama muncul di TechinAsia.
Baca juga:
ClubInternet berambisi bawa 4,3 miliar orang melek internet
9gag, salah satu startup paling sukses asal Asia
Lepas dari kanker, atlet top ini tergerak modali start-up kesehatan
Anak kecanduan gadget, ibu ini sukses buka sekolah pemrograman
KotaGames ditutup, nasib TheMobileGamer tak jelas